VIDEO - Nelayan Pantura Indramayu Siap Melaut di Laut Natuna, Bersaing dengan Nelayan China

Sebelumnya, instruksi memobilisasi ratusan kapal nelayan untuk beroperasi di perairan Natuna itu disampaikan oleh Menko Polhukam, Mahfud MD.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Para pemilik kapal di Kabupaten Indramayu siap mengerahkan kapal-kapal besar untuk mencari ikan di perairan Natuna atau Laut China Selatan.

Hal tersebut disampaikan salah seorang pemilik kapal asal Kabupaten Indramayu, Maman Suparman Yahya (60) kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di pelabuhan Karangsong Kabupaten Indramayu, Selasa (7/1/2020).

Maman Suparman Yahya mengatakan, jika mengerahkan kapal nelayan ke perairan Natuna sudah menjadi kebijakan pemerintah pusat, pihaknya siap mengikuti instruksi tersebut.

"Bagaimana pun juga nelayan asal Pantura Jawa ke Natuna sana atas dasar kebijakan pemerintah untuk menjaga kedaulatan laut kita yang terancam oleh nelayan-nelayan dari negara China," ujar Maman Suparman Yahya.

Menurut Maman Suparman Yahya, mengerahkan kapal besar asal Kabupaten Indramayu sangat mungkin terjadi.

Mengingat, kapal-kapal milik nelayan di Kabupaten Indramayu sedikitnya ada ratusan kapal yang memiliki ukuran 90 gross tonnage (GT) dan bisa memuat hingga 110 ton ikan hasil tangkapan.

Sebelumnya, instruksi memobilisasi ratusan kapal nelayan untuk beroperasi di perairan Natuna itu disampaikan oleh Menko Polhukam, Mahfud MD.

Menurut Mahfud MD, pemerintah akan mengerahkan ratusan nelayan Pantura untuk 'mengusir' kapal-kapal ikan asal China dari Perairan  Natuna.

Kanker Serviks Stadium Awal Tak Ada Gejala Apapun, Wanita Jangan Pernah Anggap Remeh Hal Sepele Ini!

Harga Harimau Milik Alshad Ahmad Sepupu Raffi Ahmad Ini Setara Pajero, Sehari Makan 6 Kg Daging

TES KEPRIBADIAN: Pilih 1 dari 6 Gambar Ini, Masing-masing Mengungkapkan Tipe Kepribadian Berbeda

Dalam hal ini, Maman Suparman Yahya tidak menampik, dikerahkannya nelayan Pantura ke Laut Natuna tidak terlepas untuk dijadikan sebagai benteng dalam melindungi wilayah perairan ZEE Indonesia itu.

Ia bahkan berpendapat, pemerintah ingin menjadikan nelayan Pantura sebagai agen ganda, yakni sebagai nelayan yang mencari ikan dan mata-mata para nelayan asing.

"Sifatnya itu kan kita ganda, selain kami menangkap ikan di laut sendiri, pemerintah juga menginginkan kami menjadi mata-mata barangkali ada kapal asing yang masuk ke wilayah perairan Indonesia," ujar Maman Suparman Yahya.

Rizky Febian Lapor Polisi, Anggap Ada Kejanggalan, Laporkan Ada Luka Lebam di Leher Mamah Lina

Lucinta Luna Pamer Hasil Makeup, Fans Bilang Mirip Elsa Frozen, Haters Malah Bilang Seperti Waria

TKW Pulang Kampung Langsung Cerai, Merasa Sakit Hati Sang Suami Bongkar Rumah Pakai Eskavator

Oleh karena itu, selain mengintruksikan nelayan Pantura ke Natuna, Maman Suparman Yahya juga meminta pemerintah untuk memproteksi para nelayan di sana.

Baik dari segi perizinan, seperti CV maupun surat perintah dari Kemenko Polhukam dapat yang menjamin keamanan para nelayan.

"Kami meminta jaminan dari KKP dalam hal ini untuk kelengkapan CV, karena CV merupakan nyawanya kapal," ucapnya.

"Kami juga meminta dikeluarkannya secarik surat perintah dari Kemenko Polhukam sehingga membantu kami dari segi keamanan," sambung Maman Suparman Yahya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved