Pasien Covid 19 Akhirnya Meninggal

Dua Kali Positif Hasil Uji Swab, Pasien Covid-19 di Majalengka Akhirnya Meninggal

Tes swab sendiri dilakukan, saat pasien yang berjenis kelamin perempuan itu menjalani pengobatan di Universitas Gunung Jati Cirebon.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Majalengka kembali memakamkan pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di salah satu desa di Kecamatan Sumberjaya, Jumat (6/11/2020) malam. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Majalengka kembali memakamkan pasien yang dinyatakan positif Covid-19, Jumat (6/11/2020) malam.

Pasien itu diketahui berasal dari salah satu desa di Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.

Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Majalengka, Agus Permana mengatakan sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (6/11/2020) sekitar pukul 16.15 di rumah sakit wilayah Cirebon, yang bersangkutan menjalani tes swab kali pertama pada tanggal 18 Oktober 2020 lalu.

Baca juga: TNI Bertempur dengan KKB Papua di Distrik Sugapa, Seorang Prajurit Gugur Tertembak Satu Lagi Terluka

Baca juga: Dua Hari Jelang Pernikahan, Calon Suami Ketahuan Check In Bareng Mantan, Hati Si Perempuan Hancur

Baca juga: Dikritik Netizen, Ade Londok Auto Pundung, Dedi Mulyadi Beri Solusi pada Ade yang Suka Ngomong Kasar

Baca juga: Viral! Dua Orang Diduga Petugas Kebersihan di Majalengka Buang Sampah di Sungai, Netizen: Kok Bisa?

Tes swab sendiri dilakukan, saat pasien yang berjenis kelamin perempuan itu menjalani pengobatan di Universitas Gunung Jati Cirebon.

"Gejalanya menyerupai Covid-19, oleh karena itu menjalani tes swab hasilnya positif," ujar Agus, Sabtu (7/11/2020).

Setelah menjalani pengobatan dan isolasi, pasien berusia 67 tahun itu menjalani tes swab kedua pada 2 November 2020 kemarin.

Dan hasilnya kembali dinyatakan positif terpapar Covid-19.

"Akhirnya, pasien menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 6 November kemarin di Rumah Sakit Mitra Plumbon Cirebon dan langsung oleh Satgas Covid-19 ke desa bersangkutan," ucapnya.

Agus menambahkan, pasien langsung dimakamkan di pemakaman umum desa setempat dengan menggunakan sesuai prosedur protokol kesehatan.

Dengan melibatkan, seluruh unsur Muspika Kecamatan Sumberjaya.

"Alhamdulilah, dimakamkan sekitar pukul 20.10 WIB dengan lancar. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," jelas dia.

Tingkat Kematian Tinggi

 Angka tingkat kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Majalengka cukup tinggi.

Persentasenya mencapai 5 persen lebih.

Hal tersebut diungkapkan Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Majalengka, Alimudin, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Waspada Bencana Hidrometeorologi di Indramayu, Pemkab Prediksi Terjadi Akhir 2020, Siapkan Mitigasi

Baca juga: Teddy Mengamuk, Berkas Warisan Lina Sudah Diambil Putri Delina Secara Diam-diam, Putri Ogah Ketemuan

Baca juga: Wak Haji Umuh Setuju Pemain Persib Bandung Punya Bisnis: Duitnya Ya Lumayan untuk Tambahan Mereka

Baca juga: Wibawa Letkol Dwison Runtuh, Cewek Ini Laporkan Sang Dandim Atas Kasus Penganiayaan, Tak Sudi Damai

Ali mengungkapkan, tingkat kematian per 28 Oktober lalu saja persentasenya mencapai 5,24 persen per 229 kasus.

Angka tersebut dinilai lebih tinggi dari rata-rata Provinsi Jawa Barat hanya sekitar 2 persen saja.

Begitu juga secara nasional tercatat 3,4 persenan pada akhir Oktober lalu.

“Namun tingkat kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Majalengka disebabkan karena penyakit penyerta atau komorbid. Kasus kematian murni akibat Covid-19 itu justru tidak ada. Karena rata-rata pasien Covid dengan status atau gejala OTG hampir semuanya sembuh,” ujar Ali.

Alimudin mengakui, angka tersebut merupakan di atas rata-rata Provinsi Jawa Barat maupun secara nasional.

Meski demikian, angka kematian ini bukan hanya dari rumah sakit di wilayah Majalengka saja melainkan di rumah sakit yang tersebar di wilayah Ciayumajakuning hingga Bandung, maupun Jakarta.

“Iya memang diatas provinsi. Seharusnya kita itu bisa dibawah. Kalau angka positif rendah, seharusnya angka kematiannya juga. Karena Majalengka memang angka sebaran kasus paling sedikit ketimbang wilayah lain di Ciayumajakuning hingga Jawa Barat,” ucapnya.

Meninggalnya pasien itu juga terjadi bukan hanya di RS wilayah Majalengka, melainkan rumah sakit lainnya seperti di Kuningan, Mitra Plumbon, RS di wilayah Cirebon lainnya hingga ada di Bandung.

Angka persentase kematian tinggi juga berpengaruh karena angka.

Pasalnya, angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Majalengka jumlahnya cukup sedikit, sehingga ketika di persentasekan angka kematian itu maka cukup besar.

Selain itu juga, berpengaruh terhadap tingkat pelayanan di masing-masing Rumah Sakit.

Seiring berjalannya waktu, tahun ini akan ada vaksinasi.

Dengan vaksin itu, diharapkan mampu menekan hingga berangsur angka sebaran kasus terus menurun.

“Kita terus melakukan upaya PE maupun tracing terhadap kontak erat hingga Swab kasus. Secara umum, saat ini kita (Majalengka) masih masuk pada zona oranye atau zona sedang. Itu yang kita harapkan hingga bisa ke zona hijau. Karena puncaknya kasus di Majalengka pada Minggu kedua di bulan Oktober kemarin,” tandasnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved