PPDB Jawa Barat
Anak-anak Tenaga Medis di Jabar yang Merawat Pasien Covid-19 Diprioritaskan Masuk Sekolah Negeri
Kemudahan dalam PPDB bagi anak-anak para tenaga kesehatan ini, katanya, mudah-mudahan bisa diapresiasi.
Disdik Jabar memberikan bantuan sebesar Rp 2 juta per tahun bagi setiap siswa.
“Instruksi Pak Gubernur, kami harus memastikan siswa-siswi yang mendaftar lewat PPDB berasal dari KETM, jika tidak keterima di SMA Negeri, dipastikan bersekolah di swasta,” kata Dewi.
Dewi memastikan bahwa sederet program tersebut yang berkaitan dengan bantuan biaya sekolah, tidak mengganggu pembangunan pendidikan di kegiatan-kegiatan lainnya.
“Sebelumnya, kami melakukan efisiensi anggaran. Setelah itu, kami mulai mematangkan rencana gratis iuran bulanan. Dan setelah lima tahun, akhirnya program tersebut terealisasi. Tentu ini kabar baik untuk orang tua dan semua siswa di Jabar,” ucapnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun memastikan bahwa program Gratis Iuran Bulanan sudah disetujui oleh DPRD Jabar.
Menurut gubernur yaAg akrab disapa Emil ini, pihaknya lebih dulu memangkas dana hibah dan anggaran perjalanan dinas ASN guna merealisasikan program tersebut.
“RAPBD sudah diketok palu, tinggal dievalusasi oleh Kemendagri. Salah satu highlight terbesar, bisa dimulainya SPP kalau istilah dulu, sekarang namanya iuran bulanan peserta didik (IDPD) untuk SMA dan SMK negeri," kata Emil November lalu.
• Dua Maling Motor di Cirebon Sempat Ancam Polisi Pakai Senpi, Ambruk Setelah Dihadiahi Timah Panas
• Diet Susu Dinilai Dapat Turunkan Risiko Terkena Diabetes & Hipertensi, Ini Cara Melakukan Diet Susu
Untuk mendapat angka tersebut, katanya, pihaknya bekerja keras mengefisiensikan berbagai anggaran lainnya. Dengan demikian, sedikit demi sedikit, angka Rp 1,4 triliun tersebut terkumpul untuk penggratisan iuran bulanan.
"Ya semuanya yang paling besar itu mengencangkan ikat pinggang di hibah bansos. Tapi saya posting kan SPJ perjalanan dinas sampai Rp 150 miliar itu kita kurangi untuk PNS supaya keberpihakan untuk pelayanan dasar ini hadir di Jabar," katanya.
Emil menyatakan efisiensi anggaran perlu dilakukan karena program Gratis Iuran Bulanan memerlukan anggaran sekira Rp 1,4 triliun.
"Anggarannya kan besar kecilnya relatif. Ini kan hasil menghemat dana hibah bansos, dulu hibah bansos banyak sekali sekarang kita cukupkan efisienkan secukupnya,” ucapnya.
Emil mengatkan iuran bulanan peserta didik untuk sekolah setingkat SMA di Jabar ini akan dibebaskan atau digratiskan mulai tahun ajaran 2020-2021.
Menurut Emil, bantuan untuk siswa ini tidak hanya berlaku untuk SMA/SMK negeri, namun juga berlaku untuk siswa yang tidak lolos PPDB, untuk difasilitasi menuntut ilmu di sekolah swasta.
“Untuk siswa tidak mampu dan tidak lolos PPDB, ada bantuan juga di sekolah swasta. Untuk MA bantuannya sama, tapi disalurkan lewat Kemenag,” katanya.
Rencananya kebijakan iuran gratis ini akan mulai direalisasikan pada tahun ajaran baru pada Juli 2020.
• ZODIAK CINTA Senin 8 Juni 2020: Capricorn Lagi Mesra-mesranya, Canser Hubungan Tak Berlangsung Lama
• Jadwal Acara TV Hari Ini, Jangan Lewatkan Preman Pensiun 4 di RCTI & Bedah Rumah Baru di GTV
Kebijakan ini bisa direalisasikan seusai pihaknya melakukan penghematan sejumlah pos anggaran seperti bansos dan hibah hingga perjalanan dinas.
Menurutnya, efisiensi paling besar dilakukan di mata anggaran hibah dan bansos. Sementara dari perjalanan dinas didapat efisiensi sebesar Rp 150 miliar lebih. (Sam)