Video
VIDEO Pupun Gitaris Kapten Band Asal Kuningan, Tetap Solid & Eksis, Siap Berkarya di Kampung Halaman
Meski demikian, masing – masing personel tetap menjaga hubungan dan silaturahmi antar satu sama lainnya.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN – Lagu Sexy yang dibawakan Kapten Band pada tahun 2000-an, memang cukup menggetarkan industri musik tanah air di setiap daerah. Lagu itu digemari anak-anak muda.
Kapten Band lahir dari ajang pencarian bakat Dream Band. Bergabunglah vokalis, basis, gitaris, dan drummer dari latar belakang berbeda menjadi satu band.
Salah seorang motornya adalah sang gitaris, Pupun Dudiawan. Ternyata Pupun adalah pituin Kuningan.
“Kapten hingga sekarang masih eksis dan konsisten. Kemudian untuk personelnya juga masih solid,” ungkap Pupun saat ditemui di Café and Resto Teras Mahar di Kuningan, Jum’at (29/5/2020).
Eksistensi saat ini memang terganjal dengan masa pandemi covid-19. “Sehingga agenda manggung terjadwal sebelumya, banyak dicancel bahkan batal,” kata Pupun.
Meski demikian, masing – masing personel tetap menjaga hubungan dan silaturahmi antar satu sama lainnya.
“Kami masih komunikasi dan kami juga sering kumpul di kantor di daerah Tangerang,” ungkap Pupun yang juga mengidolakan banyak gitaris di Indonesia ini.
Sejarah Singkat Kapten Band
Kapten berdiri tahun 2006, setelah menjadi runner up kompetisi Dream Band. Pemenang kontes itu adalah Band Kotak.
“Saat itu kami mengikuti kompetisi Dream Band yang digelar oleh stasiun televisi swasta. Dulu namanya TV7 yang sekarang Trans7,” ungkap Pupun.
• Pasien Positif Corona Minta Bubur Hingga Soto, Dedi Mulyadi: Saya Tawarkan Makanan yang Enak-enak
• Yogya Ciamis Resmi Ditutup Sementara, Karyawan Gudang Yogya Ada yang Kena Virus Corona
• Mau Ke Cianjur Cari Sate Maranggi, Pengguna Kendaraan Dipaksa Petugas Gabungan untuk Putar Balik
Mengenai pembentukan Group Band, kata Pupun, ini terjadi akibat campur tangan manajemen yang dilakukan produser pada waktu audisi.
“Jadi waktu itu, kita daftar sendiri – sendiri, dan ketika Kompetisi Dream Band akan berlangsung, produser menjodohkan personil Kapten Band. Seperti saya di gitar, Zaky di vocal, Arif di Bass dan Qiwe sebagai Drumer,” katanya.
Penyatuan personel satu sama lain, imbuh Pupun, juga terjadi dalam Group Band Kotak yang pada saat itu sebagai juara kompetisi.
“Iya, Band Kotak juga sama hasil perjodohan satu sama lainnya. Dan sebelumnya, kami tidak mengenal akrab dalam group kami,” ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, kata Pupun, Kapten pada tahun-tahun awal melakukan road show dengan album perdana yakni membawakan ‘Lagu Sexy’ dan di susul rilis berikutnya, yaitu ‘Malaikat Cinta’.
“Belasan tahun lalu, kami keliling kota dalam memenuhui permintaan untuk konser musik. Kebetulan pada waktu itu, kami dapat kontrak dari IMI,” kata Pupun.
Pupun menyebutkan, saat mengalami kepadatan jadwal manggung ke sejumlah kota besar di Nusantara.
“Kami fokus bermain musik. Sebab ini hobi yang menghasilkan dan kenapa tidak dipertahankan untuk lebih serius,“ ungkapnya.
Bertemu Idola
Meski dipandang jago dalam memainkan gitar, Pupun mengaku ia memiliki banyak idola yang menjadi motivasi dalam mendalami permainan alat musik petik ini.
“Kalau idola tentu banyak, dan saya bersyukur bisa mengenal lebih dekat sama idola. Ada Ian Antono, I Wayan Tuges, Balawan dan banyak lagi. Alhamdulillah, saya bisa berkomunikasi langsung dengan beliau – beliau yang jago dalam memainkan gitar,” katanya.
Pupun menceritakan, selama bisa komunikasi langsung dengan sang idola. Ini seolah menjadi spirit dan tambah semangat untuk menekuni permainan dalam kesehariannya.
“Sebagai musisi dan senang musik, tentu akan menekuni lebih dalam lagi,”katanya.
Semangat Pupun terus bertambah dan meningkat terhadap dunia musik. Genre musik apapun menjadi kegemaran pribadinya.
“Genre musik dan apapun alat musik saya suka, sehingga tidak jarang saya kolaborasi dengan aliaran musik modern atau tradisional,” ujarnya.
Perpaduan alat musik yang sering dimainkan, kata dia, hal itu membuat referensi dalam sebuah karya untuk mengarang lagu baru.
“Ngarang lagu itu pekerjaan sampingan dalam setiap waktu. Seperti film KPU sewaktu pesta demokrasi, itu lagunya saya bikin,” katanya.
Di samping, kata dia, beberapa minggu tengah melakukan penggarapan video klip. “Ada lagu baru yang sudah dirilis dan masih menunggu hasil video klipnya,” ungkapnya.
Kiat Sukses di Dunia Musik
Menjadi sukses dalam bidang tertentu, jelas harus memiliki keterampilan dan kedisiplinan serta kesabaran.
“Tata cara itu sama dilakukan para musisi di dunia musik, dan tolong jangan terburu-buru dalam mempromosikan lagu atau karya kita,” katanya.
Terlebih menghadapi kemajuan teknologi dan jaman, tidak sedikit orang bisa melakukan kegiatan dalam dunia musik.
“Sehingga studio –studio atau dapur rekaman yang sebelumnya ramai dikunjungi para musisi, kini hampir langka dan setiap orang merata sudah memiliki peralatan tersebut,” katanya.
Mengenai kemajuan teknologi, kata dia, tidak sedikit orang paham dalam meretas atau merekam ulang musik hak cipta.
“Sehingga perilaku ini merusak etika dan kurang menghoramati hasil karya seseorang,” ujarnya
Kemajuan teknolgi seperti sekarang, bagaimana orang memberikan penilaiannya.
“Ini bisa positif dan negatif dan tergantung cara seseorang memandangnya saja,”ungkapnya.
Pupun mengaku sudah setahun ini tinggal di tempat kelahirannya, Kuningan. Dekat kembali dengan orang tua. Selama ini, ia melanglang ke berbagai kota dan tinggal di kota lain.
Saat di kampung halaman, kata Pupun, ia telah mencoba membuka usaha mandiri di tanah kelahirannya.
“Saat ini saya coba jadi entrepreneur dengan membuka kedai kopi,” katanya.
Tujuan usaha itu dilakukan, lanjut dia, sebagai pengisi waktu dan menambah kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya. “Kan ketika usaha di lingkungan rumah, kita bisa lebih dekat dengan orang tua,” ujarnya.
Di sela usaha buka kedai, kata Pupun, kegiatan seperti bermain dan berbagi pengetahuan tentang alat musik gitar.
“Sering saya lakukan dengan siapa pun yang datang ke kedai kopi. Sebab di kuningan itu banyak potensi generasi di dunia musik,” katanya. (*)