Berita Indramayu

Pengepul dan Petani Garam di Indramayu Minta Menteri Edhy Prabowo Tetapkan Harga Pokok Garam

Petani dan pengepul garam meminta Menteri Edhy Prabowo menetapkan harga pokok untuk penjualan garam di pasaran.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Kuli angkut garam saat menata garam produksi petani ke dalam truk untuk dikirim ke Bangka Belitung di Jalan Raya Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Petani dan pengepul garam meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menetapkan harga pokok untuk penjualan garam di pasaran.

Pasalnya, hingga saat ini belum ada harga yang menjadi patokan penjualan garam.

Harga garam masih ditentukan oleh pengepul garam dengan melihat pada kebutuhan pasar.

UNDIAN Euro 2020, Ada Grup Neraka Yang Bikin Heboh dan Jadi Trending Topic

KRONOLOGI Aksi Kejar-kejaran Polisi dengan Mobil DPO yang Terbakar di Fly Over Pegambiran Cirebon

Seorang pengepul garam, Jamaludin (36) mengatakan, tidak adanya patokan harga menjadi kekhawatiran sendiri baik oleh petani maupun pengepul garam.

"Kalau ada harga standar kami juga para petani bisa tahu keuntungan penjualan garam, untung atau tidak. Tapi kan ini tidak tahu," ucap dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (1/12/2019).

Kuli angkut garam saat menata garam produksi petani ke dalam truk untuk dikirim ke Bangka Belitung di Jalan Raya Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019).
Kuli angkut garam saat menata garam produksi petani ke dalam truk untuk dikirim ke Bangka Belitung di Jalan Raya Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Dirinya berharap, pemerintah bisa mengatasi persoalan harga garam yang terus merosot dengan menetapkan harga pokok garam.

Dua Orang Meninggal Dunia pada 2018, Dinkes Bandung Barat Waspadai Mewabahnya Demam Berdarah

Seperti diketahui, harga garam terus mengalami penurunan sejak dua tahun terakhir.

Bahkan harga garam sekarang ini sudah menyentuh harga Rp 150-250 per kilogram.

"Harapan kami satu, makmurkan petani garam dengan menstabilkan harga," ucap dia.

Selain itu, dirinya juga meminta pemerintah bisa menghentikan kegiatan impor garam agar garam-garam lokal produksi petani bisa terserap sempurna.

VIRAL Mahasiswa ITB Meninggal Setelah Kerjakan Skripsi 7 Hari 7 Malam, Sudah Lulus dan Siap Wisuda

Kalah Dari Bali United, Persib Wajib Menangkan Duel Persela Lamongan dan Dua Laga Kandang Tersisa

"Garam-garam dari luar inginnya sih tidak usah masuk lagi. Karena kualitas juga tidak jauh berbeda dan produksi garam lokal cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar dia.

Hal serupa juga disampaikan seorang petani garam, Imam bukhori (36).

Dirinya berharap, pemerintah bisa mencari solusi untuk menstabilkan harga garam.

"Harga ini tidak ada patokan khusus, masih ditentukan tengkulak," ucap dia.

Jual garam di luar pulau

Para pengepul garam di Kabupaten Indramayu lebih memilih menjual hasil produksi garam para petani ke luar pulau Jawa.

Hal tersebut disampaikan seorang pengepul garam, Jamaludin (36) saat ditemui Tribuncirebon.com di Jalan Raya Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019).

 KRONOLOGI Balita di Cianjur Idap HIV/AIDS, Tertular Lewat Air Susu Ibu

Jamaludin mengatakan, alasan menjual garam lokal ke luar pulau Jawa karena keberadaan garam impor yang merusak harga pasaran di seluruh pulau Jawa.

"Ini ngirim ke Bangka Belitung, ada 9 truk," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Kuli angkut garam saat menata garam produksi petani ke dalam truk untuk dikirim ke Bangka Belitung di Jalan Raya Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019).
Kuli angkut garam saat menata garam produksi petani ke dalam truk untuk dikirim ke Bangka Belitung di Jalan Raya Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Dijelaskan Jamaludin, di pasaran harga garam di Bangka Belitung relatif stabil dan tinggi, yakni menyentuh harga Rp 1.300 per kilogram.

 VIRAL Mahasiswa ITB Meninggal Setelah Kerjakan Skripsi 7 Hari 7 Malam, Sudah Lulus dan Siap Wisuda

Hal tersebut berbanding terbalik dengan harga pasaran garam di pulau Jawa yang hanya menyentuh harga Rp 370-450 per kilogram.

Rendahnya harga pasaran garam itu juga berimbas pada murahnya harga garam di kalangan petani.

Harga garam hasil produksi petani di Indramayu bahkan terus merosot dan sekarang anjlok hingga menyentuh harga Rp 150-250 per kilogram.

"Di Bangka Belitung itu tidak ada import, di sana juga tidak ada produksi garam makanya harganya bisa sampai Rp 1.300," ucap dia.

 Kalah Dari Bali United, Persib Wajib Menangkan Duel Persela Lamongan dan Dua Laga Kandang Tersisa

Meski harga garam di Bangka Belitung tinggi, disampaikan Jamaludin, dirinya mesti menanggung risiko biaya operasional yang tidak sedikit pula.

Dalam sekali pengiriman, ia memerlukan biaya sekitar Rp 8 juta per satu truk garam. Masing-masing truk memiliki kapasitas 40 ton garam.

 PENGAKUAN Perempuan Yang Dirudapaksa Ayah Tirinya & Disaksikan Ibu Kandung, Pelaku Dihajar Warga

Ada 9 truk garam yang Jalamudin kirim ke Bangka Belitung, atau dengan kata lain, dirinya memerlukan biaya operasional sebesar Rp 72 juta untuk setiap pengiriman garam ke Bangka Belitung.

"Beratnya itu memang diongkos, makanya tidak setiap hari juga, nyetok dulu, tiga hari baru kirim," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved