Human Interest Story

Petani di Indramayu Sulap Urine Kelinci Jadi Pupuk Cair Organik, Tanaman Subur & Tak Terserang Hama

Jana memanfaatkan urine atau air kencing kelinci peliharaannya untuk disulap menjadi pupuk cair organik.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Jana petani asal Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu yang manfaatkan urine kelinci sebagai pengganti pupuk cair, Selasa (16/6/2020) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Beragam cara banyak dilakukan oleh para petani di Kabupaten Indramayu untuk meningkatkan kualitas hasil pertaniannya.

Salah satunya yang dilakukan oleh Jana (35), petani asal Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu ini.

Ia memanfaatkan urine atau air kencing kelinci peliharaannya untuk disulap menjadi pupuk cair organik.

PMI Majalengka Rayakan Hari Donor Darah Sedunia di Tengah Pandemi Covid-19, Dengan Cara Ini

Jana mengatakan, ide tersebut berawal dari kesulitan petani dalam memperoleh pupuk, mengingat harga pupuk yang selalu meningkat terlebih di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

"Awalnya itu karena saya kesulitan beli pupuk jadi saya tuh memanfaatkan urine dari urine kelinci," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (16/6/2020).

Jana petani asal Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu yang manfaatkan urine kelinci sebagai pengganti pupuk cair, Selasa (16/6/2020).
Jana petani asal Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu yang manfaatkan urine kelinci sebagai pengganti pupuk cair, Selasa (16/6/2020). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Urine kelinci sendiri diketahui dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena kaya akan unsur hara, terutama unsur hara N atau yang sering dikenal dengan urea.

Hari Ini Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Sudah Tembus 40.400, Pasien Sembuh Mencapai 15.703

Ponpes Raudlatul Mutaallimin Sediakan Gedung Isolasi Mandiri, Khusus Bagi Santri yang Baru Datang

Jana yang sekaligus anggota Serikat Tani Indramayu (STI) ini mengaku mengetahui hal tersebut setelah iseng mempelajarinya di Youtube, ia kemudian mengikuti pelatihan untuk memperdalam pengetahuannya tentang organik.

Pupuk organik dari urine kelinci ini membantu masa vegetatif dalam pembentukan akar, daun, batang, dn anakan jika diaplikasikan ke tanaman padi.

Selain itu, urine kelinci juga membantu pembentukan zat hijau pada daun yang berfungsi untuk proses fotosintesis.

Koruptor Wisma Atlet, Nazaruddin Mantan Bendahara Demokrat Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin

Ia mengungkapkan, tidak sulit mengubah urine kelinci menjadi pupuk cair organik, bahan-bahan yang diperlukan hanya urine kelinci dan rempah-rempah saja lalu dipermentasikan.

Air kencing kelinci itu awal mulanya ditampung terlebih dahulu.

Ia juga memodifikasi kadang kelinci miliknya sedemikian rupa dengan membuat talang yang menghubungkan urine kelinci agar terkumpul dalam sebuah wadah.

"Setelah sudah terkumpul 10 liter lalu diprementasikan dan dicampur rempah-rempah seperti kunyit, laos, terus sereh," ujar dia.

Waktu prementasi urine kelinci itu minimal harus 15 hari, setelah itu baru bisa diaplikasikan pada tanaman.

Hasilnya, di saat tanaman milik petani lainnya rusak terserang hama, tanaman milik Jana justru tumbuh subur dan tidak diserang hama setelah diberi pupuk urine kelinci ini.

Dirinya berharap pemerintah daerah bisa menaruh perhatian lebih terhadap inovasi yang dibuat oleh para petani yang tengah berusaha mengkampanyekan penggunaan pupuk cair organik dari urine atau air kencing kelinci sebagai ganti pupuk kimia.

Download Lagu MP3 Luka yang Kurindu - Mahen, Lengkap Dengan Video Klip dan Lirik

"Harapannya sebenarnya butuh perhatian khusus dari pemerintah, minimal membantu akses-akses untuk penjualan agar bisa memperkenalkan pupuk organik," ujar dia.

Menurut Jana, tanah di Kabupaten Indramayu sudah mulai berkurang kesuburannya akibat penggunaan pupuk berbahan dasar kimia.

Sehingga harus ada peralihan penggunaan pupuk dari kimia ke organik, hal ini dipercaya secara perlahan akan mengembalikan kesuburan tanah yang rusak tersebut.

"Tanah kita itu sudah rusak, tanah kita sudah sakit karena terus menerus menggunakan kimia," ujarnya.

Beralihnya petani menggunakan pupuk organik, juga menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.

Mereka tak perlu lagi merogoh kocek besar untuk pembelian pupuk kimia yang mahal.

Santri di Pondok Pesantren di Indramayu Mulai Berdatangan, Langsung Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Terlebih ntanama yang dihasilkan oleh pupuk organik ini justru lebih bagus ketimbang penggunaan pupuk berbahan kimia.

"Pengeluaran petani ini kan terlalu besar, saya keluarkan itu supaya meringani biaya operasional para petani biar ada kelebihan dari hasil tanaman kita," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved