INI Kesaksian Warga yang Lihat Sinar Oranye di Langit Tuban Diduga Lintang Kemukus, Lupa Tak Bawa HP
bukan lintang kemukus yang menjadi penyebab ketampakan cahaya lurus kemerahan pada 10 Oktober di Tuban - Lamongan - Bojonegoro
"Itu fireball atau meteor yang agak besar, kebetulan memang dalam beberapa hari ini sedang musim hujan meteor," kata Sungging saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/10/2020) pagi.
Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, juga terjadi hujan meteor Draconid pada 6-10 Oktober 2020.
Sungging membenarkan kemungkinan bahwa fenomena yang terlihat tersebut juga termasuk hujan meteor.
"Bisa jadi (hujan meteor Draconid)," jawabnya.
Baca juga: Mau Pasang KB Spiral Tapi Masih Ragu? Nih Sisi Positif & Negatifnya, Baca Dulu Sebelum Menyesal!
Baca juga: Prajurit TNI Korban Kecelakaan Heli Bebas Pilih Tempat Dinas, Jenderal Andika Perkasa Ungkap Hal Ini
Namun demikian, ia mengungkapkan bahwa hujan meteor Draconid hanya berlangsung sekitar dua hari saja.
Adapun fenomena hujan meteor ini tidak berbahaya dan normal terjadi.
Sedangkan astronom amatir Marufin Sudibyo memastikan, bahwa bukan lintang kemukus yang menjadi penyebab ketampakan cahaya lurus kemerahan pada 10 Oktober di Tuban - Lamongan - Bojonegoro dan sedikit Jombang.
“Ditunjang dengan citra satelit cuaca di malam tersebut, maka sementara bisa disimpulkan fenomena itu buatan manusia, produk pemantulan cahaya lampu-lampu kuat di darat ke langit,” demikian penjelasan Marufin melalui akun Twitter pribadinya @marufins.
Dalam astronomi, lintang kemukus adalah komet, benda langit kecil yang sangat kaya es dan bekuan senyawa ringan lainnya. Komet membentuk struktur ekor saat mendekati matahari.
Oleh sublimasi bekuan-bekuannya menjadi gas dan plasma yg mendorong debu-debu dan pasir penyusun komet ke lingkungan.
“Pada saat ini tidak ada komet yang kasat mata hadir di langit kita. Maka cahaya lurus kemerahan itu sama sekali bukan lintang kemukus,” kata Marufin.
“Cahaya tersebut juga bukan meteor, karena muncul dalam wktu yang cukup lama (hampir sejam). Sementara meteor paling terang sekalipun takkan berumur lebih dari 20 detik,” lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesaksian Warga Lihat Langsung Sinar Diduga Lintang Kemukus, Awalnya Dikira Layang-layang", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/10/13/15385611/kesaksian-warga-lihat-langsung-sinar-diduga-lintang-kemukus-awalnya-dikira?page=all#page2.
Penulis : Kontributor Tuban, Hamim
Editor : David Oliver Purba
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L