Hari Jadi ke 651 Cirebon

Begini Sejarah Berdirinya Cirebon Berdasarkan Kitab Purwaka Caruban Nagari Karya Wangsakerta

Babad Cirebon itu dibacakan oleh Pangeran Kumisi atau pejabat berpangkat satu tingkat di bawah Patih Keraton Kanoman.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Prosesi pembacaan Babad Cirebon di Bangsal Witana Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (20/8/2020) malam. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Sejarah berdirinya Cirebon tertuang dalam Kitab Purwaka Caruban Nagari yang ditulis oleh Wangsakerta pada 1669 Masehi.

Kutipan kitab itu dibacakan setahun sekali dalam ritual pembacaan Babad Cirebon di Bangsal Witana Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Yakni, setiap 1 Muharam dalam penanggalan Hijriah yang merupakan Hari Jadi Cirebon.

Kali ini, ritual pembacaan Babad Cirebon kembali dilaksanakan pada Kamis (20/8/201820) malam dan tampak dihadiri puluhan orang.

Babad Cirebon itu dibacakan oleh Pangeran Kumisi atau pejabat berpangkat satu tingkat di bawah Patih Keraton Kanoman.

"Yang dibaca ini hanya cuplikannya, kalau (dibaca) keseluruhan memakan waktu lama," kata Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, saat ditemui usai ritual pembacaan Babad Cirebon.

Dalam Babad Cirebon itu dikisahkan lebih dari tujuh abad lalu Pangeran Walangsungsang dan Ratu Rarasantang ingin memeluk Islam.

Keduanya merupakan putra dan putri Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjadjaran.

Setelah meminta doa restu pada Prabu Siliwangi, kakak beradik itupun menemui Syekh Dzatuk Kahfi di Gunung Amparan Jati untuk mempelajari Islam.

BLT Rp 600 Ribu Bagi Karyawan Cair 25 Agustus 2020, Begini Cara Cek Namamu di BPJS Ketenagakerjaan

Gatot Nurmantyo Ungkap Sakit Hatinya di ILC TV One hingga Bentuk KAMI Bersama Din Syamsuddin

12 Juta Rekening Calon Penerima BLT Rp 600 Ribu Sudah Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, Cek Namamu

Selanjutnya Pangeran Walangsungsang yang diberi gelar Pangeran Cakrabuana mendapat perintah dari gurunya untuk membuka pemukiman di Kebon Pesisir yang berada di sebelah selatan Gunung Amparan Jati.

Pangeran Cakrabuana pun langsung melaksanakan perintah gurunya untuk membuka hutan Kebon Pesisir tersebut.

Kala itu, bertepatan dengan Minggu Kliwon, tanggal 1 Sura tahun Saka 1367 atau 1 Muharam 867 H/1445 M.

Kini, hari pertama Pangeran Cakrabuana membuka pemukiman itu dikenal sebagai Hari Jadi Cirebon.

Lambat laun pemukiman yang dibuka Pangeran Cakrabuana itupun semakin ramai dihuni penduduk.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved