Istri Pupuhu Sunda Wiwitan Jengkel, Curhat ke Istri Raja Yogya soal Batu Satangtung Kuningan Disegel
Emalia Wigarningsih, istri Djati Kusumah, pupuhu Adat Karuhun Urang (Akur) Sunda Wiwitan Kuningan mempertanyakan sumpah jabatan Bupati Kuningan.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Masih di tempat sama, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas menambahkan, ini persoalan budaya yang mesti dilestarikan.
"Sebab bangsa besar itu, bangsa yang melestarikan budaya," katanya.
Sebagai harapan, kata GKR, semoga tidak ada persolan lain dan proyek pembangunan bisa dilanjutkan kembali.
"Penyegelan bisa selesai dan pembangun bisa diteruskan," katanya.
Akivitis Fahmina Institute, Marzuki Wahid mengatakan, jika melihat lingkungan Cigugur ini sudah merupakan pengamalan dari Bhineka Tunggal Ika.
"Di mana tadi saya lihat, satu lahan itu makam berbed-beda agama dan tidak jadi masalah," katanya.
Demo Warga
Ribuan warga dari berbagai komponen masyarakat mendukung aksi penyegelan bangunan Tugu Satangtung yang berada di Kawasan Curug Cigo'ong, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kuningan, Senin (20/7/2020).
Terpantau di sepanjang jalur Kawasan Curug Cigo'ong, massa terus berdatangan dari berbagai daerah.
Terlebih diketahui, bangunan Batu Satangtung alias Tugu milik keluarga Djati Kusamah yang pupuhu paseban tergabung dalam Aliansi Adat Karuhun Urang (Akur) itu tidak memiliki kelengkapan izin proyek pembangunan tersebut.
• Warga Majalengka Positif Corona Usai Pulang dari Madura, Bupati Karna: Tamu Wajib Lapor 24 Jam
"Kawan -kawan semua, jangan terpancing emosi dari pihak manapun. Apalagi mereka telah menyebutkan bahwa ini toleransi dan hak azasi manusia, hadirnya kita disini untuk mengawal pemerintah yaitu Pol PP dalam penyegelannya," ungkap Dadan Somantri, perwakilan Ormas Pagar Akidah (Gardah) Kuningan, saat orasi di jalur kawasan Curug Cigo'ong tadi.
• Mobil Pelat F Sukabumi Penuh Lumpur Diduga Ada di Lokasi Banjir Luwu Utara, Beredar di Grup-grup WA
• Gramedia Cirebon Hadirkan Layanan Pesan Antar dan Promo Diskon 40 Persen
Lokasi bangunan Tugu atau Batu Satangtung yang berjarak dua kilo meter dari Jalan Wisata Palutungan.
Lokasi tersebut terlihat dipadati warga dan sejumlah petugas keamanan dari Polri dan TNI serta Anggota Linmas desa setempat. (*)