Virus Corona Indramayu
Omzet Pedagang Mangga di Indramayu Anjlok Drastis Akibat Pandemi Covid-19, Sampai Tidak Laku
Disampaikan Sholehah, dirinya juga mengaku tidak jarang dalam seharinya buah mangga yang ia jual tidak laku karena sepinya pembeli.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pendemi Covid-19 yang tidak kunjung reda membuat para pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) oleh-oleh khas Indramayu di Jalur Arteri Pantura menjerit.
Salah satunya yang dialami oleh Sholehah (51) pedagang buah mangga di Jalur Arteri Pantura Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang.
Ia mengaku omzet yang didapat menjelang momen Ramadan dan Lebaran tahun ini turun drastis.
• Para Pedagang Buah Mangga di Jalur Pantura Indramayu Menjerit Di Tengah Pandemi Covid-19
• Pemerintah Umumkan 1 Ramadhan 1441 Hijriah Jatuh Pada Jumat 24 April 2020, Besok Mulai Puasa
"Sekarang mah dapat Rp 200-300 ribu sehari juga sudah alhamdulillah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (23/4/2020).
Disampaikan Sholehah, dirinya juga mengaku tidak jarang dalam seharinya buah mangga yang ia jual tidak laku karena sepinya pembeli.
Padahal, Ramadan dan Lebaran merupakan momen yang paling dinanti oleh para pelaku usaha oleh-oleh seperti dirinya.
Pada tahun lalu, Sholehah mengaku buah mangga dagangannya laris manis karena banyaknya pemudik yang mampir membeli oleh-oleh.
Adapun omzet yang bisa ia dapat dalam seharinya bisa mencapai Rp 18 juta.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 357 Kasus, Total 7.775, Jumlah Pasien Sembuh 967 orang
• 21 Tenaga Medis RST Ciremai yang Isolasi Mandiri Sudah Ikuti Rapid Test Covid-19, Ini Hasilnya
Hal tersebut berbanding terbalik dengan momen Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Sholehah juga mengaku tidak berani menyetok barang dagangan dalam jumlah banyak seperti tahun-tahun sebelumnya akibat ada kebijakan larangan mudik oleh Presiden Joko Widodo.
"Bingung belum bayar buat listrik, buat kontrak toko, bapak saja sampai ikut jadi buruh tani, jemur padi karena buat bayar listrik gak nutupin sekarang," ujar dia.
Para Pedagang Menjerit
Kebijakan larangan mudik oleh Presiden Joko Widodo menjadi momok yang dikhawatirkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) oleh-oleh khas Indramayu di Jalur Pantura.
Larangan mudik tersebut bertujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Namun, akibat kebijakan itu volume kendaraan yang melintas di Jalur Arteri Pantura Kabupaten Indramayu juga diprediksi bakal lenggang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kekhawatiran larangan mudik yang berakibat sepinya pembeli itu disampaikan seorang pedagang buah mangga di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Sholehah (51).
Sholehah mengaku bingung memenuhi kebutuhan sehari-hari ditengah pandemi Covid-19 sekarang ini, terlebih toko oleh-oleh buah mangga tersebut merupakan satu-satunya sumber keluarga untuk mengais rezeki.
"Apalagi saya, penghasilan itu cuma dari sini saja," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di lapak jualannya, Kamis (23/4/2020).
Dirinya menceritakan, para pelaku usaha oleh-oleh khas Indramayu seperti dirinya menilai momen mudik adalah saat yang paling dinanti-nanti.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 357 Kasus, Total 7.775, Jumlah Pasien Sembuh 967 orang
• Tabuh Dlugdag, Tradisi Keraton Kasepuhan Cirebon Menyambut Ramadhan, Sultan Arief Pun Pakai Masker
Jika menjelang Ramadhan seperti sekarang, mereka sudah mulai menyetok barang banyak untuk dijual.
Namun, pada Ramadhan kali ini berbeda, dirinya khawatir barang dagangannya akan kurang laku.
Hal tersebut terlihat dari animo pembeli yang sepi semenjak Covid-19 merebak di Indonesia.
"Sebelum ada tol sudah mulai sepi. Apalagi sekarang ada virus corona juga larangan mudik," ujar dia.
• LIVE STREAMING Sedang Berlangsung Pengamatan Hilal Ramadhan 1441 H di Bosscha Lembang, Cek di Sini
• 21 Tenaga Medis RST Ciremai yang Isolasi Mandiri Sudah Ikuti Rapid Test Covid-19, Ini Hasilnya