Kesehatan
Jambu Biji Diprediksi Para Peneliti Indonesia Dapat Menghambat Virus Corona
prediksi dari Studi pendahuluan (preliminary) yang dilakukan oleh gabungan peneliti kedokteran Universitas Indonesia (UI), Farmasi UI dan IPB.
"Jadi, secara komputasi, secara prediksi, memang iya, bisa menghambat ( virus corona). Tapi kalau secara penelitian sampai ke level uji klinis belum ada. Jadi ini masih hanya prediksi," imbuhnya lagi.
• Ibadah Haji 2020: Kuota Haji untuk Kabupaten Majalengka di Tahun 2020 Sebanyak 1.150 Orang
• Hendak Lakukan Pesta Seks & Sabu Bareng Tiga Wanita, 3 Penjambret Ini Dibekuk Polisi di Penginapan
Sayangnya, tim peneliti masih belum bisa langsung melakukan uji in vitro dan seterusnya pada potensi jambu biji sebagai penghambat virus corona.
Pasalnya, tim peneliti belum memiliki virus SARS-CoV-2 untuk diujikan.
Rafika berkata bahwa untuk menguji, diperlukan virus SARS-CoV-2.
Sementara pengetesan virus corona tersebut di Indonesia hanya dilakukan di Litbangkes.
"Kami memang sangat terbuka sekali (kalau) ada teman-teman dari Litbangkes yang mau meneruskan penelitian ini. Silahkan (meneruskan). Nanti, kami akan buat publikasinya, akan kami tuliskan hasilnya sebagai rekomendasi," ujarnya.

Untuk saat ini, masyarakat diperbolehkan mengonsumsi jambu biji sebagai senyawa herbal, bukan sebagai terapi atau pengobatan.
"Dia (jambu biji sebagai senyawa herbal) hanya membantu saja. Jadi, obat-obatan herbal tidak bisa diklaim sebagai menyembuhkan atau mengobati," kata Rafika.
Dia melanjutkan, yang boleh memberikan klaim mengobati dan menyembuhkan, hanya untuk obat tunggal yang telah diuji secara klinis.
Kalau obat herbal kan komponennya banyak sekali, kita sebutnya sebagai pendukung saja.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Peneliti Indonesia Memprediksi Jambu Biji Bisa Hambat Virus Corona