Orang Tua Hukum Anak Sampai Mati, Disuruh Lompat Berjam-jam Saat Cuaca Panas Tak Boleh Makan & Minum

Lebih tragis lagi, si anak tak diberi makan dan minum. Korban dipaksa lompat di trampoline berjam-jam tanpa henti

Istimewa
FOTO ILUSTRASI 

TRIBUNCIREBON.COM- Kasus penyiksaan orang tua terhadap anak ini cukup membuat hati miris.

Bocah di bawah umur, Jaylin Anne (8), tewas setelah dihukum orang tua angkatnya untuk loncat berjam-jam.

Lebih tragis lagi, si anak tak diberi makan dan minum. Korban dipaksa lompat di trampoline berjam-jam tanpa henti. Lelah dan keringat terus bercucuran dari si anak.

Cuaca saat itu sangat terik. Di luaran suhu mencapai 43 - 68 derajat celcius.

Namun orang tua tak mempedulikan. Bocah nahas itu pun mengalami dehidrasi hingga merenggut nyawanya.

Orang tua angkat Jaylin adalah Daniel (44) dan ibunya, Ashley Schwarz (34).
Kasus yang menewaskan Jaylin tersebut dinilai sebagai kasus pembunuhan oleh kepolisian.

Keduanya menjalani sidang atas kasus kematian Jaylin pada Senin, (12/10/2020).

Seperti dilansir dari People via Tribun Style GADIS 8 Tahun Tewas Akibat Dihukum Lompat di Trampolin NonStop, Saking Lelah, Kepanasan & Dehidrasi.

Sementara itu, kejadian tragis itu terjadi di rumah mereka di Odessa, Texas, Amerika Serikat pada Agustus lalu.

tribunnews
foto ilustrasi penyiksaan bocah. (foto: net)

Dalam sebuah pernyataan, polisi Odessa mengatakan, sepasang suami istri ini dibawa ke Pusat Penegakan Hukum Kabupaten Ector.

Menurut polisi Odessa, kejadian tersebut diketahui saat petugas dipanggil untuk menuju ke rumah Ashley pada 29 Agustus 2020 lalu.

Polisi yang mendapatkan laporan kemudian melakukan penyelidikan.
Hasilnya, mereka menemukan gadis 8 tahun tersebut dihukum melompat di trampolin.

Malangnya, ia juga tidak diizinkan untuk makan dan minum.

Gadis itu harus tetap melompat di atas trampolin tanpa henti dalam berjam-jam.

Dalam penyelidikan terungkap, Jaylin tak diizinkan minum air bila dia tidak melompat.

Parahnya. hukuman tersebut berlangsung saat cuaca tengah panas-panasnya.
Suhu saat kejadian terjadi, menurut Accuweather.com, diperkirakan sekira 43 derajat celcius.

Sementara, suhu tanah sekira 68 derajat celcius, sebagaimana dilansir dari People, Minggu (18/10/2020).

Tindakan autopsi kemudian dilakukan terhadap jenazah Jaylin.

Baca juga: Ajaib, Al-Quran Tidak Hangus Terbakar Saat Kebakaran Hebat Lalap Rumah di Tanjungsari Sumedang

Hasilnya, Jaylin meninggal karena dehidrasi.

Polisi akhirnya memutuskan meninggalnya Jaylin adalah sebuah pembunuhan.

Diberitakan media setempat, Jaylin gemar beraktivitas di luar rumah.

"Ia menyukai menunggang kuda, seluncur es, dan semua hal di luar ruangan. Dia mencintai semua orang dan hewan, dan sangat tertarik pada sejarah dan sains," ujar salah satu tetangga.

Anggota keluarga, menjelaskan pasangan suami istri tersebut bukanlah orang tua kandung Jaylin, melainkan hanya wali.

tribunnews
Ilustrasi kekerasan anak dan perempuan (pixabay)

Sementara itu, ibu kandung Jaylin, Alysha Anderton, mengungkapkan telah mencoba mendapatkan akses ke putrinya dan saudara perempuan Jaylin.

"Saya tidak pernah mendapat kesempatan untuk memberitahu dia betapa kerasnya saya berusaha dalam hidupnya dan saya begitu dekat," tulis Anderton di laman Facebook-nya.

Baca juga: KPU Masih Tunggu Hasil Rekap Jumlah Pendaftar Petugas KPPS Untuk Pilkada Indramayu 2020

"Hanya beberapa bulan lagi bisa melihat mereka," lanjutnya.

Anderton merasa sedih tidak bisa merasakan kebahagiaan dengan Jaylin.

"Tapi aku sudah terlambat. Dan yang bisa kupikirkan hanyalah dia meninggalkan dunia ini tanpa mengetahui betapa aku mencintainya dan betapa aku menginginkannya," ucapnya dalam Facebook pribadinya.

"Tidak adil kalau mereka punya begitu banyak kenangan bersamanya dan semua yang tersisa denganku adalah lubang di hati saya yang begitu besar sehingga saya benar-benar mati rasa dan merasa hampa.

Baca juga: Profil Wapres ke-9 RI, Hamzah Haz, Pernah Jadi Wartawan, Ketua Parpol Sebelum Jadi Wakil Presiden

Sebagian dari jiwa saya telah mati dan saya tidak akan pernah sama lagi," lanjutnya.

Sebuah kampanye GoFundMe sejak itu telah diciptakan untuk membantu menutupi biaya pemakaman bagi Jaylin.

Selain itu, Anderton kini tengah bertarung jalur hukum demi mendapatkan hak asuh adik Jaylin, Jayde.

tribunnews
Jaylin (8) gadis yang meninggal setelah melakukan lompatan di trampolin tanpa henti (NEW HOPE FUNERAL HOME via People) (NEW HOPE FUNERAL HOME via People)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Orang Tua Siksa Anak Sampai Mati, Disuruh Lompat Berjam-jam, Cuaca Panas Tak Boleh Makan dan Minum

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved