Puluhan Pegawai Lapas Kelas IIA Kuningan Ikuti Rapid Test, Kunjungan Warga Binaan Masih Tutup
penerimaan paket barang untuk penghuni Lapas tetap dibuka serta penyediaan kunjungan secara video call
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Konributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kuningan melakukan Rapid Test Covid-19 tahap pertama kepada seluruh pegawai. Rapid test ini merupakan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan.
Demikian hal itu dikatakan Kepala Lembaga Permasayarakat Kelas II A Kuningan, Gumilar Budirahayu kepada awak media, Senin (13/7/2020).
Gumilar mengatakan, rapid tes ini diikuti sebanyak 50 pegawai. “Tadi satu per satu pegawai mengikuti prosedur rapid test yang berlangsung di ruang tertutup bengkel kerja Lapas Kuningan,” kata Gumilar lagi.
• Selain Eti binti Toyib, Warga Kadipaten Juga Terkonfirmasi Positif Covid-19, Tertular di Jakarta
• Daftar Harga Sepeda Lipat Merk United, Ada yang Murah kok, Punya Duit Rp 1 Jutaan Pulang Bawa Sepeda
• Daftar Harga HP Vivo Bulan Juli 2020, Lengkap dengan Bocoran Harga Vivo X50 dan Vivo X50 Pro
• Daftar Harga iPhone Terbaru Bulan Juli 2020: iPhone 8 Plus Rp 10,4 Juta, iPhone 12 Mulai Rp 7,8 Juta
Kegiatan ini melibatkan seluruh pegawai Lapas Kuningan sebagai langkah antisipasi pihak Lapas untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan Lapas.
“Pencegahan penularan virus corona ke warga binaan menjadi perhatian serius Lapas Kuningan, sehingga pencegahan virus masuk lebih diutamakan, khususnya dari petugas yang masih keluar masuk lingkungan Lapas,” ungkapnya.
Rapid test massal di Lapas juga merupakan kegiatan ekstraordinary dan diprioritaskan.
“Sebab kami tidak ingin terjadi penyebaran atau klaster baru dan jangan sampai terjadi,” katanya.
Selain melakukan rapid test kepada pegawai, kata dia, upaya lain untuk mencegah penularan Covid-19 ialah dengan masih meniadakan kunjungan kepada warga binaan yang telah berlangsung selama pandemi Covid-19 di Kuningan terjadi.
“Meski demikian, penerimaan paket barang untuk penghuni Lapas tetap dibuka serta penyediaan kunjungan secara video call,” ujarnya.
Rapid test sendiri merupakan metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi. “Yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona,” katanya.
Dengan kata lain, lanjut dia, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona.
“Prosedur pemeriksaan Rapid Test dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat Rapid Test,” ujarnya.
Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama.
“Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya. Hasil rapid test positif menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona. Dan dari Rapid Test tersebut didapatkan hasil yaitu Non - Reaktif (negatif) bagi seluruh sampel yang diambil pada pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kuningan,” ungkapnya.
Dengan didapatkan hasil ini, kata Gumilar tetap mengimbau kepada jajarannya agar tetap selalu menjaga kesehatan. “Dan selalu berhati-hati dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya. (*)