Keraton Kasepuhan Cirebon
Tak Kuasa Menahan Tangis PRA Luqman Zulkaedin Kenang Jasa Sang Ayah Saat Penobatan Sultan Sepuh XV
Luqman mengenang jasa-jasa yang telah dilakukan Sultan Arief semasa hidupnya menjabat Sultan Sepuh XIV.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - PRA Luqman Zulkaedin telah resmi dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV, Minggu (30/8/2020) siang.
Luqman kini bergelar Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Penobatan atau jumenengan PRA Luqman berlangsung di Bangsal Prabayaksa Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Dalam sambutannya, Luqman mengaku siap mengemban tugas sebagai Sultan Keraton Kasepuhan menggantikan ayahnya, Sultan Sepuh XV PRA Arief Natadiningrat.
Saat itu, suara Luqman juga terdengar lirih dan sesekali tampak mengusap air mata yang membasahi pipinya.
Luqman mengenang jasa-jasa yang telah dilakukan Sultan Arief semasa hidupnya menjabat Sultan Sepuh XIV.

"Kami mohon doanya dari semua hadirin semoga beliau (Sultan Arief) dilapangkan kuburnya dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujar PRA Luqman Zulkaedin.
Ia mengatakan, beberapa karya Sultan Arief di antaranya bangunan keraton menjadi lebih terawat dan membangun museum pusaka modern yang diapresiasi sejumlah kalangan.
Selain itu, Sultan Arief juga mengenisiasi pembangunan pesantren dan madrasah yang dikelola keraton.
Sebab, menurut Luqman, ayahnya menyadari tujuan dibangunnya Keraton Kasepuhan ialah sebagai pusat syiar Islam.
"Mohon doanya agar kami dapat melanjutkan tugas sebagai Sultan Sepuh XV yang merupakan penjaga budaya," kata PRA Luqman Zulkaedin.
Prosesi jumenengan ditandai dengan penyematan keris pusaka Sunan Gunung Jati kepada PRA Luqman.
• Ramalan Zodiak Besok, 31 Agustus 2020: Taurus Menyesal karena Emosi, Gemini Tabungan Mulai Menipis
• BMKG: Peringatan Dini 16 Wilayah Ini Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat Disertai Kilat
Selain itu, perwakilan raja dan sultan keraton se-Nusantara juga turut menyematkan pin Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) kepada PRA Luqman.
Luqman juga menerima naskah nasab dari tim peneliti yang menjadi bukti keabsahan nasab Sultan Sepuh XV tidak terputus sampai kepada Sunan Gunung Jati.
PRA Luqman Resmi Jadi Sultan Sepuh XV
Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin resmi dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV, Minggu (30/8/2020).
Penobatan atau jumenengan PRA Luqman digelar di Bangsal Prabayaksa Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Jumenengan tersebut diawali tawasul dan doa bersama yang dipimpin oleh Habib Thohir bin Yahya.
Prosesi jumenengan ditandai dengan penyematan keris pusaka Sunan Gunung Jati kepada PRA Luqman.
Selain itu, perwakilan raja dan sultan keraton se-Nusantara juga turut menyematkan pin Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) kepada PRA Luqman.
Usai penyematan keris pusaka dan pin tersebut prosesi jumenengan dilanjutkan pidato jumenengan yang disampaikan PRA Luqman.
Saat itu, sejumlah perwakilan keluarga besar Keraton Kasepuhan juga tampak mendampinginya.
Luqman juga menerima naskah nasab dari tim peneliti yang menjadi bukti keabsahan nasab Sultan Sepuh XV tidak terputus sampai kepada Sunan Gunung Jati.
Acara pun dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama memperingati 40 hari mangkatnya Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin.
• Ramalan Zodiak Besok, 31 Agustus 2020: Taurus Menyesal karena Emosi, Gemini Tabungan Mulai Menipis
• BLT Rp 600 Ribu Tahap II Segera Cair, 3 Juta Nomor Rekening Pekerja Sudah Diserahkan ke Kemnaker
Prosesi jumenengan tersebut tampak dihadiri seratusan tamu undangan dari mulai para pejabat hingga raja dan sultan keraton se-Nusantara.
Selain itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, dan Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis juga tampak hadir langsung dalam jumenengan tersebut.
Tolak Luqman Jadi Sultan Sepuh
Ratusan santri yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Dzuriyah Sunan Gunung Jati menolak penobatan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV.
Juru Bicara Forum Silaturahmi Dzuriyah Sunan Gunung Jati, Ide Bagus Aria Setiawan, mengatakan, hal itu sesuai perintah kiai sejumlah pesantren di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Di antaranya, Pesantren Bendakerep, Pesantren Cibogo, Pesantren Cipeujeuh, dan lainnya.
• Menikmati Akhir Pekan di Curug Tenjo Layar, Objek Wisata Kaki Gunung Ciremai, Tiket Masuk Rp 5 Ribu
Karenanya, pihaknya mendatangi Alun-alun Kasepuhan sambil membentangkan kain merah putih yang cukup panjang sambil melantunkan sholawat.
"Kami diperintahkan para kiai untuk tahlil dan doa bersama untuk almarhum Arief (Sultan Sepuh XIV)," ujar Ide Bagus Aria Setiawan saat ditemui di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Minggu (30/8/2020).
Jika Luqman tetap dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV, maka pihaknya tetap akan melaksanakan perintah para kiai tersebut.
• Mengenal Kanker Kolon, Penyakit yang Renggut Nyawa Chadwick Boseman Pemeran Black Panther
Namun, pria yang akrab disapa Ibas tersebut menegaskan hingga kini para ulama dan kiai menolak penobatan PRA Luqman Zulkaedin.
Pasalnya, baik Luqman maupun Arief bukanlah keturunan Sunan Gunung Jati Cirebon sehingga dinilai tidak layak mewarisi takhta Sultan Keraton Kasepuhan.
"Hari ini, kami sebagai dzuriyah Sunan Gunung Jati ingin meluruskan sejarah," kata Ide Bagus Aria Setiawan.
• Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi Tembus 100 Orang, Terbaru dari Nagrak
Ia mengatakan, sesuai arahan para kiai tahlil dan doa bersama yang akan digelar di Alun-alun Kasepuhan tersebut bersamaan dengan kegiatan yang dilaksanakan di Keraton Kasepuhan.
Namun, pihaknya mewanti-wanti agar tahlil dan doa bersama itu jangan sampai disertai penobatan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV.
"Kami tidak ingin tahlil dan doa bersama dinodai dengan acara penobatan atau semacamnya," ujar Ide Bagus Aria Setiawan.
Ratusan santri datangi Alun-alaun Kasepuhan
Menjelang penobatan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV, ratusan santri mendatangi Alun-alun Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Minggu (30/8/2020).
Ratusan santri yang mengenakan peci dan sarung tersebut juga tampak membentangkan kain merah putih panjang.
• Pernah Mimpi Menikah dengan Mantan Kekasih Hingga Orang Tak Dikenal? Ini 5 Tafsir Mimpi Menikah
Lantunan sholawat terdengar riuh diteriakkan ratusan santri yang berasal dari sejumlah pesantren di wilayah Cirebon tersebut.

Mereka yang tiba kira-kira pukul 10.25 WIB itu tampak langsung dihadang massa Laskar Agung Macan Ali Nuswantara.
Namun, massa Laskar Agung Macan Ali Nuswantara terlihat bersiaga persis di depan gerbang Keraton Kasepuhan Cirebon.
• Calon Janda Muda Bandung Gugat Cerai Suami Pengangguran, di Indramayu Ceraikan Suami yang Main Terus
Sementara para santri tampak hanya berbaris di tengah Alun-alun Kasepuhan dan terus melantunkan sholawat.
Hingga petugas Polres Cirebon Kota dan Kodim 0614/Kota Cirebon pun langsung bersiap di antara kedua kelompok massa.
Namun, kira-kira 15 menit kemudian massa santri yang berasal dari Forum Silaturahmi Dzuriyah Sunan Gunung Jati itupun tampak bergeser ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa untuk bersiap menunaikan salar zuhur berjemaah.
• Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi Tembus 100 Orang, Terbaru dari Nagrak
"Kami hendak tahlil dan doa bersama untuk memperingati 40 hari meninggalnya Pak Arief (Sultan Sepuh XIV)," kata Juru Bicara Forum Silaturahmi Dzuriyah Sunan Gunung Jati, Ide Bagus Aria Setiawan.
Ia mengatakan, tahlil dan doa bersama tersebut dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan yang dilaksanakan di Keraton Kasepuhan.
Namun, pihaknya mewanti-wanti agar tahlil dan doa bersama itu jangan sampai disertai penobatan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV.
"Kami tidak ingin tahlil dan doa bersama dinodai dengan acara penobatan atau semacamnya," ujar Ide Bagus Aria Widiawan.
Pria yang akrab disapa Ibas itupun secara tegas menolak PRA Luqman dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV menggantikan Arief.
• Hati-hati, 8 Penyakit Ini Akan Mengintai Akibat Kurang Tidur, Kanker Usus Besar Hingga Diabetes
Pasalnya, baik Luqman maupun Arief bukanlah keturunan Sunan Gunung Jati Cirebon sehingga dinilai tidak layak mewarisi takhta Sultan Keraton Kasepuhan.
"Kami sebagai dzuriyah Sunan Gunung Jati ingin meluruskan kebenaran di Keraton Kasepuhan, Saudara Luqman tidak layak menempati posisi Sultan Sepuh XV," kata Ide Bagus Aria Widiawan.
Hingga berita ini diturunkan, massa santri tampak berkumpul di Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Sementara petugas TNI - Polri terlihat bersiaga di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon.
Puluhan personel TNI-Polri Siaga di Keraton Kasepuhan
Menjelang penobatan atau Jumenengan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV puluhan petugas TNI - Polri tampak bersiaga, Minggu (30/8/2020) pagi.
Mereka terlihat bersiaga di kompleks Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

• Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi Tembus 100 Orang, Terbaru dari Nagrak
Bahkan, para petugas tampak bersiaga hingga di bagian luar Keraton Kasepuhan.
Termasuk Alun-alun Kasepuhan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang berada persis di depan keraton.
Selain itu, sejumlah petugas juga tampak bersiaga di sejumlah ruas jalan menuju Keraton Kasepuhan.
Di antaranya, Jalan Merdeka, Jalan Ariodinoto, Jalan Jagasatru, Jalan Pegajahan, dan lainnya.
• Mengenal Kanker Kolon, Penyakit yang Renggut Nyawa Chadwick Boseman Pemeran Black Panther
Prosesi jumenengan PRA Luqman sendiri rencananya dimulai pukul 13.00 WIB.
Tradisi tersebut diawali tahlil dan doa bersama untuk memperingati 40 hari mangkatnya Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat.
Adapun rangkaian acaranya dimulai dari tasyakur, pidato, prosesi jumenengan, hingga sambutan-sambutan.
Setelah prosesi jumenengan, acara dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim, penyerahan mushaf ke 15 masjid kuno di Cirebon, dan penyerahan 15 bibit pohon kepada abdi dalem.
"Tamu undangan yang sudah konfirmasi hadir di antaranya, Gubernur Jabar, raja dan sultan keraton se-Nusantara, hingga pejabat pemerintahan wilayah Cirebon serta sekitarnya," kata Chaidir Susilaningrat.
Rangkaian acara penobatan Sultan Sepuh XV
Prosesi penobatan atau jumenengan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV akan dilaksanakan hari ini, Minggu (30/8/2020)
Rencananya, jumenengan yang dimulai pukul 13.00 WIB tersebut akan diawali dengan tahlil dan doa bersama mengenang 40 hari wafatnya Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat.
Usai tahlil dan doa bersama, acara berlanjut ke prosesi Jumenengan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV.
• PRA Luqman Zulkaedin Bakal Dinobatkan Sebagai Sultan Sepuh XV Hari Ini, Begini Persiapan Jumenengan
Adapun rangkaiannya dari mulai tasyakur, pidato, prosesi Jumenengan, hingga sambutan-sambutan.
"Jumenengan ini sebenarnya hanya mengukuhkan saja, bahwa PRA Luqman akan melanjutkan tugas ayahandanya sebagai Sultan Keraton Kasepuhan," kata Wargi Keraton Kasepuhan, Pangeran Chaidir Susilaningrat, kepada Tribuncirebon.com, Minggu (30/8/2020).
Karenanya, menurut dia, dalam prosesi Jumenengan pun tidak ada simbolis pengukuhan yang dilakukan sesepuh atau kalangan tertentu.
PRA Luqman hanya membacakan dan menyampaikan bahwa dirinya akan mengemban tugas sebagai Sultan Sepuh XV sesuai mandat dari sultan sebelumnya.
• Bacaan Niat Sholat Dhuha Lengkap Dengan Tata Caranya, Sebagai Penghapus Dosa dan Dicukupkan Rezeki
"Prosesinya memang sederhana, tidak seperti Yogyakarta, karena di Cirebon adatnya beda," ujar Pangeran Chaidir Susilaningrat.
Setelah prosesi Jumenengan, acara dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim, penyerahan mushaf ke 15 masjid kuno di Cirebon, dan penyerahan 15 bibit pohon kepada abdi dalem.
Selanjutnya ialah tawasul dan doa bersama yang dipimpin penghulu Astana Gunungjati, Masjid Agung Sang Cipta Rasa serta kiai.
Nantinya, Sultan Sepuh XV mengajak tamu undangan menuju Gapura Wedasan dan melepas 15 ekor burung merpati.
Setelah prosesi tersebut, Sultan Sepuh XV akan beranjak menuju Dalem Arum dan prosesi Jumenengan pun selesai.
"Tamu undangan yang sudah konfirmasi hadir di antaranya, Gubernur Jabar, raja dan sultan keraton se-Nusantara, hingga pejabat pemerintahan wilayah Cirebon serta sekitarnya," kata Chaidir Susilaningrat.