VIDEO - Sekeluarga di Sumedang Tinggal di Gubuk Beralas Tanah, Ayah Rabun Mata, Anak Kena TBC

Di dalam gubuk ini, sama sekali tidak ada alat-alat rumah tangga. Bahkan yang sangat memprihatinkan, keluarga ini juga tidak pernah merasakan terangny

Editor: Machmud Mubarok

TRIBUNCIREBON.COM - Pasangan suami istri dan satu orang anaknya tampak sedih dan bingung saat bercengkerama di dalam sebuah gubuk di Dusun Cisasak, RT 1/2, Desa Pajagaan, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Rabu (4/11/2020).

Mereka adalah pasangan suami istri Rasdi (64) dan Imik (67) serta anak semata wayangnya bernama Yana Karyana (29). Dalam satu keluarga ini, hanya Imik yang kondisi kesehatannya normal atau sehat.

Sementara Rasdi yang merupakan seorang kepala keluarga, kedua matanya sudah rabun hingga tidak bisa melihat dengan jelas, sedangkan Yana mengidap penyakit Tuberculosis (TBC) hingga kondisi badannya semakin kurus.

Baca juga: Remaja 13 Tahun Tewas Tertimpa Gapura di Dekat Proyek Perbaikan Saluran Air di Purwakarta

Baca juga: Aksi Brutal Berandalan Motor di Sumedang, Pemilik Bengkel Disamurai Hanya Karena Tanya Mau ke Mana?

Baca juga: Pasangan Sejoli SMA Wikwik, Pedagang di Majalengka Merekam & Bergairah, Setelahnya Setubuhi Si Gadis

Selama hidupnya, mereka kerap berpindah-pindah tempat, dan terakhir keluarga ini tinggal di gubuk berukuran 5x8 meter yang dibangun di atas tanah proyek Jalan Lingkar Jatigede yang di dalamnya hanya beralaskan tanah dan bangku untuk tidur.

Di dalam gubuk ini, sama sekali tidak ada alat-alat rumah tangga. Bahkan yang sangat memprihatinkan, keluarga ini juga tidak pernah merasakan terangnya lampu saat malam hari karena tidak ada aliran listrik.

Mereka hanya mengandalkan lilin untuk penerangan saat gelap malam sambil merasakan kesunyian karena gubuk ini lokasinya terpisah dengan permukiman warga setempat.

"Saya sudah 4 tahun tinggal di gubuk ini karena tidak punya tanah dan tidak punya apa-apa," ujar Imik saat ditemui di gubuknya, Rabu (4/11/2020).

Sebelum menempati gubuk ini, mereka mengaku sudah 10 kali berpindah tempat tinggal karena selama hidupnya, mereka kerap tinggal di gubuk yang dibangun di atas tanah desa, sehingga saat tanahnya akan digunakan, mereka terpaksa harus pindah.

"Kebetulan saya tidak punya tanah pribadi, kalau punya, pasti sudah tinggal menetap di sini (Pajagan), gak bakal pindah-pindah lagi. Ini tanah nganggur milik proyek," katanya.

Baca juga: Harga HP Oppo Terbaru November 2020: Lengkap Mulai Oppo Reno4, Oppo A53, Oppo Find X2, Oppo A1K

Baca juga: Harga HP iPhone Terbaru November 2020: Lengkap Mulai iPhone 7 Plus hingga iPhone 12

Baca juga: Bantuan Presiden untuk UMKM Rp 2,4 Juta Disunat Oknum Rp 300 Ribu-Rp 1 Juta, Bupati Garut Sudah Tahu

Pro Max

Kedua pasutri ini, setiap harinya hanya bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Di sisi lain mereka juga harus merawat anaknya yang mengidap penyakit TBC sejak dua tahun lalu.

"Pendapatan juga gak menentu, apa aja dikerjakan yang penting tidak sampai meminta-minta," ucap Imik.

Mereka mengaku selama ini, belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah setempat, terutama dalam pembangunan rumah karena kendalanya dia tidak memiliki tanah sendiri sebagai salah satu syarat agar mendapatkan bantuan.

"Kalau bantuan paling BLT yang Rp 600 ribu, sudah dapat Rp 1,8 juta, kalau bantuan rumah belum pernah. Saya ingin punya rumah dan tanah sendiri," katanya.

Kepala Desa Pajagan, Rohaetin membenarkan bahwa keluarga ini merupakan warga Desa Pajagan yang kondisinya sangat memprihatinkan karena harus tinggal di dalam gubuk dan selalu berpindah-pindah tempat.

"Keadaan rumahnya (gubuk) tidak layak huni. Namun, dalam hal ini saya selaku Kepala Desa Pajagaan sudah berencana untuk membangun rumah, walaupun sederhana dengan anggaran tahun 2021," ucapnya.

Sementara terkait anaknya yang mengidap penyakit TBC, selama ini sudah diperhatikan pihak desa dengan cara dibawa ke rumah sakit, sehingga kondisinya saat ini sudah mulai membaik.

"Kami juga rutin setiap satu bulan satu kali, mengontrol kesehatan anaknya ke rumahnya. Itu anaknya mengidap TBC, alhamdulillah sudah pulih," kata Rohaetin. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved