PSBB Indramayu
Pelaksanaan PSBB Tahap 1 dan 2 di Indramayu Dinilai Kurang Efektif, PDP Malah Naik dari 95 Jadi 170
kurang efektifnya pelaksanaan PSBB di Kabupaten Indramayu hingga tahap kedua ini faktor utamanya adalah banyak masyarakat yang tidak mengindahkan prot
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Indramayu dirasa kurang efektif.
Hal ini terlihat dari jumlah kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu yang terus meningkat.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menyebutkan, sebelum PSBB dilaksanakan atau hingga 5 Mei 2020, kasus ODP di Kabupaten Indramayu tercatat ada 746 orang.
Sedangkan setelah PSBB dilaksanakan hingga 26 Mei 2020, kasus ODP melonjak mencapai 872 orang atau ada penambahan 126 orang.
"Iya ada kenaikan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (27/5/2020).
Kenaikan juga terlihat dari kasus PDP, yakni sebelum PSBB sebanyak 95 orang, kini melonjak sampai 170 orang atau meningkat 75 orang.
Sedangkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mulai 8 April 2020 sampai 26 Mei 2020, totalnya ada 15 orang.
• Jika PSBB Tak Diperpanjang, Mal-mal di Bandung Akan Buka Serentak 30 Mei, Terapkan Protokol Covid-19
• Arab Saudi Bakal Longgarkan Lockdown, Orang Indonesia Boleh Umrah Lagi?
• BST Kemensos Tahap Dua Dijamin Cair Juni 2020, Masyarakat Terdampak Covid-19 di Indramayu Siap-siap
Dengan rincian, tiga orang dinyatakan sembuh, tiga orang meninggal dunia dan sembilan orang lainnya masih menjalani perawatan.
Deden Bonni Koswara mengatakan, kurang efektifnya pelaksanaan PSBB di Kabupaten Indramayu hingga tahap kedua ini faktor utamanya adalah banyak masyarakat yang tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Padahal, penularan virus mematikan ini bisa melalui berbagai cara.
Di antaranya bisa melalui droplet spray (percikan ludah saat orang bersin, batuk, dan berbicara), kontak erat seperti cium tangan atau berjabat tangan, serta menyentuh benda-benda yang sudah terkontaminasi virus corona.
Virus corona ini bisa bertahan selama berjam-jam lamanya sampai berhari-hari.
"Dan bisa dimungkinkan penularannya melalui udara," ujar dia.
Untuk itu, cara yang paling efektif menekan penyebaran Covid-19 bisa dengan melakukan tiga hal sederhana ini.