Virus Corona Merebak, Dinkes Kabupaten Cirebon Imbau Masyarakat Lakukan Hal Ini

Virus corona mewabah dari Wuhan, Tiongkok, dan telah menyebar ke sejumlah negara.

TRIBUN JABAR/AHMAD IMAM BAIHAQI
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Virus corona mewabah dari Wuhan, Tiongkok, dan telah menyebar ke sejumlah negara.

//

Di Indonesia sendiri ditemukan sejumlah pasien yang dinyatakan suspect corona dan dirawat di ruang isolasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengajak masyarakat menjaga kebersihan sebagai upaya mewadpadai Corona.

INFO PENTING! Spam SMS Chat-V Ternyata Berbahaya, Jangan Sampai Anda Klik Link yang Tercantum

Ia juga mengajak masyarakat Kabupaten Cirebon selalu menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Di antaranya, cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas menggunakan sabun pada air yang mengalir," kata Enny Suhaeni kepada Tribun Jabar, Rabu (29/1/2020).

Enny pun mengimbau agar masyarakat membiasakan tata cara batuk yang benar, tata cara bersin yang benar, konsumsi gizi seimbang, dan istirahat yang cukup.

Menurut dia, tata cara atau etikanya adalah menutup mulut saat batuk dan bersin menggunakan tisu kemudian dibuang ke tempat sampah.

Siap-siap, Mulai Februari 2020, Jenis Smartphone Ini Tak Bisa Gunakan WhatsApp Lagi

"Kalau menggunakan sapu tangan itu tidak bagus, karena kumannya kumpul di situ, kan digunakan berulang-ulang," ujar Enny Suhaeni.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat segera memeriksakan diri ke dokter saat mengalami demam lebih dari 38 derajat celcius, batuk, sakit tenggorokan, dan lainnya.

Terlebih gejala itu dirasakan setelah berkunjung dari luar negeri, khususnya negara terjangkit Corona, yakni Tiongkok, Taiwan, Korea, Jepang, Singapur, dan Thailand.

"Saat mengalami gejala itu segera diperiksa ke dokter, Puskesmas, dan atau Rumah Sakit terdekat," kata Enny Suhaeni.

Tak Banyak Orang Tahu, Tujuh Bahan Alami Ini Bisa Sembuhkan Bopeng dan Bekas Jerawat, Yuk Coba!

Warga diminta jangan panik

Pemerintah Kabupaten Cirebon mengimbau masyarakat tidak panik mengenai adanya pasien suspect corona yang dirawat di RSUD Waled.

Pasien berinisial SY itu hingga kini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi.

Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, status pasien itupun masih dinyatakan suspect.

 Pria di Wuhan Ini Terpaksa Gunakan Pembalut Sebagai Masker, Demi Lindungi Diri dari Virus Corona

Artinya, pasien yang dinyatakan suspect tersebut belum terbukti secara klinis positif terpapar Nova Coronavirus.

"Kalau dibilang terpapar corona itu tidak benar, karena statusnya masih suspect," ujar Enny Suhaeni kepada Tribun Jabar, Rabu (29/1/2020).

Ia mengatakan, pasien yang dirawat di RSUD Waled itu belum bisa dikatakan terinfeksi corona.

Sebab, belum ada hasil laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jakarta.

 Lawan Wabah Virus Corona, Amerika Serikat Berupaya Kembangkan Vaksin, Paksa China Mau Kerja Sama

Karenanya, pihaknya mengimbau masyarakat Kabupaten Cirebon tetap tenang dan tidak usah panik.

"Di media sosial ramai adanya satu orang terpapar corona di RSUD Waled, kami pastikan itu tidak benar," kata Enny Suhaeni.

Menurut dia, sampel darah pasien telah dikirimkan ke Jakarta untuk diperiksa Litbang Kesehatan Kemenkes RI.

Pengecekan laboraturium sampel darah pasien itu membutuhkan waktu kira-kira tujuh hari untuk mengetahui apakah pasien positif atau negatif corona.

"Tapi kami berharap negatif ya. Secara umum saat ini kondisi pasien juga membaik," ujar Enny Suhaeni.

 Bocah SD di Cianjur Diculik Kakek-kakek, Disekap Selama 4 Tahun, Dihamili, Orangtuanya Tertipu

Suspect Corona di Cirebon Masih Dirawat intensif

 Pasien suspect corona berinisial SY masih dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Waled, Kabupaten Cirebon.

Dokter yang bertanggung jawab menangani SY di RSUD Waled, dr Ahmad Fariz, menyebutkan saat ini kondisi SY sudah membaik.

Namun, pihaknya belum memindahkan perawatan pasien dari ruang isolasi RSUD Waled.

 Empat Anggota Keluarga Pasien Suspect Cirebon dalam Pengawasan Karena Pernah Kontak dengan Pasien

 Enam PNS Majalengka dan 43 Orang Warga Terjaring Razia Satpol PP, Karena Berkeliaran Saat Jam Kerja

"Masa inkubasi nova coronavirus itu 14 hari dan ada indikasi lainnya sehingga pasien belum dipindah," ujar dr Ahmad Fariz dalam konferensi pers di Dinkes Kabupaten Cirebon, Selasa (28/1/2020).

