Susur Sungai Sempor
Sambil Bertasbih dan Menangis, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Memohon Maaf Kepada Keluarga Korban
Wakapolres Sleman Kompol M Kasim Akbar Bantilan mengatakan, ketiganya diketahui tidak ikut saat kegiatan susur sungai.
Sayangnya, peringatan tersebut tidak digubris oleh IYA.
Hal itu didengar langsung oleh salah satu siswa yang selamat dalam tragedi Sungai Sempor, Tita Farza Pradita.
"Sama warga sudah diingetin. Saya mendengar ada warga yang memperingatkan," kata Tita, seperti dilansir dari Kompas TV.
Namun, lanjut Tita, peringatan tersebut disambut kata-kata tak enak dari pembinanya.
"Katanya, enggak apa-apa, kalau mati di tangan Tuhan, kata kakak pembinanya," ujar Tita.
Dua Pahlawan Kemanusiaan
Dua warga yang melakukan aksi penyelamatan siswa-siswi SMPN 1 Turi dalam kegiatan susur sungai Sempor, menerima penghargaan, hari ini, Selasa (25/2/2020).
Keduanya yakni Darwanto alias Kodir dan Mbah Sudiro.
Penghargaan yang diserahkan oleh Rachmat Koesnadi, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial RI.
Penyerahan penghargaan pada Mbah Sudiro dan Darwanto alias Kodir, Selasa (25/2/2020)/Tribun Jogja/ Ahmad Irvan Riyadi
Penghargaan tersebut sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas keberanian yang dilakukan.
Dalam pengantar singkatnya sesaat sebelum menyerahkan perhargaan, Rachmat Koesnadi, menyatakan Kementerian Sosial juga mengapresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh relawan yang terlibat dalam seluruh operasi penyelamatan serta proses evakuasi pada kejadian susur sungai Sempor.
Ia juga menambahkan bahwa, naluri kemanusiaan yang dimiliki oleh dua Kodir dan mbah Sudiro, adalah modal terbesar dalam segala aspek sosial dan kemanusiaan.
“Kami sangat mengapresiasi kerja kemanusiaan teman- teman semua, khususnya kepada pak Kodir dan pak Sudiro. Kalau tidak ada mereka, mungkin korban bisa lebih. Terima kasih banyak pak," ucapnya disambut tepuk tangan yang hadir.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Provinsi DIY, Untung Sukaryadi, juga menyampaikan hal serupa terkait naluri kemanusiaan sebagai modal utama, khususnya dalam menghadapi peristiwa dan bencana.
“Mas Kodir dan mbah Sudiro ini, patut dicontoh.
Naluri kemanusiaannya membuat lupa kalau risikonya cukup besar. Nalurinya itu modal besar kemanusiaan," ujarnya.
Acara pemberian penghargaan dimasukkan kedalam rangkaian Sosialisasi Program Restorasi Sosial Kemensos RI, serta peresmian Sekretariat Relawan Sembada, yang diresmikan langsung oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo. (*)
Sambil Bertasbih, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Meminta Maaf, Sebelumnya Ngeyel Diingatkan Warga
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sambil Bertasbih, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Meminta Maaf, Sebelumnya Ngeyel Diingatkan Warga