Internasional
HEBOH Puluhan Napi Wanita Hamil Mendadak di Penjara Khusus Wanita, Kenapa dan Siapa yang Menghamili?
Hal ini bahkan disebut sangat memprihatinkan terlepas bahwa fakta di dalam penjara itu hanya diisi narapidana wanita.
Bahkan sel tahanan khusus wanita hamil ini sering dikunjungi oleh petugas kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan.
• Kenali Tanda-tanda Awal Serangan Jantung yang Penting Diketahui, Lakukan Ini Jika Rasakan Gejala Ini
• Jadwal Acara TV Hari Ini, Jangan Lewatkan Film Seru Independence Day: Resurgence Nanti Malam
Tergantung pada kondisi tahanan, bayi yang dilahirkan dapat dikirimkan ke kerabat atau dibawa ke pusat kesejahteraan sosial.
Akibatnya banyak tahanan wanita yang memilih untuk hamil.
Tentu karena mereka akan diperlakukan dengan nyaman di penjara khusus untuk wanita hamil tersebut.
Mereka juga diizinkan beristirahat selama sekitar 10 bulan tanpa melakukan kegiatan narapidana.
Bahkan juga tidak dipaksa berpartisipasi dalam kegiatan apapun meskipun masih di penjara karena kejahatan yang pernah mereka lakukan.
Namun, karena hal ini akhirnya menjadi sorotan utama di negara 'Paman Sam' itu, perilaku ini kemudian dijadikan pelanggaran hukum.
• Emak-emak di Bekasi Ditipu, Ditawari Syuting Produk Susu, Emas, Uang dan HP Senilai Rp70 Juta Raib
• Peringatan Dini BMKG 4 Februari 2020, Jakarta dan Jabar Potensi Hujan Disertai Petir dan Angin
Dan bahkan bisa saja mempengaruhi keamanan penjara tersebut.
Karena itu, pria yang berhubungan intim dengan para tahanan wanita ini akhirnya dihukum.
Meski begitu, tidak ada konsekuensi yang terkait dengan tahanan wanita yang masih dalam kehamilan.
Banyak orang yang sengaja menggunakan cara ini untuk mendapatkan keuntungan mereka sendiri.
Atau secara tidak langsung melakukan hal-hal buruk melalui bantuan pengawas penjara, ini bahkan lebih mirip seperti kamp pelarian. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Kisah Kakek Sarimin
Selain berita tentang narapidana wanita yang hamil tersebut, kisah pilu kakek Sarimin yang dovinis 2 bulan penjara berikut ini juga sempat viral.
Samirin (67) menceritakan saat itu dirinya sedang menggembala sapi.