Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah di Kuningan Meriah

perayaan seperti ini sebagai media atau dakwah islam. "Selain itu juga, ini sebagai silaturahmi

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Ahmad Ripai
Warga Kutaraja menggelar pawai obor. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Memasuki malam Tahun Baru Islam 1 Muharram1442 Hijriah, sejumlah warga Desa Kutaraja, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan menggelar pawai obor.

"Ini kegiatan tahunan dan sudah menjadi budaya dalam peringatan hari besar Islam," kata Ismi salah seorang warga desa setempat, saat ditemui disela kegiatan tadi, Rabu (19/8/2020).

Ismi mengatakan, pawai obor ini diikuti oleh kalangan anak - anak dan remaja. "Tidak lupa juga, orang dewasa pun ikut dalam kegiatan tadi. Ya, sekaligus untuk mengawal kegiatan ini," katanya.

Di samping itu, kata dia, perayaan seperti ini sebagai media atau dakwah islam. "Selain itu juga, ini sebagai silaturahmi antarwarga sekitar," kata Ismi.

Terpisah di Desa Ancaran, Kecamatan Kuningan, Hendra mengatakan, kegiatan serupa ini sebagai penghayatan dalam mengamalkan keyakinan bergama.

"Muslim lingkungan kami memang sering lakukan budaya seperti ini," katanya.

Selain itu, amaliyah dalam peningatan kualitas ibadah ghaira mahdoh pun dilakukan. "Ziarah kubur dan melakukan doa kebersamaan untuk menghindari bala bencana," katanya. 

Pesan Tahun Baru Islam

Menteri Agama Fachrul Razi mengajak umat Islam memanfaatkan momen tahun baru Islam 1442 Hijriah untuk berhijrah.

Hijrah, kata Fachrul, adalah berpindah dari keadaan yang tidak baik ke tempat lain untuk menggapai keadaan yang lebih baik.

Fachrul pun mengajak masyarakat berhijrah dari dampak buruk Covid-19 menuju ke arah perbaikan.

"Mari hijrah dari berbagai keterpurukan akibat dampak wabah Covid-19, ke perbaikan yang telah dirancang untuk dilaksanakan bersama-sama," kata Fachrul melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Menurut Fachrul, tahun baru Islam mengingatkan Muslim pada momen bersejarah hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah.

Dalam kehidupan nyata, hijrah bisa bermakna perpindahan dari kemungkaran kepada ketakwaan, dari keterbelakangan menuju kemajuan, dari yang mudarat kepada yang manfaat, dan juga dari peradaban jahiliyah ke peradaban yang bermartabat.

Semangat hijrah itu, kata Fachrul, juga harus diteladani dalam penanggulangan pandemi Covid-19. "Di tengah pandemi, tetap terapkan protokol kesehatan.

Sambut tahun baru dengan kesederhaan dan penuh rasa syukur. Tetap aga jarak, gunakan masker, dan rajin cuci tangan," ujar dia.

Fachrul menyebutkan, tahun baru Islam juga harus bisa menjadi momentum umat untuk meneguhkan persatuan dan mewujudkan kehidupan berbangsa yang lebih baik.

"Mari manfaatkan momentum 1 Muharam 1442H untuk teguhkan persatuan menuju dan mewujudkan Indonesia maju," kata dia.

Pesan MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah bekerja lebih sistematis dan terencana dalam menangani pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Hal tersebut merupakan salah satu pesan MUI dalam rangka Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriyah yang jatuh pada Kamis (20/8/2020).

Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid mengatakan, permintaan tersebut dimaksudkan agar jumlah korban akibat virus SARS-CoV2 tidak makin banyak.

"Meminta kepada pemerintah untuk bekerja lebih sistematis, terencana dan terprogram dalam menangani wabah Covid-19 agar jumlah korban tidak semakin bertambah," ujar Zainut dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/8/2020).

Selain itu, MUI juga meminta penanganan pemerintah terhadap masyarakat yang terdampak segera dilakukan.

Dengan demikian, aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal seperti sedia kala. Tidak hanya itu, dalam pesannya MUI juga mengajak seluruh masyarakat terutama para tokoh bangsa untuk lebih mengedepankan sikap kenegarawanan.

Zainut meminta agar para tokoh bangsa juga mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Kemudian membangun persaudaraan sejati, menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun, harmonis, saling menghormati, mencintai dan menolong dalam semangat persaudaraan kebangsaan.

"Terlebih pada musim pandemi Covid-19 saat ini, kami mengajak semua pihak untuk bersatupadu, bahu-membahu, dan bekerja sama mengatasi musibah pandemi ini," kata Zainut.

MUI pun berharap Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah ini menjadi tahun solidaritas dan kepedulian sosial terhadap sesama.

Dengan demikian pihaknya pun mengimbau kepada semua kalangan untuk menggalang kesetiakawanan sosial dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat yang menjadi korban dan terdampak pandemi Covid-19.

"Agar masyarakat bisa selamat dan bangkit kembali ekonominya," ucap dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved