Damkar Sebut Kota Cirebon Darurat Tawon Vespa Affinis, Dalam Sehari Bisa Ada 5 Laporan Warga

Dalam sehari, pihaknya bisa menerima sedikitnya lima laporan mengenai keberadaan sarang tawon tersebut yang membahayakan warga.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
(Istimewa/Dokumentasi Damkar Kabupaten Bogor)
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor sektor Ciomas mengevakuasi sarang tawon raksasa yang menggantung di sebuah pohon, Selasa (26/11/2019) malam. Ilustrasi 

Pasalnya, ular yang merasa terancam akan menjadi agresif dan menyerang siapa saja yang dianggap mengancamnya.

Video Jennifer Dunn Cium Faisal Harris Viral di Medsos, Disebut Sindiran Kepada Sarita Abdul Mukti

Teddy Ungkap Rahasia Kenapa Lina Jatuh Cinta Kepadanya, Dan Lebih Memilih Tinggalkan Sule

"Kalau ular lagi tenang itu diam saja, tapi saat kita ambil tongkat kemudian mendekatkannya itu ularnya akan merasa terancam," kata Dede Juliasnyah.

Menurut dia, jika ular yang berukuran kecil atau masih bayi bisa ditangani menggunakan sekop sampah kemudian dimasukkan ke ember yang cukup tinggi.

Namun, jika ular tersebut cukup besar maka Dede menyarankan agar ditangani langsung oleh ahlinya.

"Apalagi ada ular berbisa dan tidak berbisa, membedakannya juga sulit sehingga lebih baik ditangani ahlinya saja," ujar Dede Juliansyah.

Bisa Ular Bangkai Laut Berbahaya

Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat mengevakuasi tiga jenis ular dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cirebon, Kamis (30/1/2020).

Di antaranya, ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris), ular piton (Reticulatus python), dan ular kobra jawa (Naja sputatrix).

Ketiga ular tersebut dievakuasi dari rumah warga di sejumlah wilayah Kota Cirebon dalam kurun sebulan terakhir.

Rupanya ular bangkai laut sama berbahayanya seperti ular kobra karena bisa mengakibatkan kematian jika tergigit.

Anggota Komunitas Reptil Kuningan, Dede Juliansyah, yang turut serta dalam evakuasi itu menyampaikan, bisa ular bangkai laut dan kobra sama-sama mengandung hemotoksin.

Racun tersebut akan menyerang dan merusak jaringan pembuluh darah hewan ataupun manusia yang digigitnya.

"Sekali gigit bisanya langsung menyebar dan merusak pembuluh darah hingga menyebabkan kematian," kata Dede Juliansyah.

Ia mengakui bisa ular bangkai laut tidak mengandung neurotoksin seperti bisa ular kobra yang dapat merusak jaringan syaraf.

Pria Penganggugan Lakukan Penghinaan Pada TNI-Polri dan Menhan Prabowo, Begini Postingannya

Biduan Dangdut Buka Baju dan Lepas Bra di Depan Lelaki Hidung Belang Hebohkan Warga di Barru Sulsel

Namun, ular bangkai laut tetap berbahaya meski bisanya hanya mengandung hemotoksin.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved