Bos PO Putri Luragung Kena Corona
Bos PO Luragung Kuningan Wafat karena Covid-19, Pemerintah Lakukan Tracing, Istrinya Terpapar Corona
Pihak Kecamatan Luragung langsung melakukan tracing kontak erat dengan almarhum Nanan Rukmana. Istri almarhum diketahui terpapar Covid-19.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Camat Luragung Beni Prihayatno melakukan pendataan dan tracing terhadap keluarga almarhum pemilik PO Putri Luragung, H Nanan Rukmana.
“Iya istri almarhum Ibu Dokter Sinta juga terpapar Covid-19, sekarang sedang isolasi mandiri,” katanya.
Kemudian untuk lingkungan warga sekitar, petugas Covid-19 setempat lakukan tracing.
“Selain itu, jajaran Muspika Luragung juga langsung melakukan pencegahan.
“Edukasi dan sosialisasi terhadap warga, untuk hidup sehat dan wajib gunakan masker,” kata Beni yang memimpin sebanyak 14 desa ini.
Tracing juga dilakukan kepada sopir dan karyawan Bus Luragung dan warga yang dianggap pernah kontak dengan almarhum sebelumnya.
“Semua sudah dilakukan pengecekan medis, melalui rapid dan swab tes,” katanya.
Beni menganggap paparan Covid-19 terhadap Nanan Rukmana terjadi akibat carrier atau pembawaan dari warga urban yang pulang ke kampung halaman.
“Dugaan kuat seperti itu. Apalagi sejumlah kota besar melakukan PSBB,” katanya.
Pernyataan Pihak Keluarga
Pemilik PO Putri Luragung, H Nanan Rukmana, yang meninggal dunia kemarin malam ternyata kakak ipar Dirut RSUD 45 Kuningan, dr Deki Syaefullah.
“Iya, almarhum kakak dari istri saya, Kang. Kami atas nama PO Luragung Jaya Group mohon maaf atas kesalahan dan kehilafan Pak Nanan semasa hidupnya, amin,” kata Deki saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Sabtu (26/9/2020).
Menyinggung soal kronologis kematian kakak iparnya, kata Deki, pada hari Minggu (20/9/2020) Nanan merasa lemas dan tak bertenaga.