Keracunan Nasi Kuning

Pesta Ulang Tahun Berubah Jadi Petaka, Nasi Kuning yang Dimakan Racuni Puluhan Warga Mangkubumi

Sebagian lagi dibawa ke Puskesmas Karanganyar dan langsung mendapat perawatan intensif. Selain diberi cairan infus, seluruh pasien diberi obat penawar

Editor: Machmud Mubarok
(tribunjabar/firman suryaman)
Puluhan warga Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, dirawat di Puskesmas Mangkubumi, Kamis (8/10), diduga karena keracunan. 

"Kedua anak saya, Nadia (12) dan Shofie (7), mulai merasakan keracunan Kamis sekitar pukul 01.00. Dengan waktu hampir bersamaan mereka terbangun karena sakit perut," kata Cucu (40), ibu kandung kedua anak itu, saat ditemui, Kamis (8/10) sore, di ruang kelas SD Puspasari yang dijadikan ruang perawatan darurat.

Cucu menuturkan, Nadia dan Shofie awalnya menghadiri acara ulang tahun anak tetangg di Kampung Cilange, Rabu (7/10) sore. Acara berlangsung meriah dipenuhi tawa canda anak-anak.

Sekitar pukul 17.00 acara pun selesai dan anak-anak pulang sambil diberi nasi kuning yang dimasukkan ke dalam wadah plastik transparan.

"Setiba di rumah, Nadila dan Shofie langsung memakan nasi kuning tersebut dengan lahap. Di dalamnya ada sambal goreng tempe, irisan dadar telur, irisan mentimun dan kerupuk," ujar Cucu.

Memasuki malam hari tidak terjadi apa-apa karena kedua anak itu terlelap tidur. Horor dimulai sekitar pukul 23.00.

Diawali dengan terbangunnya Shofie karena merasakan sakit perut. Tak lama Shofie mulai merasakan pusing dan mual. Ia pun akhirnya muntah-muntah.

"Melihat kondisi Shofie yang ujug-ujug sakit membuat saya dan suami panik. Apalagi Shofie mengeluhkan sakit perut yang melilit," kata Cucu. Ia pun berupaya memberikan obat.

Selang dua jam, Nadia pun terbangun dan mengalami gejala yang sama seperti Shofie. Bahkan disertai diare.

"Kami benar-benar panik. Saya telepon famili mau minta bantuan. Ternyata famili pun sama anaknya seperti yang dialami anak saya," kata Cucu.

Ternyata kejadian itu menimpa sebagian warga Kelurahan Karikil. Warga pun segera membawa keluarga yang sakit ke Puskesmas Mangkubumi.

Jumlah korban ternyata membludak dan akhirnya beberapa ruang kelas SD Pupspasari di belakang Puskesmas jadi ruang rawat darurat. Jumlah korban terakhir hingga Kamis (8/10) sore sebanyak 126 orang.

Nadia sendiri mengaku masih merasakan sakit di bagian perut. "Perutnya masih sakit," ujarnya.

(firman suryaman)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved