Anak Bupati Tembak Kontraktor

Ini Dia Panji Pamungkasandi, Kontraktor yang Ditembak Anak Bupati Majalengka, Dilempar Uang 500 Juta

Sesaat sebelum memasuki ruko tersebut, ia mengaku sempat dihampiri Irfan yang terlihat sambil menenteng senjata di tangan kanannya.

Editor: Machmud Mubarok
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Panji Pamungksandi, kontraktor yang ditembak anak Bupati Majalengka, Irfan Nur Alam, saat ditemui di kawasan Sarijadi, Bandung, Selasa (12/11/219). 

Laporan Wartawan Tribun, Mega Nugraha

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Panji Pamungkasandi (40) mengaku jadi korban penembakan di Kabupaten Majalengka pada Minggu (10/11). Ia menyebut pelakunya bernama Irfan Nur Alam, Kabag Ekonomi Setda Pemkab Majalengka. Belakangan diketahui, Irfan adalah anak Bupati Majalengka, Karna Sobahi.

Ditemui di kawasan Jalan Sukajadi Bandung, Selasa (12/11), tampak ada luka perban di lengan kiri Panji, diduga bekas luka tembak. Peristiwa penembakan terjadi di sebuah ruko di Jalan Cigasong. Saat itu, diakuinya, ia sedang menunggu kehadiran Irfan terkait pembayaran uang proyek.

"Saya menunggu di mobil, sampai ketiduran. Tiba-tiba saya didatangi orang pak Irfan, memaksa keluar dari mobil dan akhirnya saya masuk ke ruko," katanya.

Sesaat sebelum memasuki ruko tersebut, ia mengaku sempat dihampiri Irfan yang terlihat sambil menenteng senjata di tangan kanannya.

"Dia bilang waktu itu kamu di sini bikin masalah bikin rusuh terus. Dia sambil menodongkan senjata," katanya.

Saat menodongkan senjata itulah, Panji mengaku menepis tangan Irfan supaya senjata tidak mengarah kepadanya. Sempat ada upaya perlawanan dari Irfan saat Panji menyingkirkan senjata yang diarahkan padanya.

‎"Dari situ ada suara letusan dari senjata kena tangan saya dan rekan pak Irfan. Saat itu, saya dibawa ke dalam ruko. Uangnya Rp 500 juta diberikan dari pak Irfan sambil dilempar," katanya.

Terungkap, Ternyata Ini Alasan Mengapa Wanita Usia 30 Tahun Terlihat Lebih Cantik dan Menggoda

Vicky Prasetyo Peluk Mesra Janda Kaya Raya Sarita Abdul Mukti, Dagu Vicky Ditempel ke Leher Sarita

Panji mengakui ia datang ke Ruko tersebut bersama belasan orang rekannya, seingat dia 12 orang. Dia juga mengakui sempat ada keributan dengan orang-orang yang dbawa oleh Irfan.

Sebagian diantara kedua kubu mengalami luka lebam karena bentrokan. Usai mendapatkan uang itu, Panji meninggalkan ruko.

"Lalu saya ke rumah sakit dan laporan ke polisi. Katanya saya bawa senjata tajam, nah waktu saya laporan polisi itu, mobil saya dan pegawai digeledah dan tidak didapati apapun di dalam mobil," ucap Panji.

Jubir Irfan Nur Angkat Bicara, Sebut Grup Kontraktor Majalengka Justru yang Menyerang Secara Brutal

Final Showcase Indonesia Idol, Ainun Tampil Memukau, Lolos ke Spektakuler Show Bareng 14 Peserta

Disinggung soal proyek yang dikerjakan Panji, ia mengaku mengerjakan proyek SPBU senilai Rp 800 juta. Sebelum menemui Irfan, Panji mengaku bertemu dengan pria bernama Andi, rekanan Irfan. Irfan menjanjikan akan membayar sisanya, setelah bertemu dengan Andi.

"Saat sebelum kejadian itu, pak Andi bilang untuk menemui Irfan di ruko. Di ruko tersebut, di janjikan uang akan di bayarkan sepenuhnya oleh Irfan," kata Panji.

Panji sebenarnya menunggu permintaan maaf dari pelaku sehari setelah insiden pengeroyokan dan penembakan di Ruko Hana Sakura. 

"Harapan nunggu disana (Majalengka) satu hari, berharap dari IN ada konfirmasi pemintaan maaf. Tapi ternyata tidak ada Itikad baik, minimal minta maaf tapi tidak ada," kata Panji dikutip dari Kompas.com, saat ditemui di Bandung, Selasa (12/11/2019).

Karena tidak adanya itikad baik itu, Panji akhirnya melaporkan anak kedua Bupati Majalengka itu ke Polres Majalengka. "Saya sudah melaporkan ke Polres pada hari kejadian," katanya.

