Video
VIDEO - Jembatan Ambruk Diterjang Banjir, Warga Cipedes Gotong Royong Bangun Jembatan Sementara
saat evakuasi jembatan roboh, sebagian warga sebelumnya telah mengatur dan menyiapkan lokasi penyimpanan batang pohon tersebut.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Warga Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru Kuningan, bangun jembatan menggunakan batang pohon.
“Tindakan ini dilakukan sebagai evakuasi dan penanganan sementara,” ungkap Kepala Desa Cipedes yakni Nana Rusdiana, Selasa (26/5/2020).
Menurutnya, pembuatan jembatan sementara ini akibat bangunan jembatan penghubung ambruk dihantam derasnya arus sungai saat banjir kemarin.
“Kemarin sore jembatan roboh dihantam arus air,” katanya.
Nana yang juga mantan Anggota DPRD Kuningan ini menjelaskan, sebelumnya warga desa secara gotong royong melakukan penebatang pohon kelapa.
“Lokasi penebang ke titik jembatan roboh cukup jauh. Kami bareng warga dan dibantu Babinsa menggeser batang pohon secara manual,” katanya.
Nana mengatakan, saat evakuasi jembatan roboh, sebagian warga sebelumnya telah mengatur dan menyiapkan lokasi penyimpanan batang pohon tersebut.
• Selain Banjir di Luragung, Jembatan Penghubung di Desa Cipedes Kuningan Putus Akibat Diguyur Hujan
• Jadwal & Link Streaming TVRI Belajar dari Rumah, Rabu 27 Mei 2020: Ada Festival Video Edukasi

• Kasus Covid-19 Turun 2 Minggu Berturut-turut, Itu Salah Satu Indikator New Normal Bisa Diterapkan
“Karena jarak cukup panjang sekitar tujuh meter, akhirnya jalan pebghubung bisa digunakan kembali,” katanya.
Jalan tersebut, kata dia, tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
“Betul, lebar jalan jembatan hanya cukup untuk dilalui premotor saja,” katanya.
Diketahui sebelumnya, sebuah jembatan penghubung warga di Dusun Pahampoan RT 03 RW 03 Desa Cipedes Kecamatan Ciniru putus.
“Putusnya jembatan akibat curah hujan yang mengguyur sehingga arus air begitu deras,”ungkap Kepala Desa Cipedes yakni Nana Rusdiana.
Putusnya jembatan, kata Nana yang juga mantan Anggota DPRD Kuningan ini mengatakan, sontak membuat ratusan warga terisolir.
“Karena jembatan itu merupakan akses arus lalulintas penghubung antar Dusun Cisalak ke Dusun Pahampoan,” ujarnya.