Berita Indramayu

Pengepul dan Petani Garam di Indramayu Minta Menteri Edhy Prabowo Tetapkan Harga Pokok Garam

Petani dan pengepul garam meminta Menteri Edhy Prabowo menetapkan harga pokok untuk penjualan garam di pasaran.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Kuli angkut garam saat menata garam produksi petani ke dalam truk untuk dikirim ke Bangka Belitung di Jalan Raya Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019). 

Jual garam di luar pulau

Para pengepul garam di Kabupaten Indramayu lebih memilih menjual hasil produksi garam para petani ke luar pulau Jawa.

Hal tersebut disampaikan seorang pengepul garam, Jamaludin (36) saat ditemui Tribuncirebon.com di Jalan Raya Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019).

 KRONOLOGI Balita di Cianjur Idap HIV/AIDS, Tertular Lewat Air Susu Ibu

Jamaludin mengatakan, alasan menjual garam lokal ke luar pulau Jawa karena keberadaan garam impor yang merusak harga pasaran di seluruh pulau Jawa.

"Ini ngirim ke Bangka Belitung, ada 9 truk," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Kuli angkut garam saat menata garam produksi petani ke dalam truk untuk dikirim ke Bangka Belitung di Jalan Raya Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019).
Kuli angkut garam saat menata garam produksi petani ke dalam truk untuk dikirim ke Bangka Belitung di Jalan Raya Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Dijelaskan Jamaludin, di pasaran harga garam di Bangka Belitung relatif stabil dan tinggi, yakni menyentuh harga Rp 1.300 per kilogram.

 VIRAL Mahasiswa ITB Meninggal Setelah Kerjakan Skripsi 7 Hari 7 Malam, Sudah Lulus dan Siap Wisuda

Hal tersebut berbanding terbalik dengan harga pasaran garam di pulau Jawa yang hanya menyentuh harga Rp 370-450 per kilogram.

Rendahnya harga pasaran garam itu juga berimbas pada murahnya harga garam di kalangan petani.

Harga garam hasil produksi petani di Indramayu bahkan terus merosot dan sekarang anjlok hingga menyentuh harga Rp 150-250 per kilogram.

"Di Bangka Belitung itu tidak ada import, di sana juga tidak ada produksi garam makanya harganya bisa sampai Rp 1.300," ucap dia.

 Kalah Dari Bali United, Persib Wajib Menangkan Duel Persela Lamongan dan Dua Laga Kandang Tersisa

Meski harga garam di Bangka Belitung tinggi, disampaikan Jamaludin, dirinya mesti menanggung risiko biaya operasional yang tidak sedikit pula.

Dalam sekali pengiriman, ia memerlukan biaya sekitar Rp 8 juta per satu truk garam. Masing-masing truk memiliki kapasitas 40 ton garam.

 PENGAKUAN Perempuan Yang Dirudapaksa Ayah Tirinya & Disaksikan Ibu Kandung, Pelaku Dihajar Warga

Ada 9 truk garam yang Jalamudin kirim ke Bangka Belitung, atau dengan kata lain, dirinya memerlukan biaya operasional sebesar Rp 72 juta untuk setiap pengiriman garam ke Bangka Belitung.

"Beratnya itu memang diongkos, makanya tidak setiap hari juga, nyetok dulu, tiga hari baru kirim," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved