Hari Mangrove Sedunia
Cerita Mahasiswa Belajar di Hutan Mangrove Indramayu, Sempat Mabuk Laut Naik Perahu Menyusuri Sungai
Kawasan Hutan Mangrove Desa Pabean Udik Kecamatan/Kabupaten Indramayu menjadi alternatif lain sebagai edukasi wisata.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kawasan Hutan Mangrove Desa Pabean Udik Kecamatan/Kabupaten Indramayu menjadi alternatif lain sebagai edukasi wisata.
Meski belum dibuka secara resmi untuk wisata, namun kawasan hutan mangrove setempat sangat cocok untuk dijadikan media pembelajaran.
Banyaknya tanaman mangrove berusia remaja tumbuh di sana membuat masyarakat yang ingin mengetahui lebih dalam tentang tanaman bakau yang satu ini bisa belajar secara langsung.
• Bacaan Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah, Lengkap Dengan Jadwal Puasa Dzulhijjah Jelang Idul Adha
Salah seorang mahasiswa asal Cirebon, Siti Sholeha (21) mengaku senang bisa mengunjungi langsung kawasan hutan mangrove yang masih dalam pengembangan.
"Hari ini kita mendapatkan ilmu yang sangat luar biasa mengenai cara memelihara mangrove bagaimana, terus juga dijaga bagaimana mangrovenya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (26/7/2020).
Siti Sholeha menceritakan, tidak mudah untuk mencapai lokasi setempat.
• Potensi Ekonominya Besar, Hutan Mangrove Indramayu Diharapkan Bisa Dicontoh Daerah Lainnya di Jabar
Dia bersama pelajar dan aktivis lingkungan lainnya mesti menyusuri sungai dulu menggunakan perahu.
Sepanjang sungai pun ia melihat beragam tanaman mangrove yang tumbuh subur.
Di kawasan hutan juga terlihat banyak hewan-hewan, seperti burung, ikan, dan lain sebagainya sehingga ekosistem alam sangat terjaga.
"Naik perahu tadi sensasinya luar biasa karena saya memang agak mabuk laut juga tapi seru," ujarnya.
• Jual Gelang yang Diklaim Mampu Cegah Virus Corona, Wanita Ini Malah Dikenai Denda Rp172 Juta
Pada peringatan Hari Mangrove Sedunia di Kabupaten Indramayu yang jatuh pada hari ini, ratusan pelajar dan para aktivis lingkungan diketahui melakukan aksi menanam Mangrove Tancang atau yang memiliki nama latin Bruguiera gymnorrhiza di lokasi hutan setempat.
Tanaman mangrove jenis ini memiliki banyak manfaat selain mencegah abrasi, diketahui Mangrove Tancang juga bisa dimanfaatkan untuk olahan makanan.
Uniknya, tanaman tersebut merupakan hasil pemberian masyarakat kepada pemerintah untuk ditanam pada peringatan Hari Mangrove Sedunia tersebut.
"Kami (para pelajar) sekaligus diajak untuk bagaimana peduli terhadap lingkungannya, menjaga pesisirnya supaya tidak terkena abrasi," ujar dia.
