Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Peringatkan Ridwan Saidi: Jangan Sembarangan Bikin "Statement"
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beri peringatan kepada Ridwan Siadi soal penyataannya tentang kerjaan galuh
Tak hanya akan menuntut babe Ridwan Saidi secara hukum, Bupati Herdiat juga meminta babe Ridwan Saidi untuk membeberkan dasar-dasar dan bukti-bukti kenapa babe Ridwan Saidi begitu vulgar menyebutkan di Ciamis tidak ada kerajaan.
Jika tak datang ke Ciamis dalam waktu paling lambat 2 x 24 jam untuk membuktikan omongannya, Bupati akan melaporkan Ridwan Saidi ke polisi.
“Padahal dari hasil penelitian para ahli, dan banyak bukti-bukti bahwa di Ciamis ini pernah ada kerajaan yang berjaya yakni Kerajaan Galuh. Banyak peninggalan sejarahnya, banyak buktinya,” tegasnya.
• Karangan Bunga Ucapan Duka Cita Berjejer di Pemakaman Terakhir Himendra Wargahadibrata di Cirebon
• Sambil Berkaca-kaca Putri Delina Mengaku Merasa Bersalah pada Teddy yang Kerap Disalahkan
• LUCINTA LUNA Mengerang Kesakitan, Mata Melotot Saat Minta Obat Psikotropika, Keluarkan Suara Pria
Sungguh sangat mengusik hati ketika babeh Ridwan Saidi menyebut galuh itu artinya brutal.
“Sungguh kita terusik ketika galuh disebut brutal. Padahal dalam Bahasa Sangsekerta Galuh itu artinya permata. Saya bangga dengan galuh. Tiap hari saya selalu pakai pin galuh ini. Galuh bagi kami adalah suatu kebanggaan,” ujar Bupati Herdiat sembari memperlihatkan pin galuh yang terpakai di dadanya.
Menyikapi kejadian tersebut Bupati Herdiat meminta warga Tatar Galuh Ciamis untuk bersabar, jangan sampai bersikap berlebihan, apalagi sampai brutal.

• Pengusaha Diskotek di Medan Tewas Terbakar Dalam Mobil, Warga Merekam Dengar Teriakan Minta Tolong
• Lucinta Luna Rela Operasi Kelamin Diungkap Gebby Vesta, Sosok Pria Tampan Ini Jadi Alasannya
• VIRAL Seorang Kapolsek Rela Bersimpuh di Depan Massa Demi Selamatkan Nyawa Seseorang, Ini Endingnya
Pada kesempatan tersebut Bupati Herdiat dan Wabup Yana D Putra juga didaulat untuk menandatangani petisi di atas hamparan spanduk.
Menurut Aip Sarifudin, salah seorang pengunjuk rasa menyebut warga Ciamis akan terus bersikap menyatakan keterusikannya atas pendapat babeh Ridwan Saidi yang mengundang kontroversial tersebut.
Warga Ciamis Tentukan Sikap

Sebelumnya diberitakan, pernyataan sejarawan asal Jakarta Ridwan Saidi, akrab dipanggil Babe Ridwan Saidi, di channel youtube “Macan Idealis” menimbulkan reaksi keras berbagai kalangan masyarakat Ciamis.
Dalam video, Babeh Ridwan Saidi mengatakan dari indikator ekonomi di Ciamis tidak ada kerajaan. Ridwan menambahkan, Galuh itu artinya brutal dan di Ciamis ada prasasti yang dipalsukan oleh Belanda.
Pernyataan tersebut tentu saja membuat geger Ciamis. Warga Tatar Galuh Ciamis merasa dilecehkan harga dirinya. Video berdurasi 12 menit 31 detik dari chanel youtube “Macan Idealis” telah membangunkan “Maung Galuh”
Sekitar 200 orang dari berbagai elemen masyarakat Ciamis berkumpul di Ruang Pascasarjana Universitas Galuh Ciamis, Kamis (13/2) sore untuk menyikapi pernyataan Babeh Ridwan Saidi tersebut.
Pada pertemuan yang digagas Rektor Universitas Galuh (Unigal) Dr H Yat Rospia Brata MSi yang juga Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis tersebut tak hanya dihadiri para akademisi, mahasiswa, tapi juga aktivis ormas/OKP, budayawan , kabuyutan, berbagai kalangan masyarakat lainnya termasuk Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis, Erwan Dermawan.
Saat diberi kesempatan untuk bicara, Erwan sempat meneteskan air mata tak menerima Galuh dijelek-jelekkan. Erwan meminta masyarakat Ciamis untuk tidak berlebihan menyikapi pernyataan Babeh Ridwan Saidi yang kini viral tentang Galuh dan Ciamis tersebut.