Ia mengatakan, pasien juga terindikasi ada paparan setelah mendatangi daerah berisiko dalam hal ini Taiwan.

SY sendiri diketahui menghadiri National Sales Conference di Taiwan pada awal bulan ini dan kembali ke Tanah Air pada 15 Januari 2020.

"Dari situ kita tidak bicara berapa lama di daerah berisikonya, tapi fokus pada gejala yang dialami setelah dari sana selama masa inkubasi itu," kata dr Ahmad Fariz.

Berdasarkan hasil assesment itu, menurut dia, pasien dianggap masuk dalam masa inkubasi corona karena masih 12 hari setelah kepulangannya dari Taiwan.

 Tes Kepribadian Kepalan Tangan, Nomor 2 Memiliki Bakat, Pesona, dan Kharisma, yang Lumayan Mencolok

 Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Periode 28-29 Januari 2020: Jabar Potensi Hujan Lebat Disertai Angin

Karenanya, tim medis belum memindahkan pasien dari ruang isolasi meski secara umum kondisinya telah membaik.

Menurut Fariz, dari hasil pemeriksaan tadi pagi suhu tubuh SY sudah menurun dan sesak nafas serta pusing yang dialaminya pun berkurang.

"Untuk lamanya masa perawatan di ruang isolasi bisa sampai 14 hari," ujar dr Ahmad Fariz.

Pengawasan 4 Anggota Keluarga

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menemukan empat orang yang sudah melakukan kontak dengan pasien suspect Corona.

Saat ini, pasien berinisial SY itu masih dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Waled, Kabupaten Cirebon.

Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, empat orang itu merupakan keluarga pasien.

 Ditunjuk Jadi RS Rujukan Virus Corona oleh Kemenkes, RSUD Indramayu Miliki Fasilitas Lengkap

 Pasien Suspect Corona Masih Dirawat di Ruang Isolasi RSUD Waled Cirebon, Kondisinya Membaik

"Ada empat orang yang sudah kontak dengan pasien, di antaranya anak, istri, dan adiknya," kata Enny Suhaeni dalam konferensi pers di Dinkes Kabupaten Cirebon, Selasa (28/1/2020).

Ia mengatakan, keempat orang itu hingga kini kondisinya relatif baik dan stabil.

Selain itu, mereka juga tidak mengalami gejala sesak nafas, demam tinggi, maupun batuk-batuk seperti yang dialami SY.

Namun, pihaknya tetap akan memonitor mereka karena sudah melakukan kontak dengan pasien.

"Statusnya mereka ini dalam pengawasan sehingga akan terus kami pantau," ujar Enny Suhaeni.

 Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Periode 28-29 Januari 2020: Jabar Potensi Hujan Lebat Disertai Angin

 ZODIAK CINTA Besok 29 Januari 2020, Gemini Pasanganmu Ingin Membicarakan Rencana Masa Depan Denganmu

Enny mengakui belum memeriksa kondisi kesehatan empat orang tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Rencananya, pemeriksaan terhadap mereka akan dilakukan bersama tim Litbang Kesehatan Kemenkes RI.

Pihaknya berharap, kondisi mereka baik-baik saja dan tidak mengalami gejala seperti yang dirasakan SY.

Masih di Ruang Isolasi

SY, pasien suspect corona masih dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Waled, Kabupaten Cirebon, Selasa (28/1/2020).

Namun, tim dokter yang menanganinya menyebutkan secara umum kondisinya semakin membaik.

Dokter yang bertanggung jawab menangani SY di RSUD Waled, dr Ahmad Fariz, mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan pagi ini suhu tubuh SY sudah turun.

Menurut dia, saat masuk ke RSUD Waled kemarin suhu tubuh SY diketahui mencapai lebih dari 39 derajat celcius.

 KESAKSIAN Fairuz A Rafiq kepada Hakim: Organ Intim Saya Dibilang Bau Ikan Asin, Keputihan & Berjamur

 Marko Simic Berharap Rekannya Dari Eropa Timur Lolos Trial di Persija Jakarta

"Pemeriksaan pagi ini suhunya 36,8 - 37,1 derajat celcius," kata dr Ahmad Fariz dalam konferensi pers di Dinkes Kabupaten Cirebon, Selasa (28/1/2020).

Ia mengatakan, pusing dan sesak nafas yang dirasakan pasien juga sudah berkurang dibanding sebelumnya.

Pihaknya bakal terus memantau perkembangan kondisi SY secara kontinyu.

Namun, pasien masih ditempatkan di ruang isolasi meski perkembangan kondisinya membaik dan relatif stabil.

"Kalau perawatan di ruang isolasi bisa sampai 14 hari, jadi belum kami pindahkan," ujar dr Ahmad Fariz.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved