Virus Corona Mewabah

Ada Temuan Baru Virus Corona, Mampu Bertahan Sebulan di Uang Kertas dan Layar HP, Ini Penjelasannya

Bermacam penelitian dilakukan para ilmuwan, di antara tujuannnya yakni mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-19.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Institut Kesehatan Nasional / AFP
Gambar ini diperoleh 12 Maret 2020, milik National Institutes of Health (NIH) / NIAD-RML menunjukkan gambar mikroskop elektron transmisi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS, karena partikel virus (benda bulat emas) muncul dari permukaan sel yang dikultur di lab, paku di tepi luar partikel virus memberi coronavirus nama mereka, seperti mahkota. 

TRIBUNCIREBON.COM - Saat ini hampir seluruh negara di dunia masih berperang lawan virus corona. Karena itu para peneliti juga masih terus meneliti virus yang sudah menalan banyak korban ini.

Temuan baru soal Covid-19 juga sudah banyak diungkapkan oleh para peneliti untuk mengingatkan masyarakat agar lebih waspada.

Dikutip dari Kompas.Com, secara perlahan, sejumlah hal tentang virus corona yang pertama kali muncul akhir tahun lalu diungkap para ilmuwan dunia.

Bermacam penelitian dilakukan para ilmuwan, di antara tujuannnya yakni mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-19.

Baca juga: Masyarakat Diminta Tak Ragukan Vaksin, Ini Tiga Cara Penyediaan Vaksin Covid-19 di Indonesia

Mengutip data Worldometers, Senin (19/10/2020) petang, virus corona telah menginfeksi 40.336.005 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 30.138.187 orang sembuh dari Covid-19, sementara 1.118.880 orang lainnya meninggal dunia.

Berikut lima studi terbaru soal virus corona yang berhasil diungkap para ilmuwan:

1. Mutasi "diam"

Sebuah temuan terbaru didokumnetasikan oleh tim peneliti dari Duke University belum lama ini.

Mereka berhasil mengidentifikasi sejumlah mutasi diam pada sekitar 30.000 huruf kode genetik SARS-CoV-2.

Menurut peneliti, mutasi itu membuat virus corona menjadi pandemi global yang sulit untuk dihentikan.

Studi yang diterbitkan di Jurnal PeerJ, Jumat (16/10/2020), itu menyebutkan perubahan halus yang terjadi menunjukkan bagaimana virus dapat melipatgandakan molekul RNA dalam sel manusia.

Penulis utama penelitian itu, Alejandro Berrio, mengatakan perubahan struktur RNA itu kemungkinan dapat membedakan SARS-CoV-2 pada manusia dari virus corona lainnya.

Oleh karena itu, pandemi Covid-19 disebut lebih sulit dikendalikan dibandingkan wabah virus corona sebelumnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Ajak Warga Tetap Disiplin Protokol Kesehatan Sambil Menunggu Produksi Vaksin Covid-19

2. Berpengaruh pada pendengaran

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved