Boikot Produk Prancis

Seruan Boikot Produk Prancis Berkumandang di Kota Tasikmalaya, Warga Turun ke Jalan Bela Rasulullah

Kami juga mengajak umat Islam Kota Tasikmalaya untuk memboikot semua produk negara Prancis. Mulai dari barang, makanan hingga minuman

Editor: Machmud Mubarok
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Massa umat Islam Kota Tasikmalaya mendengarkan orasi Pimpiman Al Mumtaz, Ustad Hilmy, saat aksi bela Rasulullah SAW, di Taman Kota, Rabu (4/11) siang. 

"Kedua, Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Perancis yang menghina agama Islam yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," tuturnya.

Menurut Jokowi, pernyataan Macron dapat memecah belah persatuan antar-umat beragama di dunia.

Padahal, saat ini dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Jokowi melanjutkan, kebebasan berekspresi yang menciderai kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan.

Baca juga: Seorang Kakek di Garut Cabuli Anak Laki-laki, Modus Minta Dipijat

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme," tutur Jokowi.

"Teroris adalah teroris. Teroris tidak ada hubungannya dengan agama apa pun," kata dia.

Terakhir, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik.

Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri dan sejumlah perwakilan organisasi keagamaan.

Perwakilan yang hadir antara lain dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja imIndonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) dan Majelis Tinggi Agama Khong Hu Cu Indonesia (Matakin).

Sebelumnya, pernyataan Macron mengenai Islam juga telah memicu kemarahan bagi negara-negara mayoritas Muslim.

Adapun Macron menyatakan akan melawan segala bentuk "separatisme Islam", pasca-peristiwa pemenggalan seorang guru bernama Samuel Paty di luar Paris, awal Oktober.

Baca juga: Debat Publik Pilkada Bandung, Tiap Pasangan Calon Bupati Hanya Didamping 4 Pendukung, Tonton Live!

Paty sebelumnya dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya di kelas tentang kebebasan berbicara.

(firman suryaman)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved