Bandara Husein Sastranegara Sediakan Fasilitas Rapid Test, 15 Menit Langsung Ada Hasil
pemeriksaan cepat dengan hasil non reaktif dan tes PCR dengan hasil negatif menjadi salah satu syarat mutlak bagi masyarakat yang hendak melakukan pen
Lalu, Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Supadio (Pontianak), Banyuwangi, Radin Inten II (Lampung), Husein Sastranegara (Bandung), Depati Amir (Pangkalpinang), Sultan Thaha (Jambi), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Tjilik Riwut (Palangkaraya) dan Kertajati (Majalengka), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Sultan Iskandar Muda (Aceh) dan Minangkabau (Padang).
Geber Tes Masif
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat menargetkan 300.000 pengetesan COVID-19 atau 0,6 persen dari jumlah penduduk Jabar.
Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium pada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Siska Gerfianti, mengatakan dalam pengetesan masif, gugus tugas provinsi sudah mengelompokkan sasaran tes dalam tiga kategori.
Kategori A atau pertama adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG), dan tenaga kesehatan.
"Kategori B itu adalah orang-orang yang sering berhubungan dengan banyak orang. Bukan hanya pelayanan kesehatan, tapi pelayanan publik lainnya, polisi, tentara, dan ulama yang sering bertemu banyak orang. Lalu, masuk ke dalam kategori C, misalnya pelaku perjalanan dan lain-lain," katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/6).
Menurut Siska, pengetesan dengan metode PCR atau swab test diutamakan bagi masyarakat yang berada dalam kategori A dan B.
"Kami harapkan sebulan ke depan, setelah alat-alat hadir, kami akan laksanakan rapid test masif di seluruh Jabar dengan Mobile COVID-19 Test. Lalu, pemeriksaan PCR menurut sasaran target yang sudah kami tentukan," ucapnya.
Siska melaporkan, per 17 Juni 2020, pihaknya telah melakukan 148.789 rapid test, dan 60.389 tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Kami kejar lagi jumlah tes karena kami harus mengetes sekitar 300.000 pemeriksaan, baik rapid test maupun PCR," kata Siska.
Selain sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19, pengetesan masif akan mendapatkan peta persebaran yang komprehensif, melacak kontak terpapar virus, mendeteksi keberadaan virus, dan memastikan status pasien.
Siska menyatakan, sejumlah 627 Mobile COVID-19 Test dan Laboratorium Moblie Bio Safety Level 3 (BSL3) dari PT Bio Farma (Persero) disiapkan gugus tugas provinsi untuk mengambil sampel di kecamatan-kecamatan.
Mobile COVID-19 Test akan dilengkapi dengan alat rapid test dan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas yang mengambil spesimen.
"Mobile swab test-nya kami sudah punya, dan kami sedang mengadakan PCR portable, sehingga pada saat nanti ada agenda (tes masif) di mana, setelah rapid test, ada pemeriksaan PCR di tempatnya masing-masing," ucapnya.
• Pekan Ini Pemkab Majalengka Mulai Salurkan Bansos ke 22.000 Kepala Keluarga
• Ini Daftar Kota/Kabupaten yang Berada di Zona Hijau dan Boleh Membuka Kembali Sekolah
• Pengumuman Jadwal Masuk Sekolah dari Kemendikbud, SMA SMK SMP Lebih Dulu, Lalu SD, Terakhir PAUD TK
Pengetesan masif disertai pula dengan penguatan kesiapan laboratorium, supaya tes masif dengan metode PCR berjalan optimal. Siska melaporkan, terdapat 19 laboratorium jejaring di Jabar yang siap melakukan pemeriksaan PCR.