Filolog Ungkap Perbedaan Prosesi Jumenengan PRA Luqman Zulkaedin Dengan Era Sebelumnya
Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin telah dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin telah dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV di Bangsal Prabayaksan Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, pada Minggu (30/8/2020).
//
Namun, Filolog Cirebon, Raffan S Hasyim, menyatakan, prosesi penobatan atau jumenengan PRA Luqman Zulkaedin berbeda dibanding era sebelumnya.
Bahkan, menurut dia, rangkaian prosesi Jumenengan yang dilakukan Minggu lalu tidak terdapat dalam catatan manapun.
• Bersiap Premium dan Pertalite Rencananya Bakal Dihapus oleh Pertamina, Ini Alasannya
"Mungkin sesuai cara sendiri, saya juga kurang tahu, tapi saya pastikan berbeda dibanding era sebelumnya," kata Raffan S Hasyim saat ditemui di kawasan Jalan Kartini, Kota Cirebon, Selasa (1/9/2020).
Ia mengatakan, saat Sunan Gunung Jati dinobatkan sebagai Sultan Cirebon, prosesi Jumenengannya dipimpin Pangeran Cakrabuana dan Sunan Ampel.
Kala itu, Pangeran Cakrabuana bertindak sebagai sesepuh Cirebon dan Sunan Ampel mewakili kalangan ulama.
Pria yang akrab disapa Opan tersebut juga menyampaikan, prosesi Jumenengan semacam itu berlangsung hingga masa Sultan Sepuh V, Sultan Matangaji.
• Sekolah SMA/SMK di Sukabumi Mulai Belajar Tatap Muka Terbatas, 1-7 September 2020
• RAMALAN Zodiak Besok, Rabu 2 September: Ada yang Ingin Rusak Citra Leo, Pisces Perhatikan Keuanganmu
Setelah era Sultan Matangaji, prosesi pelantikan Sultan Sepuh VI - XI dilakukan Pemerintah Kolonial Belanda dan berlangsung di Karesidenan Cirebon.
"Setelah Sultan Sepuh XI kami tidak mengetahui cara-cara pelantikannya, mungkin standar mereka seperti itu," ujar Raffan S Hasyim.
Sementara jumenengan PRA Luqman Zulkaedin sendiri diawali tawasul dan doa bersama yang dipimpin oleh Habib Thohir bin Yahya.
Prosesi jumenengan ditandai dengan penyematan keris pusaka Sunan Gunung Jati kepada PRA Luqman Zulkaedin.
Selain itu, perwakilan raja dan sultan keraton se-Nusantara juga turut menyematkan pin Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) kepada PRA Luqman.
• Raharjo Kecewa Elang Upi Diusir dari Lokasi Penobatan PRA Luqman Zulkaedin
Usai penyematan keris pusaka dan pin tersebut prosesi jumenengan dilanjutkan pidato jumenengan yang disampaikan PRA Luqman.