Berita Cirebon

Sungai Tumpang Cirebon Tertutupi Sampah Selama Lebih Dari 5 Tahun‎, Volume Air Jadi Sedikit & Hitam

Sungai Tumpang Kabupaten Cirebon, dikeluhkan oleh warga setempat, lantaran sungai tersebut tertutupi sampah rumah tangga.

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Hakim Baihaqi
Sungai Tumpang Cirebon Tertutupi Sampah Selama Lebih Dari 5 Tahun‎, Volume Air Jadi Sedikit & Hitam 

Dedi mengatakan, kalau ia khawatir kondisi tersebut dapat menyebabkan banjir, karena kediamannya hanya berjarak 50 meter dari aliran Sungai Tumpang.

Selain itu, kata Dedi, kondisi tersebut dianggap merusak menganggu pandangan dan memberikan kesan kumuh.

"Secepatnya kalau bisa, jangan nunggu banjir baru dibersihkan," katanya.

Pantauan Tribun Jabar, Senin (25/11/2019), sampah yang memenuhi dan menyumbat Sungai Tumpang tersebut, paling terlihat di‎ Desa Kedungdawa, Kecamatan Kedawung.

Jose Mourinho Curhat Soal Melewati Masa-masa Terburuk Mengangggur Selama 11 Bulan

Sampah rumah tangga yang menutupi aliran Sungai Tumpang, mulai dari sampah plastik kemasan, styrofoam, ranting pohon, bambu, baligho bekas, bangkai hewan ternak, hingga peralatan rumah tangga.

Dari radius 50 meter, aroma busuk dari sampah yang berada dialiran Sungai Tumpang tercium oleh warga sekitar, pejalan kaki, atau pun pengendara kendaraan bermotor. Bahkan ribuan lalat pun terlihat mengerubuni.

Berbeda dengan sungai-sungai lainnya di Kabupaten Cirebon, kondisi fisik sungai tersebut berwarna abu kehitaman dan tidak mengalir akibat tertutup hampir sepanjang aliran sungai.

Soeharto Mencari & Ingin Bertemu Sang Adik Hajah Bressinah Sebelum Meninggal, Ucap Kalimat Ini

Pemerintah Kabupaten Cirebon, mengaku kesulitan menangani permasalahan sampah, lantaran tidak hingga saat ini di Kabupaten Cirebon pembangunan tempat penampungan akhir (TPA) tak kunjung rampung.

Beberapa waktu lalu, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, mengatakan, setiap orang di Kabupaten Cirebon rata-rata menghasilkan 1,2 liter sampah dan jumlah pendudukan sebanyak 2,1 juta jiwa, ini artinya produksi sampah sebanyak 2,4 ton.

"Yang bisa kami tangani hanya sebanyak 61 persen saja," kata Imron.

Barito Putera Diuntungkan Karena Tak Ada Ezechiel & Berhasil Curi Poin di Kandang Persib Bandung

Imron mengatakan, hasil dari rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), permasalahan penanganan sampah menjadi fokus perhatian pemerintah.

Salah satunya membangun TPA di Kecamatan Pasaleman.

"Ada waktu sampai 2024 untuk menyelesaikan permasalahan sampah. Maka dari itu semua SKPD harus fokus agar permasalahan sampah dapat teratasi," kata Imron.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved