Hutan Mangrove Indramayu
Potensi Ekonominya Besar, Hutan Mangrove Indramayu Diharapkan Bisa Dicontoh Daerah Lainnya di Jabar
Kawasan Hutan Mangrove di Kabupaten Indramayu diharapkan bisa dicontoh oleh daerah pesisir pantai lainnya di Jawa Barat.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kawasan Hutan Mangrove di Kabupaten Indramayu diharapkan bisa dicontoh oleh daerah pesisir pantai lainnya di Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, Adji Sumarwan kepada Tribuncirebon.com saat melakukan penanaman mangrove pada peringatan Hari Mangrove Sedunia di Hutan Mangrove Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Minggu (26/7/2020).
Adji Sumarwan mengatakan, jika bisa dimanfaatkan dengan baik, tanaman mangrove bisa menjadi sumber ekonomi yang mampu menghasilkan rupiah dengan nominal tinggi.
• 77 ABG di Pontianak Terlibat Prostitusi, Ada yang Masih SD Hingga Idap HIV, Ini Kronologinya
"Mangrove ini selain berfungsi sebagai konservasi, penahan ombak dan abrasi juga tempat tumbuh kembangnya biota laut yang berguna untuk berkembangnya ikan yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh nelayan," ujar dia.
Tidak hanya itu, kawasan hutan mangrove pun sangat potensial dijadikan sebagai objek wisata.
Salah satu objek wisata hutan mangrove yang terkenal di Jawa Barat adalah Hutan Mangrove Karangsong Indramayu.
Di sana ada puluhan ribu tanaman mangrove dari berbagai jenis yang tumbuh subur berkat kesadaran masyarakat setempat.
• Mangrove Tancang Jadi Penghuni Baru Kawasan Hutan Mangrove Indramayu, Kaya Akan Manfaat
"Dulunya Karangsong itu tempat yang tidak bagus dan gersang, tempat yang orang pun tidak ada yang minat mendatangi, tapi berkat keyakinan tokoh setempat berusaha menanam dan kini bisa dirasakan hasilnya," ujar dia.
Ia menjelaskan, dari sektor pariwisata saja, Kawasan Hutan Mangrove Karangsong Indramayu bisa menghasikan tidak kurang dari Rp 20 juta per hari.
"Penghasilan yang bisa diperoleh per harinya saja tidak kurang dari Rp 20 juta, apalagi di hari libur. Itu baru dari sisi pariwisata, belum sektor yang lain," ujarnya.
Di Karangsong, mangrove-mangrove diketahui juga banyak diolah menjadi beragam produk yang memiliki daya jual tinggi.
Seperti sirup, pewarna batik, camilan, dan masih banyak lagi.
• UPDATE Kasus Virus Corona di Indonesia, Minggu 26 Juli: Total Ada 98.778 Kasus Positif Covid-19
Masyarakat setempat pun memanfaatkan kawasan hutan mangrove menjadi lokasi budidaya, salah satunya adalah tambak ikan, dan masih banyak budidaya lainnya.
Berdasarkan statistik, garis pantai di Jawa Barat, yakni sepanjang 858,03 kilometer.
