Mendikbud Hapus UN
PROTES Emak-emak di Cirebon pada Nadiem Makarim soal Penghapusan UN 2021: Kelamaan, Tahun Depan Dong
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional (UN) pada 2021.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Juju mengakui anaknya sangat takut tidak lulus UN meski selama ini nilai yang didapatkannya di sekolah tergolong rata-rata.
Selain itu, tingkat pembelajaran siswa yang bersekolah di daerah dan di perkotaan juga tidaklah sama.
"Ya kan enggak mungkin mereka tes yang diberikan ke siswanya sama, padahal pembelajarannya berbeda," ujar Juju Juhairiyah.
Selain itu, Juju menilai sangat tidak adil jika seorang anak sudah menempuh pendidikan selama tiga tahun di SMP kemudian harus mengulang kembali hanya karena tidak lulus UN.
Padahal, menurut dia, ketidaklulusan dalam UN jelas dipengaruhi oleh banyak faktor.
Dari mulai kondisi siswa yang kurang sehat hingga faktor luar seperti sarana dan prasarana UN yang tidak berfungsi optimal.
Warga Majasem, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Catur Wulan (39), mengaku sangat senang tentang kebijakan dihapusnya UN.
"Tentu senang sekali mendengarnya, saya tidak stress, dan anak saya juga tidak stress," kata Catur Wulan.
Ia berharap, kebijakan tersebut tidak berubah-ubah karena selama ini suatu kebijakan akan berubah setiap kepemimpinan suatu lembaga berganti.
Menurut Catur, UN tidak bisa dijadikan dasar kelulusan siswa dari mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA.
Pasalnya, mereka telah melewati tahapan jenjang pendidikan yang panjang di sekolah, terutama tingkat SD.
Karenanya, sangat tidak adil jika siswa dinyatakan tidak lulus sekolah hanya karena tidak lulus UN.
"Malah nanti anaknya ngedrop karena malu tidak lulus UN, dan parahnya enggak mau sekolah lagi," ujar Catur Wulan.
Alasan UN Dihapus

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengumumkan empat program pembelajaran nasional yang disebut sebagai kebijakan pendidikan “ Merdeka Belajar".