Dengan begitu, ia berharap adanya keadilan terhadap dirinya dan pelaku diganjar hukuman yang setimpal. "Saya harap kepolisian usut tuntas ini," harapnya.

Diberitakan sebelumnya, Panji dan pegawainya mendapatkan tindakan pengeroyokan dan penembakan di Ruko Hana Sakura, Cigasong, Majalengka, Jawa Barat, pada Minggu (10/11/2019) malam, saat dirinya hendak menagih uang proyek kepada IN.

Namun, Panji malah mendapatkan penganiayaan berupa luka tembak ditangannya. Sementara tiga orang pegawai sekaligus kerabatnya mengalami luka penganiayaan dengan luka di bagian muka dan kepala.

Bantah Menyerang

Juru Bicara Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Majalengka, Arief Chaidir angkat bicara soal pelaporan Irfan Nur Alam yang menjadi pelaku penembakan, Selasa (12/11/2019).

//

Arief membenarkan, saat kejadian itu, Irfan Nur Alam berada di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Namun, disampaikan dia, Irfan datang saat sudah terjadi kerusuhan.

"Justru kami itu sebenarnya diserang, selama ini kan berita yang beredar dari pihak pelapor, makanya kami klarifikasi," ujar Arief, Selasa (12/11/2019).

Arief menceritakan, kejadian bermula saat pukul 23.00 WIB di rumah Irfan Nur Alam, di daerah Cijati, Kabupaten Majalengka.

 Oknum Pejabat Majalengka Tembak Kontraktor Pakai Senjata Api Kaliber 9 mm, Ini Motif Pelaku

 Anak Bupati Majalengka Disebut-sebut dalam Aksi Penembakan Kontraktor, Begini Kata Bupati Karna

Saat itu, pihaknya tiba-tiba diserang oleh gerombolan bersenjata tajam yang diduga berjumlah 20 orang.

"Nah pihak yang menyerang itu dipimpin oleh Panji yang menanyakan keberadaan Andi Acong," ucap dia.

Lanjut Arief, saat itu juga pihak Panji menanyakan keberadaan Andi Acong dengan cara yang beringas terkait sisa utang.

Melihat pihaknya diserang, salah satu teman Arief mengabarkan kepada Irfan tentang perisitwa penyerangan itu.

"Kebetulan Irfan sedang berada di Bandung. Irfan kebetulan diperjalanan pulang dari Bandung diberitahu tentang hal itu. Supaya tidak terjadi kegaduhan di Cijati, maka oleh Irfan dijanjikan ketemu di Sakura Cigasong," kata Arief.

Dikatakan Arief, Irfan langsung menuju ke TKP.

Setibanya di lokasi, suasana ternyata sudah rusuh, adapun perkelahian sudah terjadi.

"Pihak gerombolan penyerang dengan senjata tajam berhadapan dengan tangan kosong. Pihak Panji berjumlah 20 orang, kami 40 orang," ujarnya.

Arief menambahkan, Irfan langsung turun dari mobil karena melihat perkelahian

Sontak, Irfan langsung mengambil senjata api, kemudian menembakan senjatanya tersebut ke atas.

"Pada saat bersamaan Panji sebagai pimpinan penyerang merebut senjata tersebut, Irfan dibantu Handoyo (teman Irfan) dan terjadilah perebutan senjata dan saat itu senjata meletus dan kena ke tangan Panji penyerang dan Handoyo tangannya," ucap Arief.

Penembakan

Aksi penembakan Kontraktor yang terjadi di wilayah Cigasong, Kabupaten Majalengka diduga menggunakan sejata api jenis Kaliber 9 milimeter.

Hal ini dibenarkan, Wakapolres Majalengka, Kompol Hidayatullah yang didampingi Kasat Reskrim, M Wafdan Muttaqin, Selasa (12/11/2019).

 GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan Bakal Dikupas Tuntas di ILC, Tonton Via Live Streaming di Sini

Wakapolres mengatakan, pelaku penembakan yang mengenai tangan kiri korban yang bernama, Panji Pamungkasandi menggunakan senjata api pistol jenis Kaliber 9 mm.

Diduga pelaku penembakan Kontraktor diketahui sebagai Kabag Ekonomi Setda Pemkab Majalengka dengan pangkat III a.

"Senjata yang digunakan pelaku inisial IN ini adalah senpi pistol karet kaliber 9 mm," ujar Kompol Hidayatullah.

Lebih jauh Wakapolres menyampaikan, perisitwa tersebut terjadi pada, Minggu (12/11/2019) di Ruko Taman Hasna Sakura tepatnya di Jala Raya Cigasong-Jatiwangi.

