Istrinya Kalah di Pilkades, Anggota DPRD Tulungagung Ngamuk Cabut Tiang Listrik yang Dipasangnya
Mereka menduga, sikap Basroni ini dilandasi sakit hati karena istrinya tidak terpilih menjadi Kepala Desa Kedungcangkring.
TRIBUNCIREBON.COM - Sejumlah tiang listrik yang terbuat dari beton dengan bungkus pipa paralon terlihat roboh di tepi jalan Dusun Jati, Desa Kedungcangkring, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.
Tiang listrik itu pecah di bagian bawahnya, namun tidak bisa dicabut karena di dalamnya ada tulang dari besi beton eser.
Sebagian tiang listrik itu dijebol dari pondasinya dan diangkut hingga menyisakan bekas pondasi yang rusak.
Tiang-tiang listrik ini dulunya dipasang secara mandiri oleh warga, atas pembiayaan kepala desa lama, Basroni.
• Intip Kedekatan Luna Maya dengan Pemilik Restoran Terkenal Ini, Raffi dan Nagita Saksi Bisu
• Kapal Perang RI Ini Bikin Kapal China dan Vietnam Ketar Ketir, Lihat Sistem Persenjataannya
Tiang-tiang listrik yang dipasang sebelum Pemilihan Legislatif 2019, kembali diambil oleh Basroni, Selasa (7/1/2020) siang.
“Tiang listrik ini sangat vital, karena menerangi jalan yang sepi dan berkelok. Kalau malam sangat gelap,” ujar seorang warga.
Warga pun kecewa dengan sikap Basroni, yang saat ini menjadi anggota DPRD Tulungagung.
Mereka menduga, sikap Basroni ini dilandasi sakit hati karena istrinya tidak terpilih menjadi Kepala Desa Kedungcangkring.
• BREAKING NEWS: Penerbangan Umroh Perdana dari BIJB Kertajati Majalengka Dilaksanakan Hari Ini
Selepas dari jabatan Kades Kedungcangkring, Basroni memang mengusung istrinya Seniwati menjadi calon Kades berikutnya.
Namun dalam proses pemilihan, Seniwati kalah dengan calon lainnya, Suyadi dengan latar belakang anggota TNI.
Warga kecewa, karena sebelumnya ikut berjuang mengantarkan Basroni menjadi anggota DPRD Tulungagung, dari Partai Gerindra.
“Asal tahu saja, 80 persen warga Kedungcangkring memilih Basroni. Kok sekarang tiang listrik saja diambil,” keluh warga lainnya.
• JADWAL Acara TV Rabu 8 Januari 2020: Ada Film Bastille Day & Konser Luar Biasa: 25 Magic Indosiar
Kades Kedungcangkring, Suyadi membenarkan bahwa puluhan tiang listrik di Dusun Jati diambil lagi oleh Basroni.
Totalnya lebih dari 40 tiang. Namun Suyadi mengaku, secara umum warga tidak terpengaruh dengan kejadian itu.
“Kalau warga bilangnya, dulu memang gelap sekarang kembali gelap. Jadi tidak apa-apa,” ujar Suyadi enteng.
Suyadi tengah merapatkan dengan perangkat, untuk mempertimbangkan penggantian tiang listrik yang diambil Basroni.
• Setelah Lapor Polisi Soal Kejanggalan Kematian Sang Ibu, Rizky Febian Nyanyikan Lagu Sedih Buat Lina
Sebab keberadaan tiang listrik ini sangat penting untuk menerangi jalan yang berkelok-kelok dan gelap.
Wilayah Desa Kedungcangkring memang berada di pegunungan, meski jalannya tidak ekstrem.
Namun jalan desa ini menjadi alternatif ke lokasi wisata Waduk Wonorejo, yang ada di atas desa ini.
“Kami upayakan untuk secepatnya diganti. Yang penting desa kami tetap kondusif,” ujar Suyadi. (David Yohanes)
Alasan Keselamatan Selama Musim Hujan
Sejumlah tiang listrik yang terbuat dari beton dengan bungkus pipa paralon terlihat roboh di tepi jalan Dusun Jati, Desa Kedungcangkring, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.
Lebih dari 40 tiang listrik ini diambil kembali oleh Basroni, mantan kades yang kini menjadi anggota DPRD Tulungagung dari Partai Gerindra.
Warga menduga, sikap Basroni ini karena kecewa setelah istrinya kalah dalam pemilihan kepala desa.
Saat dikonfirmasi di rumahnya, Basroni tidak ada. Wartawan ditemui oleh istrinya, Seniwati.
Seniwati mengatakan, pencabutan tiang listrik itu atas perintah suaminya.
Sebab pengadaan semua tiang listrik itu berasal dari dana pribadi Basroni.
“Dulu memang ada bantuan dari PJB (Pembangkit Jawa Bali), tapi hanya 10 tiang dan kabel 400 meter. Itu pun dipasang di dekat waduk (Wonorejo),” ujar Seniwati.
Sedangkan puluhan tiang listrik di Dusun Jati sepenuhnya berasal dari kantong pribadi Basroni.
• MANFAAT Sarapan Oats Setiap Hari, Kurangi Risiko Terkena Kanker Usus Besar & Diabetes
Menurut Seniwati, pencopotan tiang listrik itu atas dasar pertimbangan keamanan.
Sebab selain tiang listrik, kabel penerangan banyak menumpang di dahan pohon.
Apalagi ada kesan tidak ada yang merawat kabel-kabel lampu penerangan ini, sehingga meski pun lepas tetap dibiarkan.
Basroni khawatir, jika ada kecelakaan karena kabel listrik ini, maka dirinya yang akan disalahkan.
“Apalagi ini kan sedang musim hujan. Takutnya kalau ada apa-apa, kembalinya nanti ke bapak,” ucap Seniwati.
Seniwati juga membantah, pencopotan tiang listrik itu karena dasar kecewa dan unsur politik.
Sebab menurutnya, kalah atau menang dalam Pilkades adalah hal yang lumrah.
• Waspadai Fenomena Cold Surge, Bakal Melintasi Wilayah di Indonesia, Termasuk Bangka Belitung
• 12 Kali Menikah Selalu Menolak Disentuh, Gadis Ini Diburu Polisi, Ini Modusnya
Seniwati juga menegaskan, sampai saat ini dirinya tetap aktif mengikuti kegiatan di desa.
“Sampai sekarang kalau ada kegiatan di desa saya tetap bantu-bantu. Tidak ada rasa kecewa sama sekali,” tegasnya.
Akibat puluhan tiang listrik yang dilepas, kini kondisi jalan Dusun Jati kembali gelap gulita seperti sebelum dipasang penerangan.
Padahal jalan ini cukup vital, karena menjadi alternatif ke destinasi wisata Waduk Wonorejo.
Apalagi jalan di lokasi ini berkelok-kelok di kaki bukit, dan sangat gelap saat malam hari. (David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di posbelitung.co dengan judul Kalah di Pilkades, Jalan Dusun Gelap, Puluhan Tiang Listrik Dicabut