Santri Husnul Khotimah Kena Corona
Soal Klaster Ponpes Khusnul Hotimah, Ketua DPRD Kuningan: Harus Segera Tracing & Memutus Mata Rantai
Sementara itu, Dandim 0616/Kuningan CZI Karter Joyi Lumi saat dihubungi mengatakan, pihaknya tetap memberi semangat kepada anggotanya.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Muncul klaster Pondok Pesantren Khusnul Hotimah, Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy mengatakan bahwa Gugus Tim Penanganan Percepatan Covid-19 harus turun langsung melakukan pendataan.
"Selama ini petugas Covid di daerah mobile dalam penanganan kasus dan penyebaran virus corona. Sebab hingga saat ini belum ditemukan obatnya," ungkap Zul sapaan akrab saat tadi ditemui di DPRD Kuningan, Kamis (24/9/2020).
Langkah standar protokol kesehatan, kata dia, dalam lingkungan yang terjadi klaster.
"Sudah pasti dilakukan tracing dalam pemutusan mata rantai penyebaran virus corona tersebut," katanya.
Sementara itu, Dandim 0616/Kuningan CZI Karter Joyi Lumi saat dihubungi mengatakan, pihaknya tetap memberi semangat kepada anggotanya.
"Ya kepada para Babinsa, kami tegaskan untuk tetap waspada dan taat menggunakan standar kesehatan sebagai antisipasi pemaparan virus tersebut," katanya.
Karter mengatakan, petugas yang tergabung dalam GTPP Kuningan komitmen dalam melakukan sosialisasi dan edukasi soal bahaya virus corona.
"Ya ketika melihat kejadian fenomenal seperti klaster di daerah bermunculan. Penilaian beragam banyak muncul juga di lingkungan masyarakat," katanya.
Padahal ketika terjadi saat ini, kata dia, kerugian bukan hanya menimpa pada golongan tertentu.
"Melainkan semua sektor di lapisan masyarakat kena imbasnya," katanya.
• Klaster Pesantren di Banyumas Terus Menyebar, Kini Sudah 127 Santri yang Positif Covid-19
• BREAKING NEWS: Puluhan Santri Ponpes Husnul Khotimah Kuningan Terinfeksi Virus Corona
Sebelumnya, menyebarluas informasi klaster Pondok Pesantren Khusnul Hotimah dibenarkan salah satu karyawan Ponpes tersebut, yakni Afriadi saat dihubungi awak media tadi.
Sementara pihak pesantren sendiri masih melakukan rapat internal di pesantren tersebut.
"Sedang rapat internal, masih dibuat rilisnya, nanti kita beritahukan," ujarnya.
Puluhan santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kuningan terkonfirmasi positif covid-19.
“Benar ada banyak santri yang terindikasi dugaan terkonfirmasi positif Covid-19,” ungkap Juru Bicara Tim Crisis Centre Gugus Tugas Penangan Percepatan Covid-19 Kuningan, Agus Mauludin saat dihubungi via ponselnya, Kamis (24/9/2020).
Mengenai kronologi kejadian demikian, kata Agus, hingga saat ini terus dilakukan tracing terhadap sejumlah santri yang terpapar virus corona.
“Hingga sekarang data belum masuk, kami masih menunggu berapa banyak yang terpaparnya?” katanya.
Menyinggung soal KBM (Kegiatan Tatap Muka), kata Agus, diketahui beberapa bulan kebelakangan memang sudah berlangsung.
“Para santri diketahui juga bukan warga Kuningan. Melainkan mereka (santri) ada juga dari luar daerah,” katanya.
Menurut Agus, lingkungan lembaga pendidikan Ponpes Husnul Khotimah kerap melakukan pengecekan kesehatan.
“Mulai rapid tes, swab tes katanya sih mereka lakukan secara berkala. Dan itu semua dilakukan mandiri atau kebijakan daripada lembaga pendidikan itu sendiri,” ungkapnya.
Soal santri mengalami mati rasa, kata Agus, ada orang tua yang berkunjung dari luar daerah.
• Ramalan Zodiak Jumat 25 September 2020: Sagitarius Semangat dan Optimis, Libra Inginkan Perubahan
• Tata Cara dan Bacaan Niat Sholat Dhuha Lengkap dengan Doa Sholat Dhuha, Agar Dimudahkan Rezekinya
“Setelah kunjungannya, diketahui ada santri yang mengalami gejala persis Covid-19 dengan jumlah puluhan,” katanya.
Sementara itu, per hari Kamis (24/9/2020) Tim Crisis Centre Covid-19 Kuningan merilis bahwa jumlah terkonfirmasi tidak mengalami peningatan.
Untuk jumlah kasus masih 202 dan klaster ponpes belum masuk pada pendataan Tim Crisis Centre Covid-19,” katanya.
Bupati Terkejut