Susur Sungai Sempor

Diungsikan hingga Pendampingan Psikologis, Keluarga Tersangka Susur Sungai Dibully Warga & Netizen

Tersangka R berada di sekolah saat kegiatan susur sungai itu dilakukan, sedangkan DDS menunggu di lokasi akhir.

Editor: Mumu Mujahidin
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
Pembina Pramuka SMPN 1 Turi yang Dijadikan Tersangka. 

TRIBUNCIREBON.COM - Tragedi susur sungai SMPN 1 Turi Sleman berakibat pada tewasnya 10 siswa pada Jumat (21/2/2020).

Akibat peristiwa itu, kepolisian akhirnya menetapkan tiga tersangka, IYA, DDS (58), dan R (58) serta memerika 22 saksi.

Tersangka R berada di sekolah saat kegiatan susur sungai itu dilakukan, sedangkan DDS menunggu di lokasi akhir.

Ternyata, setelah penetapan tersangka kasus susur sungai tersebut, keluarga IYA mengaku mendapatkan perundungan dari warga sekitar.

Bullying itu terjadi kepada anak dan istri IYA dari tetangga dan media sosial terkait kejadian susur sungai SMPN 1 Turi.

Akibatnya, anak IYA sampai merasa takut untuk pergi ke sekolah.

"Viral-viral yang terjadi ini memang memberikan tekanan psikologis kepada anak-anaknya, sehingga anak-anaknya takut. Bahkan istrinya, ketemu orang takut," ujar kakak sepupu IYA, Agus Sukamta dalam jumpa pers di Puri Mataram, Rabu (26/2/2020).

Sambil Bertasbih dan Menangis, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Memohon Maaf Kepada Keluarga Korban

Polisi Tetapkan 3 Tersangka dalam Kasus Susur Sungai SMPN 1 Turi Yogyakarta, Siapa Saja Mereka?

 

Dilansir dari Kompas.com, Agus mengatakan lingkungan tempat tinggal juga memberikan tekanan kepada keluarga tersangka.

Padahal pihak keluarga juga sangat sedih mengetahui kejadian di sungai Sempor itu.

"Di sisi lain, tekanan-tekanan lingkungan itu masyaAllah sangat besar sekali. Istri tersangka sendiri itu shock dan mengigau tentang bagaimana kondisi anak-anak yang dididik oleh tersangka ini," ungkap Agus.

Ia juga menambahkan bahwa tekanan di media sosial sangat luar biasa mempengaruhi aktivitas keluarga.

Pihak keluarga IYA hanya bisa meminta maaf terkait pembullyan yang terjadi terhadap mereka akibat tragedi susur sungai itu.

VIDEO - 3 Bocah SD Kibarkan Bendera Merah Putih di Tengah Kepungan Banjir Setinggi Dada Mereka

Peringatan Dini BMKG Hari Ini Jabodetabek dan Jabar Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

"Kami tidak bisa berbuat banyak, kami sekeluarga hanya bisa menerima. Kami mohon maaf, andai kata berkenan tolong jangan di viral-viralkan, terutama menyangkut istri dan anak," ujarnya.

Pihak keluarga juga sudah menyerahkan sepenuhnya terkait proses hukum yang berlaku, mereka juga menghormati proses hukum yang saat ini sedang berjalan.

Agus pun juga meminta maaf atas nama keluarga kepada seluruh keluarga korban.

Halaman
12
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved