Pemkab Cirebon Himbau Masyarakat Tidak Panik Terkait Virus Corona hingga Lakukan Panic Buying
Ia juga mengimbau masyarakat Kabupaten Cirebon tetap tenang dan tidak perlu panik apalagi sampai melakukan panic buying.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
Ia mengatakan, dari hasil pemantauan jajarannya ketersediaan bahan pangan di pasaran juga sangat mencukupi.
Namun, Dadang mengakui stok gula pasir di pasaran mulai langka dan harganya juga mahal.
Sebab, kran impor gula pasir belum dibuka oleh Pemerintah Pusat sehingga berimbas pada tingginya harga gula pasir di pasaran.
• Wanita Cantik Asal Malang Ini Diselingkuhi Terus Diminta Rias Keluarga Sang Mantan di Acara Kawinnya
• Ketua RT Kepergok Selingkuh dengan Istri Orang oleh Anak Tirinya, Babak Belur Dihajar Massa
"Kemarin Pemerintah Pusat sudah menggelar rapat untuk mulai membuka impor gula pasir," kata Dadang Heryadi.
Menurut dia, dari laporan yang diterimanya rapat itupun melibatkan sejumlah kementerian hingga para importir gula pasir.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak usah cemas mengenai gula yang diimpor dari Brazil itu.
Sebab, hingga kini belum ada temuan kasus corona atau covid-19 di Brazil dan dinyatakan bebas dari virus tersebut.
• Ibu Meninggal Karena Kanker Payudara, Bocah Kelas 6 SD Ini Rawat Sang Ayah yang Stroke Sendirian
• WAJAH Yuni Shara Bangun Tidur Curi Perhatian, Rambut Agak Acak-acakan, Dibilang Bening dan Menggoda
"Jadi tingginya harga gula pasir ini bukan karena corona, tapi karena memang kran impornya belum dibuka," ujar Dadang Heryadi.
Dadang mengatakan, saat ini harga gula di sejumlah pasar di Kabupaten Cirebon berkisar antara Rp 13 ribu - Rp 15 ribu perkilogram.
Padahal, harga eceran tertinggi (HET) yang disarankan pemerintah untuk gula pasir ialah Rp 12500 perkilogramnya.
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Dinas Perdagangan dan Peridustrian Pemkab Cirebon Imbau Masyarakat Tidak Lakukan Panic Buying