Mengeluh Soal Haid, Siswi SMP di Cianjur Baru Melahirkan di Sawah, Hasil Hubungan Gelap Dengan Paman

Warga kampung heboh saat mengetahui ada Siswi SMP di kampungnya melahirkan. Dan setelah itu bayinya dibuang ke sawah.

Tribunnews.com
Ilustrasi Siswi SMP 

Kepala Puskesmas Sukaluyu, dr Nurul Hadie mengatakan, pasien dibawa oleh orangtuanya sekitar pukul 10.00 WIB mengeluhkan pendarahan terus saat menstruasi.

"Saat kami periksa ternyata pasien sudah melahirkan. Sehingga kami langsung menghubungi pihak kepolisian karena bayinya dibuang tidak jauh dari lokasi melahirkan," kata Nurul saat ditemui di Puskesmas Sukaluyu, Jumat (12/6/2020).

Gadis Muda Dipaksa Ikut Pesta Minuman Keras, Dicabuli Pacar saat Tak Berdaya, Kronologi

 Ada Apa di Balik Music Video Lagu Terbaru BTS We Are Bulletproof: The Eternal?

Nurul mengatakan, saat mengetahui pasien melahirkan sendiri dan bayinya langsung dibuang, pihak puskesmas langsung menugaskan Bidan desa ke lokasi pembuangan bayi agar diamankan.

"Bidan desa didampingi pihak Polsek langsung ke lokasi dan membawa mayat bayinya ke Puskesmas," ujarnya.

Saat ini, lanjut Nurul, pasien berinisial DS (15) masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Sukaluyu dan akan dirujuk ke RSUD Cianjur.

"Untuk pasien kami akan rujuk ke RSUD. Namun, perkaranya sudah ditangani pihak polsek Sukaluyu," katanya.

Kapolsek Sukaluyu, Iptu Anaga Budiharso, membenarkan, adanya penemuan mayat bayi perempuan yang dibuang ibunya.

"Kami mendapat laporan dari pihak Puskesmas Sukaluyu dan langsung menindaklanjuti," katanya.

Menurutnya, berdasarkan keterangan ibu bayi berinisial DS (15) masih di bawah umur dan masih pelajar SMP.

Sedangkan ayah bayi tersebut tidak lain pamannya sendiri berinisial BH (65).

"Kami sudah amankan DS dan BH beserta mayat bayinya," katanya.

Anaga mengatakan, karena ibunya masih di bawah umur sehingga kasusnya kini sudah dilimpahkan ke pihak Polres Cianjur untuk ditindaklanjuti.

Kasus Lainnya, Polrestabes Surabaya Tetapkan Gadis Ini Jadi Tersangka, Aborsi Janin Hasil Hubungan Gelap dengan Kekasih

Ilustrasi aborsi dibantu orang tua.
Ilustrasi aborsi dibantu orang tua. (Thinkstock)

Gadis 17 tahun (sebut saja Mawar), asal Bojonegoro yang menjadi satu dari tiga tersangka aborsi yang diungkap Satreskrim Polrestabes Surabaya, Kamis (19/2/2020) tetap menjalani hukuman meski masih anak-anak.

Mawar merupakan gadis yang tega mengaborsi janinnya karena hamil di luar nikah dengan MZ (32) kekasihnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved