Masih Banyak Nelayan Asal Indramayu yang Bongkar Hasil Tangkapan Ikan ke Luar Daerah

alasan para nelayan membongkar muatan di luar daerah karena terkendala fasilitas di pelabuhan di Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/ Handhika Rahman
Kondisi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kawasan Sentra Perikanan Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jumat (24/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Para nelayan asal Kabupaten Indramayu banyak yang membongkar hasil tangkapan ikannya di pelabuhan luar daerah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, AR Hakim melalui Kasubag Perencanaan dan Evaluasi Diskanla Kabupaten Indramayu, Mohamad Sam'un kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di ruangannya, Jumat (24/1/2020).

Mohamad Sam'un menyampaikan, sangat menyayangkan fenomena tersebut, terlebih nelayan-nelayan yang membongkar hasil tangkapan ikan di luar daerah itu, yakni nelayan dengan perahu besar berkapasitas 150 gross tonnage (GT).

Sebagian besar dari mereka banyak membongkar muatan di berbagai daerah, salah satunya Pelabuhan Perikanan Muara Angke di Jakarta.

"Ya ini kendala buat PAD kita, karena mereka larinya ke sana," ujar dia.

Mohamad Sam'un mengatakan, alasan para nelayan membongkar muatan di luar daerah karena terkendala fasilitas di pelabuhan di Indramayu.

Kawasan sentra perikanan di Desa Karangsong, meski merupakan kawasan sentra terbesar di Jawa Barat belum bisa menampung seluruh hasil produksi nelayan.

WOW Bule Cantik Ini Jadi Guru Asing di SMK Penerbangan Kertajati Majalengka, Begini Tujuannya

Sentra Perikanan Karangsong Indramayu Bakal Jadi Sentra Perikan Terbesar di Jawa, Masuk Minapolitan

Sedikitnya ada puluhan kapal yang mengantre di Pelabuhan Karangsong, sehingga membuat para nelayan itu harus menunggu hingga mencapai satu minggu lamanya.

Hal tersebut berbeda dengan pelabuhan di Muara Angke, para nelayan hanya perlu waktu 2-3 hari saja.

"TPI juga harus dikembangkan, semakin produksi meningkat maka harus berbanding lurus juga dengan space-nya (penampungan), kita juga dapat masukan, mereka menghendaki adanya cold storage," ucapnya.

Para nelayan meminta pemerintah menyediakan cold storage berkapasitas 1.000 ton untuk dapat menampung seluruh hasil tangkapan nelayan sebelum terserap ke pasaran.

Tes Kepribadian Cara Memegang HP: Nomor 3, Anda Sering Mengalami Kegagalan Urusan Percintaan

MASYA ALLAH Wanita Ini Selamat dari Maut Setelah Dihantam Kereta Api dan Terpental Beberapa Meter

Sedangkan cold storage yang dimiliki kawasan sentra perikanan Karangsong saat ini, masing-masing hanya berkapasitas 100 ton dan 60 ton saja.

"Penambahan kapasitas ini sedang kita petakkan, apakah petak kecil-kecil 100 ton kali 10 buah atau 200 ton kali 5 buah, itu sedang kita formulasikan," ucapnya.

Dirinya berharap, sejumlah pengembangan di kawasan sentra perikanan Karangsong bisa segera rampung.

Hal ini sekaligus sebagai upaya menjadikan Pelabuhan Karangsong menjadi sentra perikanan terbesar di Pulau Jawa.

"Tapi kita terus berupaya untuk melakukan penyeimbangan, harapannya 3-5 tahun kedepan sejumlah pengembangan ini bisa teralisasikan semua," ujarnya.

Sentra Perikatan Terbesar

Kawasan sentra perikanan di Pelabuhan Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu akan dikembangkan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, AR Hakim melalui Kasubag Perencanaan dan Evaluasi Diskanla Kabupaten Indramayu, Mohamad Sam'un mengatakan, pengembangan itu guna mengoptimalkan kawasan sentra perikanan terbesar di Kabupaten Indramayu.

Kawasan sentra perikanan ini bahkan digadang-gadang akan menjadi kawasan sentra perikanan terbesar di Jawa Barat bahkan di Pulau Jawa.

"Yang jelas itu Karangsong dijadikan program Minapolitan, pembangunan perikanan di sana berbasis perpaduan dari semua unsur untuk meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di ruangannya, Jumat (24/1/2020).

Program Minapolitan sendiri merupakan bagian dari strategi besar (grand strategy) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan pendekatan konsep Revolusi Biru.

Tujuan dari program ini guna mempercepat terwujudnya peningkatan produksi perikanan dan kelautan para nelayan.

Sehingga dalam mewujudkan program tersebut, turut terlibat berbagai unsur lintas sektoral seperti, pariwisata, koperasi, kesehatan, lingkungan hidup, dan lain sebagainya baik di tingkat daerah, provinsi, maupun pusat.

Peringatan Dini 13 Provinsi Besok 25 Januari 2020, Jabar Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Bongkar Perselingkuhan Sang Istri, Pria Asal Pasuruan Malah Dipukul Pakai Tabung Gas dan Dibacok

"Di Jawa Barat kita itu terbesar, walaupun memang luasnya masih segitu tapi produksi perikanan kita terbesar. Fasilitas yang masih terbilang sederhana ini yang akan kita kembangkan," ujar dia.

Pantauan Tribuncirebon.com, sentra perikanan Karangsong saat ini kondisinya memprihatinkan, kawasan sentra perikanan tersebut sempit sehingga menyulitkan kapal-kapal berukuran besar milik nelayan.

Kapal-kapal itu kesulitan baik saat hendak melakukan transaksi hasil tangkapan laut maupun hanya untuk menyandarkan kapal.

Kedepan, di kawasan tersebut akan dilengkapi dengan berbagai sarana, seperti unit pengolahan ikan (UPI), kolam labuh luas, docking dan galangan kapal.

ZODIAK BESOK Sabtu 25 Januari 2020, Sagitarius Tidak Hanya Mencari Cinta Tapi Juga Menyebarkan Cinta

Segudang Manfaat Madu Untuk Kesehatan, Mengobati Diabetes Hingga Mengatasi Jerawat

Selain itu, sentra perikanan Karangsong rencananya juga akan dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah atau IPAL, pemerintah juga akan mengonsep kampung nelayan setempat menjadi kampung nelayan modern, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

"Ini sebagai upaya kita untuk mengimbangkan, kapal milik nelayan kita besar-besar, produksinya juga besar kalau tidak dikembangkan ya bagaimana," ujarnya.

Sejumlah fasilitas itu, disebutkan Mohamad Sam'un tidak terlepas dari masukan-masukan para nelayan, mereka terkendala dalam mengelola hasil tangkapan di sentra perikanan setempat.

Sementara itu, dari sejumlah pengembangan yang sudah terealisasikan, di antaranya docking kapal dari Kementerian Perindustrian maupun perbaikan kampung nelayan, dan penambahan luas kolam labuh.

Kondisi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kawasan Sentra Perikanan Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jumat (24/1/2020).
Kondisi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kawasan Sentra Perikanan Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jumat (24/1/2020). (Tribuncirebon.com/ Handhika Rahman)

Dalam hal ini, dirinya menyebut penambahan luas kolam labuh ini memang belum optimal, pasalnya diperlukan lahan seluas 50 hektare untuk kolam pelabuhan.

Namun, sekarang ini pemerintah baru bisa merealisasikan seluas 7 hektare saja.

"Tapi kita terus berupaya untuk melakukan penyeimbangan, harapannya 3-5 tahun kedepan sejumlah pengembangan ini bisa teralisasikan semua," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Sentra Perikanan Karangsong Indramayu Bakal Jadi Sentra Perikan Terbesar di Jawa, Masuk Minapolitan

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved