TKI Asal Indramayu Terjebak di China

TKI Asal Indramayu Ini Merengek Minta Pulang, Tapi Tidak Mau Menunjukkan Data-data Resmi Miliknya

Pasalnya, untuk pemulangan PMI diperlukan data-data valid, seperti siapa perekrutan, dan lain sebagainya.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih, Selasa (10/3/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu menyampaikan sulit merealisasikan permintaan pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Indramayu yang sekarang berada di Wuhan, China.

Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, hal tersebut karena PMI yang diketahui merupakan Warga Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang itu enggan berterus terang terkait status kerjanya tersebut.

"Terkait virus corona, mereka baru ada satu yang mengadu ke kita, dia berada di Wuhan tapi ketika saya minta data-data PMI itu seperti siapa perekrutnya dia tidak mau terus terang," ujar Juwarih kepada Tribuncirebon.com, Selasa (9/3/2020).

TKI Ilegal Asal Indramayu Terjebak di Wuhan, Merengek Ingin Pulang Kampung, Terganjal Administrasi

Disampaikan Juwarih, hal ini yang menyulitkannya menindak lanjuti permintaan tersebut.

Pasalnya, untuk pemulangan PMI diperlukan data-data valid, seperti siapa perekrutan, dan lain sebagainya.

Data-data itu akan dilanjutkan ke pemerintah pusat sebagai upaya pemulangan PMI.

"Saya kan gak mungkin datang sendiri ke sana, ujung-ujungnya tetap pemulangan itu melalui pemerintah," ujar dia.

Peringatan Dini BMKG Besok, Rabu 11 Maret 2020, 11 Provinsi Berpotensi Hujan Petir dan Angin Kencang

Adapun alasan PMI tersebut ingin dipulangkan lantaran merasa tertekan semenjak wabah virus corona atau Covid-19 mulai merebak di daratan China khususnya Wuhan pada Desember 2019 lalu.

"Dia melapor karena tertekanan sebelum ada wabah penyakit, dia Sabtu-Minggu suka liburan, setelah ada wabah penyakit dia diem saja di rumah sehingga ingin pulang saja tapi saat minta data malah tidak dikasih," ujar Juwarih.

TKI Terjebak di Wuhan, Minta Pulang

Salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu yang berada di negara China meminta ingin dipulangkan.

Permintaan itu disampaikan TKI yang bersangkutan kepada Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu.

Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, mesti meminta untuk dipulangkan. Namun, pihaknya tidak bisa menindaklanjuti permintaan tersebut.

"Terkait virus corona, mereka baru ada satu yang mengadu ke kita, dia berada di Wuhan tapi ketika saya minta data-data TKI itu seperti siapa perekrutnya dia tidak mau terus terang," ujar Juwarih kepada Tribuncirebon.com, Selasa (9/3/2020).

Enggannya TKI yang bersangkutan itu membuat SBMI Cabang Indramayu tidak bisa berbuat banyak.

Diketahui TKI itu merupakan warga asal Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu.

Kepada SBMI Cabang Indramayu, dia mengaku berangkat secara mandiri tanpa direkrut oleh sponsor mana pun.

Truk Tinja di Jakarta Timur Meledak, Semburkan Kotoran Ke Rumah-rumah Warga, Ini Kronologinya

ZODIAK CINTA Besok, Rabu 11 Maret 2020, Libra Merasa Dicintai & Diinginkan, Virgo Dituduh Menjauh

Namun, sekedar informasi pengajuan penyaluran TKI ke negara bukan penempatan termasuk negara China itu semua prosesnya ditanggung oleh majikan.

Permintaan itu dilimpahkan kepada pihak sponsor untuk mengirimkan TKI ke negara yang bersangkutan.

Karena bukan negara penempatan, biasanya pihak sponsor memberangkatkan TKI dengan menggunakan visa turis ke negara tersebut.

Praktik ini, disebutkan Juwarih sama halnya dengan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Bahasanya ke saya itu dia berangkat sendiri, tapi saya bilang tidak mungkin berangkat sendiri ke sana pasti ada yang memfasilitasi," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul TKI Ilegal Asal Indramayu Terjebak di Wuhan, Merengek Ingin Pulang Kampung, Terganjal Administrasi

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved