Karhutla di Gunung Ciremai
BREAKING NEWS Api Berkobar di Hutan Gunung Ciremai, Anggota Kodim 0615/Kuningan Jibaku Padamkan Api
kobaran api yang muncul dan melahap lahan serta hutan kawasan Gunung Ciremai itu belum diketahui penyebabnya.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Pasalnya, lingkungan alam Gunung Ciremai ini merupakan habitat bagi hewan dengan percepatan perkembangbiakan yang signifikan.
“Seperti diketahui untuk populasi monyet ekor panjang dan babi hutan, itu jumlahnya sangat banyak dan bisa keluar hutan, saat ketersediaan makanan di dalam hutan nyaris tidak ada,” katanya.
• Ternyata Hadi Pranoto Penemu Obat Covid-19 Itu Anak Asuh Surya Atmadja yang Mengundang Rhoma Irama
• Kisah Pahit Cewek PL Karaoke di Bandung: Tak Punya Uang untuk Makan, Anak Kelaparan, Diusir dari Kos
• Bertambah Lagi Musuh Besar Dokter, Selain Covid-19, Kini Ada Si Covidiot, Apa Sih? Ini Penjelasannya
Langkah antisipasinya, kata Kuswandono, pihaknya bekerja sama dengan kelompok penggerak wisata, Polisi Hutan dan TNI atau Polri.
“Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA). Terutama dalam penanganan langsung terhadap hewan liar, jika masuk ke daerah permukiman penduduk,” katanya.
Menurut Kuswandono, untuk hewan babi liar, pemusnahannya ini bisa dengan menggunakan senjata api.
“Sehingga dalam kegiatannya, kita kerja sama denga Polri atau Polisi Hutan,” katanya.
Hal sama juga dilakukan dalam penanganan terhadap monyet ekor panjang yang dianggap sebagai ancaman bagi warga sekitar.
“Pelaksanaan di lapangan, kami akan kerja sama berbagai pihak,” katanya.
Selain populasi babi hutan dan monyet ekor panjang yang banyak di dalam hutan konservasi, Kuswadono mengatakan, habitat atau kawasan Gunung Ciremai ini memang banyak hewan liar lainnya.
“Ada surili yang memang hidup di dalam hutan, kemudian beragam jenis burung dan ada beberapa macan, selain Slamet Ramadan (macan kumbang) dan elang jawa,” katanya.
Sebagai informasi, keberadaan Slamet Ramadan si macan kumbang yang dilepasliarkan tahun lalu diketahui dalam keadaa sehat dan semakin baik dalam aktivitas hidupnya.
“Ini bisa dibuktikan dengan alat yang menempal di bagian leher Slamet Ramadan dan beberapa waktu lalu sempat terekam kamera trap,” katanya.
Kondisi sehat lingkungan juga bisa dilihat dari keberadaan elang jawa yang beberapa waktu lalu, dilepasliarkan di lingkungan hutan Gunung Ciremai.
“Elang Jawa ini sebagai penguat sekaligus pengendali dari siklus atau ekosistem kawasan Gunung Ciremai. Karena, tidak sedikit hewan lain yang menjadi pakan elang jawa ini, jumlahnya sangat banyak,” kata Kuswandono.
Kehidupan beragam jenis hewan di Kawasan Gunung Ciremai, kata dia, tidak sedikit pun terpengaruh dengan aktivitas lingkungan sekitar.
“Sebab tidak warga yang melakukan aktivitas di lingkungan alam tersebut,” katanya.