Virus Corona Kuningan

Update Kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan 27 Mei 2020: Jumlah Rapid Positif di Kuningan Bertambah

Agus mengatakan, jumlah sembuh rapid positif ada sebanyak 13 orang dengan jumlah yang meninggal rapid positif ada sebanyak 2 orang.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mumu Mujahidin
Istimewa
Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus coronavirus yang menyebabkan COVID-19 
Laporan Kontributor Tribuncirebon.com, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Update kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan, Rabu (27/5/2020).
Jumlah kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) total ada sebanyak 134 orang dengan jumlah yang selesai pengawasan ada sebanyak 105 orang dan masih dalam pengawasan ada sebanyak 29 orang. 
“Untuk total rapid positif ada sebanyak 26 orang dan masih dalam pengawasan ada 11 orang,” kata Agus Mauludin, Juru Bicara Tim Gugus Covid-19 Kuningan, Rabu (27/5/2020).
Agus mengatakan, jumlah sembuh rapid positif ada sebanyak 13 orang dengan jumlah yang meninggal rapid positif ada sebanyak 2 orang. 
Sementara untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 total ada sebanyak 14 orang  dengan kasus sembuh ada 5 orang dan masih dalam perawatan ada sebanyak 8 orang. 
“Untuk jumlah meninggal ada 1 orang. Dari total kasus teresebut laki-laki 9 orang dan perempuan 5 orang,” ungkapnya. 
Kemudian untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) total ada sebanyak 1.672 orang, dengan jumlah selesai pemantauan sebanyak 1.593 orang dan masih dalam pemantauan ada 79 orang.
”Mereka berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 1.105 orang dan perempuan ada 567 orang,” ujar Agus.
Mengenai kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) total ada sebanyak 231 orang dengan jumlah yang selesai pengawasan ada sebanyak 212 orang dan masih dalam pengawasan ada sebanyak 19 orang. 
“Berjenis kelamin dari laki-laki ada sebanyak 130 orang dan perempuan ada 101 orang,” ungkapnya.(*)

Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia Rabu 27 Mei 2020 masih terus bertambah.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjelaskan berdasarkan data yang didapatkan terdapat penambahan kasus positif pada hari ini.

Hal ini ia sampaikan dalam dalam keterangan resminya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, dan disiarkan langsung Rabu (27/5/2020) sore. 

Tercatat kata Yuri pada hari ini, terdapat penambahan kasus positif virus corona sebanyak 686 orang.

Penambahan ini membuat pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia secara total menjadi 23.851orang. 

Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (DOK. BNPB)

"Kasus positif naik sebanyak 686 orang, sehingga totalnya menjadi 23.851" tegas Yuri yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia. 

Dalam kesempatan itu, Yuri menyebut seluruh provinsi di Indonesia telah terdampak virus corona.

"Sudah 410 kabupaten/kota di 34 provinsi yang terdampak," jelasnya. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan terkait pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Data yang sama menyebutkan bahwa tercatat ada penambahan 55 pasien Covid-19 yang meninggal dalam 24 jam terakhir.

 Seorang Wanita di Jambi Racuni dan Bakar Selingkuhannya Lantaran Kesal Kerap Dimarah-marahi Korban

 Link dan Tatacara Mengisi Sensus Penduduk Online di www.sensus.bps.go.id, Buruan Tinggal 2 Hari Lagi

Sehingga angka kematian di Indonesia saat ini menjadi 1.473 orang.

Kabar baiknya, Yuri mengatakan penambahan juga terus terjadi dalam pasien yang berhasil sembuh dari virus tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun, pada hari ini terdapat 150 pasien yang berhasil sembuh.

"Pasien sembuh meningkat 150 orang," kata Yuri. 

Penambahan ini membuat total pasien sembuh di Indonesia telah mencapai 6.057 orang.

Achmad Yurianto Ungkap Kelemahan Pada Virus Corona

Dilansir Tribunnews.com, Achmad Yurianto, mengungkapkan titik lemah dari Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Ia menegaskan kelemahan Covid-19 ini terletak pada struktur kimia penyusun virus yang menyerang sistem pernapasan itu.

“Virus ini karakternya memiliki tubuh terbungkus oleh dinding dari struktur kimia lemah yang sangat mudah hancur apabila terkena sabun."

 "Oleh karena itulah kenapa alasannya harus cuci tangan pakai sabun," ujar Yuri. 

Tak hanya itu, cuci tangan menggunakan sabun harus diiringi jaga jarak fisik dengan orang lain lebih dari 1 meter.

(Kiri) Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik dan (Kanan)
(Kiri) Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik dan (Kanan) (Kolase Tribunnews (The new york times dan covid19.go.id))

Yurianto meyakini jaga jarak kurang dari 1 meter akan mengurangi kemungkinan penularan lebih besar.

“Kita tidak pernah tahu siapa yang berada di luar rumah yang mengidap dan membawa virus Covid-19, belum lagi jumlah kasus positif terus bertambah."

"Di sinilah penting nya jaga jarak,” katanya.

Covid-19 dapat menempel pada benda di sekitar kita, terutama di tempat-tempat umum yang bisa saja kita sentuh.

Cuci tangan menjadi cara paling ampuh membunuh virus itu yang menempel di tangan kita.

“Faktor pembawa virus Covid-19 adalah manusia yang terinfeksi virus tersebut. Virus akan tumbuh menjadi banyak di sepanjang saluran pernapasan mulai dari rongga hidung, mulut, sampai paru-paru."

"Dia akan keluar pada saat orang berbicara, bersin, dan batuk, menyebar bisa sampai radius 1 meter lebih dari dan menempel di benda-benda sekitar,” ungkapnya.

 Sekolah Mau Dibuka Kembali, Sejumlah Orang Tua Siswa Menolak, Ragukan Protokol Kesehatan di Sekolah

 VIDEO - Penegakan Disiplin di Garut Mulai 1 Juni, Mal Pasar Resto & Tempat Wisata Dijaga TNI-Polri

Achmad Yurianto Sebut Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan

Dilansir Kompas.com, Achmad Yurianto mengatakan, para ahli dari seluruh dunia masih berusaha untuk menemukan vaksin untuk pencegahan Covid-19.

Namun, ia mnuturkan usaha tersebut belum membawa hasil.

"Para ahli masih berupaya keras untuk bisa mendapatkan vaksin agar kekebalan buatan yang bisa kita ciptakan mampu kita gunakan untuk berhadapan dengan Covid-19."

"Namun, upaya ini masih belum ada hasilnya. Upaya ini masih belum menemukan vaksin yang disepakati seluruh dunia untuk digunakan,"  kata Yuri dalam konferensi persnya, Selasa (26/5/2020).

Kendati demikian, Yuri menegaskan, semua pihak terus berusaha untuk menemukan vaksin Covid-19.

Bahkan, menurut dia, peneliti Indonesia juga berusaha melakukan penemuan tersebut.

"Oleh karena itu, yang paling penting saat ini adalah bagaimana kita berusaha untuk melindungi diri kita sendiri," ujar dia.

Yuri berharap seluruh masyarakat Indonesia bisa melindungi diri sendiri dari penularan Covid-19.

Sebab, menurut dia, melindungi masyarakat dari Covid-19 bukan hanya menjadi tugas pemerintah.

"Cara inilah yang harus kita kerjakan sekarang," tegasnya. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya/Endra Kurniawan, Kompas.com/Sania Mashabi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Corona di Indonesia 27 Mei: Kasus Positif Naik 686, Total Jadi 23.851
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved