PDP Positif Corona Meninggal
Keluarga PDP yang Meninggal Dunia di Indramayu Akan Jalani Tes Swab Hari Ini
keluarga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia akan dilakukan pengambilan swab.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Keluarga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia akan dilakukan pengambilan swab.
Hal ini karena pasien yang bersangkutan diketahui status terbarunya kini berubah menjadi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab tenggorokan.
• Perpanjang PSBB atau Terapkan New Normal, Pemerintah Harus Lihat Kesiapan Masyarakat
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, pihaknya sudah mendata atau melakukan tracing orang-orang yang diketahui pernah kontak erat dengan pasien.
"Kita juga akan lakukan swab pada hari ini Senin 1 Juni 2020," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (1/6/2020).
Deden Bonni Koswara juga meminta keluarga pasien untuk mengisolasi diri secara mandiri untuk meminimalisir risiko penyebaran.
• Ikuti Panduan Mengerjakan Sholat Sunnah Dhuha, Niat dan Bacaan Semua Sesuai Syariat Islam
Seperti diberitakan sebelumnya pasien yang bersangkutan adalah seorang perempuan berinisial IK (36).
Pasien merupakan karyawan swasta dan sudah lama menetap di Jakarta.
"Alamat sesuai KTP tercatat sebagai warga Kecamatan Koja - Jakarta Utara, sedangkan alamat di Indramayu sebagai warga Kecamatan Kroya," ujar dia.
Pasien meninggal dunia pada tanggal 19 Mei 2020 pukul 08.30 WIB saat menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Losarang.
Atau dengan kata lain, pasien meninggal dunia sebelum hasil swab tenggorokannya keluar.
Hasil swab itu baru keluar sepuluh hari kedepan pada Jumat 29 Mei 2020 dengan hasil pemeriksaan swab positif Covid-19.
"Pemulasaran jenazah saat itu sesuai protokol Covid-19 dan pasien dimakamkan di Kecamatan Kroya," ucapnya.
Sempat Didiagnosa dokter
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di Indramayu ini didiagnosa dokter Obs dyspneu ec. pneumonia dd covid-19.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara kepada Tribuncirebon.com, Senin (1/6/2020).
• Baru Nih, Ada 12 Lowongan Kerja di Wings Group untuk Fresh Graduate Lulusan D3/S1, Gaji Oke, Minat?
Deden Bonni Koswara mengatakan, pasien tersebut adalah perempuan berinisial IK (36).
Ia merupakan karyawan swasta dan sudah lama menetap di Jakarta.
"Alamat sesuai KTP tercatat sebagai warga Kecamatan Koja - Jakarta Utara, sedangkan alamat di Indramayu sebagai warga Kecamatan Kroya," ujar dia.
Dirinya menjelaskan, pada tanggal 16 Mei 2020 pasien pulang dari Jakarta dalam keadaan sakit.
Kepada tim medis pasien mengeluhkan demam tinggi batuk dan sesak nafas, gejala-gejala ini merujuk pada gejala virus corona sehingga pasien ditetapkan sebagai PDP.
• Ikuti Panduan Mengerjakan Sholat Sunnah Dhuha, Niat dan Bacaan Semua Sesuai Syariat Islam
"Setelah 2 hari kedatangannya dari Jakarta, selanjutnya pada tanggal 18 Mei 2020 sore pasien ke RS Bhayangkara dan dirawat inap dinyatakan sebagai PDP," ujar dia.
Kendati demikian, kondisi pasien semakin memburuk dan dinyatakan meninggal dunia esok harinya pada tanggal 19 Mei 2020 pukil 08.30 WIB.
"Pada hari Jumat 29 Mei 2020 hasil pemeriksaan swab baru keluar dengan hasil positif," ujar dia.
PDP meninggal di Indramayu
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia kembali terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, pasien tersebut adalah perempuan berinisial IK (36).
• VIDEO - Bupati Kuningan Nyatakan Desa Cikaso Tak Lagi Zona Merah, Sudah Sembuh dari Covid-19
Ia merupakan karyawan swasta dan sudah lama menetap di Jakarta.
"Alamat sesuai KTP tercatat sebagai warga Kecamatan Koja - Jakarta Utara, sedangkan alamat di Indramayu sebagai warga Kecamatan Kroya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (1/6/2020).
Deden Bonni Koswara menjelaskan, pada tanggal 16 Mei 2020 pasien pulang dari Jakarta ke Indramayu.
Saat pulang diketahui juga pasien dalam keadaan sakit dengan gejala demam, batuk dan sesak nafas.
Karena kondisinya memburuk, pasien lalu dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 19 Mei 2020 jam 08.30 WIB lalu.
"Pada hari Jumat 29 Mei 2020 hasil pemeriksaan swab baru keluar dengan hasil positif," ujar dia.