New Normal

Sekolah Mau Dibuka Kembali, Sejumlah Orang Tua Siswa Menolak, Ragukan Protokol Kesehatan di Sekolah

Ia mengaku waswas terhadap kesehatan anaknya yang baru mau masuk ke sekolah dasar (SD).

Editor: Machmud Mubarok
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
ILustrasi: Suasana hari pertama masuk sekolah di SDN Brondong 1 Kabupaten Indramayu, Senin (15/7/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Sejumlah orang tua siswa di Kabupaten Garut menolak rencana dibukanya kembali sekolah. Mereka meragukan protokol kesehatan di sekolah yang dinilai masih belum maksimal.

Neng Ayu (33), orang tua siswa SDN 1 Samarang, tak setuju dengan wacana pembukaan kembali sekolah bila fasilitas tak dilengkapi. Seperti tempat mencuci tangan, kamar mandi bersih, dan air yang selalu tersedia.

"Saya kira sekolah yang ada saat ini, fasilitas kebersihannya masih belum memadai. Bahkan air saja masih tidak ada. Jadi kalau belum terpenuhi dengan baik, saya menolak sekolah dibuka lagi," ujar Ayu saat dihubungi, Rabu (27/5/2020).

Sirkulasi ruangan, lanjutnya, juga harus diperhatikan. Terutama masuknya sinar matahari. Jumlah siswa di setiap kelas juga akan jadi masalah.

"Di kelas anak saya saja, muridnya sampai 30 lebih. Kalau kembali normal, saya khawatir dengan kesehatan anak-anak," katanya.

Rini Kartini (25), juga menolak sekolah kembali dibuka. Ia mengaku waswas terhadap kesehatan anaknya yang baru mau masuk ke sekolah dasar (SD).

"Kalau harus langsung belajar di sekolah saya ragu. Protokol kesehatan di sekolah akan sanggup dengan syarat new normal atau tidak," kata Rini.

Khusus untuk Daerah Kategori 3T, Kemensos Bakal Cairkan Bantuan Sosial Tunai Sekaligus 3 Bulan

Sore Ini Pukul 16.18 WIB Matahari Tepat di Atas Kabah Saatnya Perbaiki Arah Kiblat Masjid dan Rumah

Jika PSBB Tak Diperpanjang, Mal-mal di Bandung Akan Buka Serentak 30 Mei, Terapkan Protokol Covid-19

Rini mengatakan, pemerintah harus berhati-hati dalam mengambil langkah bagi siswa untuk kembali sekolah. Ia meminta jaminan kesehatan jika pemerintah memaksakan sekolah dibuka.

"Jangan tergesa-gesa. Lebih baik pastikan dulu aman. Belajar di rumah tentunya jadi pilihan terbaik," ucapnya, ditemui di Jalan Sudirman, Kecamatan Garut Kota.

Tak Benar Bulan Juli

Jelang tahun ajaran baru, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan keputusan pembukaan kembali sekolah akan didasarkan pada pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan.

Pernyataan ini disampaikan Mendikbud dalam Rapat Kerja secara telekonferensi dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ( DPR RI), di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

"Harus diketahui bahwa Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario. Kami sudah ada berbagai macam. Tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas, bukan Kemendikbud sendiri," ujar Nadiem menegaskan.

Dikutip dari rilis resmi Kemendikbud, Mendikbud Nadiem menyampaikan, "Jadi, kami yang akan mengeksekusi dan mengoordinasikan."

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved