Susur Sungai Sempor

Sambil Bertasbih dan Menangis, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Memohon Maaf Kepada Keluarga Korban

Wakapolres Sleman Kompol M Kasim Akbar Bantilan mengatakan, ketiganya diketahui tidak ikut saat kegiatan susur sungai.

Editor: Mumu Mujahidin
Kompas.com
Sambil Bertasbih, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Meminta Maaf, Sebelumnya Ngeyel Diingatkan Warga. IYA pembina Pramuka SMPN 1 Turi menangis meminta maaf pada keluarga korban susur Sungai Sempor. 

TRIBUNCIREBON.COM - Polres Sleman akhirnya mengungkapkan tiga tersangka kasus susur sungai yang menewaskan 10 siswi SMPN 1 Turi, Jumat pekan lalu.

Tiga tersangka adalah IYA, R, dan DDS yang merupakan guru SMPN 1 Turi dan pembina dari luar.

Wakapolres Sleman Kompol M Kasim Akbar Bantilan mengatakan, ketiganya diketahui tidak ikut saat kegiatan susur sungai.

Polisi Tetapkan 3 Tersangka dalam Kasus Susur Sungai SMPN 1 Turi Yogyakarta, Siapa Saja Mereka?

Padahal, ketiganya memiliki sertifikat Kursus Mahir Dasar (MKD) Pramuka.

Sehingga seharusnya mereka yang lebih memahami tentang bagaimana keamanan kegiatan kepramukaan.

Hanya ada empat orang yang turut mendampingi 249 siswa dalam kegiatan susur sungai.

"Ketiga orang ini penentu dan ide, lokasi ada pada mereka, terutama YIA. Tetapi mereka justru tidak ikut turun," ungkapnya dalam jumpa pers, Selasa (25/2/2020).

Kepolisian Polres Sleman menghadirkan tiga tersangka pembina pramuka SMPN 1 Turi yang Dijadikan Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor
Kepolisian Polres Sleman menghadirkan tiga tersangka pembina pramuka SMPN 1 Turi yang Dijadikan Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI)

Empat pembina yang ikut mendampingi saat itu, dua merupakan laki-laki dan dua lagi perempuan.

"Bisa dibayangkan 249 siswa hanya diampu oleh empat orang dewasa yang perannya sebagai pembina dan penggerak di situ," jelas Wakapolres Sleman.

Terungkap juga aktivitas IYA, sang penentu lokasi susur sungai saat tidak berada di lokasi.

"Yang bersangkutan pergi karena ada urusan yang dikerjakan. Jadi yang bersangkutan ada keperluan mentransfer uang di bank," urainya.

Guru olahraga SMP Negeri 1 Turi yang telah ditetapkan sebagai tersangka ini kembali ke lokasi susur sungai setelah terjadi peristiwa.

"Ya kembalinya ya setelah kejadian. Setelah kejadian baru ikut gabung melakukan langkah-langkah pertolongan dan lain-lain," ujarnya.

Seorang Ayah di Surabaya Bantu Putrinya Aborsi, Seorang Ibu di Yogyakarta Juga Lakukan Hal Serupa

Menurutnya, peristiwa banjir berlangsung sangat cepat.

Pembina-pembina yang seharusnya melindungi dan menjaga para siswa justru turut terseret banjir Sungai Sempor.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved