Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Peringatkan Ridwan Saidi: Jangan Sembarangan Bikin "Statement"
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beri peringatan kepada Ridwan Siadi soal penyataannya tentang kerjaan galuh
TRIBUNCIREBON.COM- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tudingan Ridwan Saidi yang menyatakan bahwa Kerajaan Galuh tidak ada merupakan pernyataan yang tidak berdasarkan pada fakta.
Dengan begitu, kata Ridwan Kamil, pernyataan Ridwan Saidi dalam akun YouTube Macan Idealis telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Jawa Barat, khususnya warga Kabupaten Ciamis.
• Jadwal Acara TV Minggu 16 Februari 2020: MasterChef Indonesia di RCTI, Battle Los Angeles di TRANSTV
"Kalau tidak punya dasar, jangan sembarangan bikin statement. Kalaupun ada dasar, tidak usah menyakiti hati, menurut syariat juga kan bicaralah yang baik, kalau tidak, diam," ujar Emil, sapaan Ridwan Kamil, kepada Kompas.com di Kampung Buricak Burinong, pesisir Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2020).
Emil menuturkan, pernyataan Ridwan Saidi yang telah melukai hati masyarakat Tatar Galuh, Ciamis, ini harus menjadi contoh agar tidak bicara sembarangan tanpa didasari fakta.
• Ami Anggraeni, Srikandi Dari Partai Golkar Ini Bidik Ingin Duduki Kursi Wakil Bupati Indramayu
"Apa yang tidak perlu disampaikan, jangan disampaikan. Apalagi tidak berfakta sehingga menimbulkan keresahan," tutur Emil.
Emil berharap, Ridwan Saidi datang ke Ciamis untuk membahas pernyataan kontroversial yang dibuatnya ini dengan para tokoh di Ciamis.
"Mudah-mudahan beliau bisa datang ke Ciamis. Berkomunikasi dan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Ciamis agar kondisi sosial budaya di sana bisa kondusif lagi," kata Emil.
Bakal Dilaporkan ke Polisi, Babe Ridwan Saidi Minta Maaf
Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, menyampaikan permintaan maafnya kepada budayawan dan seluruh warga Ciamis.
Permintaan maaf itu diutarakan lantaran Ridwan menyebut tidak ada kerajaan di Ciamis dan arti "Galuh" berarti brutal.
Pernyataan itu disampaikan pada Chanel YouTube Macan Idealis yang tayang Rabu (12/2/2020). “Saya minta maaf sebesar besarnya telah membuat kegaduhan,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/2/2020).
• Kemarin Hujan Deras, Baleendah & Dayeuhkolot Terendam Banjir, Ketinggian Air Sempat Capai 1,4 Meter
Namun walau sudah meminta maaf, dia tidak bisa menarik ucapanya tersebut terkait arti “Galuh”.

Menurut penjelasan pria yang akrab disapa Babe, dahulu masyarakat ras kaukasia (ras kulit puti) yang tinggal bersama pribumi kerap menggunakan bahasa Armenia.
Pada masa itulah, masyarakat pribumi akrab dengan istilah Galuh yang berarti brutal. Namun berjalannya waktu, penduduk lokal saat itu salah mengartikan istilah “Galuh”. Kesalahpahaman arti “Galuh” pun terjadi hingga saat ini.
• SUSUNAN Pemain Tim Putra Indonesia di Final Kejuaraan Beregu Asia 2020, Ahsan Tandem Dengan Fajar
“Jadi istilah Galuh itu memang ada kamusnya. Saya meminta maaf karena sudah meresahkan. Tapi saya tidak bisa mengubah kamus Armenia,” ucap dia.