Virus Corona
Corona Belum Hilang, Bos WHO Sebut Harus Siap Hadapi Pandemi Selanjutnya: Ini Bukan Pandemi Terakhir
Hingga Selasa (8/9/2020), sudah ada 27,5 juta orang di seluruh dunia yang terinfeksi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
TRIBUNCIREBON.COM- Hingga Selasa (8/9/2020), sudah ada 27,5 juta orang di seluruh dunia yang terinfeksi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
//
Sementara, ada 897.231 kasus kematian dan 19,6 juta lainnya sudah dinyatakan sembuh.
Tercatat sudah hampir sembilan bulan lamanya pandemi ini terjadi dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.
Justru malah semakin parah.
• Ini Bacaan Sholawat Nabi yang Dipakai Ustaz Ujang Busthomi Melawan Dukun Santet & Usir Setan Belek
Dan di tengah itu semua, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Senin (7/9/2020) bahwa dunia harus lebih siap untuk pandemi berikutnya,
Dilansir dari reuters.com pada Selasa (8/9/2020), Tedros mengatakannya saat dia meminta negara-negara untuk berinvestasi dalam kesehatan masyarakat.
"Ini bukan pandemi terakhir," kata Tedros dalam jumpa pers di Jenewa.
• Turbin PLTA Rusak Kena Longsor, Aliran Listrik di 2 Dusun Kampung Adat Ciptarasa Padam Sudah Sepekan
“Sejarah mengajarkan kita bahwa wabah dan pandemi adalah fakta kehidupan."
"Tetapi ketika pandemi berikutnya datang, dunia harus lebih siap daripada saat ini."
Apa yang disampaikan Tedros seperti menanggapi pernyataan dari World Food Programme (WFP) PBB.
Di mana dunia dilaporkan akan mengalami 'mega-kelaparan' jika tidak menyediakan dana yang cukup untuk memberikan dampak pandemi virus corona di negara-negara miskin.
Sehingga nantinya kita berisiko menghadapi pandemi ganda.
• Imbas Pembangunan Jalan Lingkar Timur, Petani Desa Karangmangu Kuningan Rugi Puluhan Juta Rupiah
• Harga Ikan Dewa di Kuningan Fantastis Per Kilo Capai Rp 1 Juta, Begini Kata Pembudidaya Ikan Dewa

Selain itu, Tedros juga menjelaskan soal vaksin virus corona yang menjadi perhatian dunia.
Tedros mengatakan 78 negara berpenghasilan tinggi kini telah bergabung dengan rencana alokasi vaksin global “COVAX”.
Sehingga totalnya menjadi 170 negara dan jumlahnya terus bertambah.
Dia juga mendesak orang lain untuk bergabung sebelum batas waktu 18 September untuk komitmen yang mengikat.
• JANDA Cantik Satu Anak Ini Cari Jodoh di Medsos, Tak Perlu Kaya & Tampan: Sudah Bosan Hidup Sendiri
Saat ini, ada sembilan kandidat vaksin yang sedang dalam proses dan ada empat lagi yang dinilai "menjanjikan".
WHO dan aliansi vaksin GAVI memimpin fasilitas COVAX bertujuan untuk membantu, membeli, dan mendistribusikan vaksinasi secara adil di seluruh dunia.
Tedros pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Jerman, Jepang, Norwegia, dan Komisi Eropa karena bergabung dengan COVAX selama seminggu terakhir.
Terakhir, Tedros berharap bahwa vaksin virus corona akan siap pada pertengahan tahun 2021.
“Tentunya pada pertengahan 2021 kita harus mulai melihat beberapa vaksin benar-benar pindah ke negara dan populasi,” ungkap Tedros.