Saat itu, pelapor melakukan penagihan terhadap salah satu pekerjaan proyek yang telah dilakukan olehnya.

 Presiden Jokowi Bakal Tepati Janji Kampanye, Kartu Pra-Kerja Diminta Dimulai Januari 2020

"Kemudian, terjadi insiden tersebut yang mengakibatkan korban luka," ucap dia.

Hingga saat ini, lanjut Wakapolres, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap fakta sebenarnya dengan telah melakukan olah TKP.

Anak Bupati Majalengka disebut terlibat

Anak Bupati Majalengka Karna Sobahi, Irfan Nur Alam disebut-sebut sebagai pelaku penembakan seorang pengusaha kontruksi bernama Panji Pamungkasandi (40).

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (10/11). Informasi yang berkembang dan diverifikasi Polres Majalengka menyebutkan bahwa kasus itu bermula saat Panji menagih uang pembayaran proyek yang sudah selesai. Uang sendiri sudah dibayarkan namun terjadi penembakan tersebut.

Dilansir dari Tribun Jabar, saat dikonfirmasi, Bupati Majalengka Karna Sobahi mengaku belum mengetahui kronologi pasti peristiwa itu.

"Saat ini tim penasehat hukum sedang menyusun prolog kejadian yang sebenarnya. Kami akan berupaya dari awal sampai jelas kejadiannya," ujar Karna saat dihubungi via ponselnya, Selasa (12/11).

Ia mengatakan, hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti bagaimana peristiwa itu terjadi. Adapun informasi yang berkembang baru sebatas informasi dari pelapor.

"Sedang diselidiki bagaimana kronologi pastinya, nanti disusun supaya masyarakat terima informasi yang obyektif.. sebab yang viral ini baru dari pihak pelapor‎," kata dia.

Penembakan terjadi di Kabupaten Majalengka. Korbannya bernama Panji Pamungkasandi (40), seorang pengusaha jasa kontruksi. Peristiwa terjadi pada Minggu (11/11) malam.

"Memang benar ada kejadian penembakan. Hari Minggu pukul 23.30," ujar Kapolres Majalengka AKBP Mariyono saat dihubungi via ponselnya, Selasa (12/11).

 Tangani Masalah Sampah, Warga Blok Kalibangka Cirebon Buat Bank Sampah dan Antusias Warga Tinggi

Saat ini, Panji mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Jabar. Pengakuan Irfan saat dihubungi kemarin, mengatakan, awalnya ia menagih pembayaran proyek pada Irfan Nur Alam via anak buahnya bernama Andi.

Belakangan, ia diketahui sebagai Kabag Ekonomi Setda Pemkab Majalengka dengan pangkat III a. ‎Uang yang ditagih pun dibayar namun disertai kekerasan.

 PNS Kabupaten Majalengka Diduga Tembak Kontraktor Karena Ditagih Uang Pembayaran Konstruksi

 BREAKING NEWS - Seorang Kontraktor Tertembak Saat Tagih Pembayaran Proyek di Pemkab Majalengka

 Polres Majalengka Masih Selidiki Kasus Penembakan Kontraktor Oleh Oknum Pejabat

"Tagihannya dibayar. Cuma sedang didalami kenapa bisa kejadian seperti itu. Sedang didalami," ujar Mariyoni. 

Dilansir dari Google dengan menuliskan Irfan Nur Alam, menyebutkan bahwa ia anak Bupati Majalengka, Karna Sobahi.

"Iya betul, anak kedua. Sejauh ini baru itu saja yang bisa kami sampaikan karena tim masih mendalami proses lidik dan sidik untuk penegakkan hukum seadil-adilnya," ujar dia. 

Olah TKP

Selasa (12/11/2019), Kepolisian Resor (Polres) Majalengka melakukan olah TKP atas insiden tersebut.

Polres menerjunkan tim Inafis Polres Majalengka guna melakukan identifikasi pascapenembakan.

"Saat ini, kami telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk proses penyelidikan lebih lanjut," kata Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono melalui Wakapolres Majalengka, Kompol Hidayatullah yang didampingi Kasat Reskrim, AKP M Wafdan Muttaqin, Selasa (12/11/2019).

Kompol Hidayatullah mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus penembakan yang dilakukan oleh oknum pejabat tersebut. 

Polres Majalengka menerjunkan tim Inafis di TKP penembakan, Selasa (12/11/2019)
Polres Majalengka menerjunkan tim Inafis di TKP penembakan, Selasa (12/11/2019) (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Pejabat yang berasal dari lingkungan Pemda Majalengka itu, diduga menjadi salah satu pelaku aksi penembakan di Ruko Taman Sakura tepatnya di Jalan Raya Cigasong, Kabupaten Majalengka.

 "Masih kami dalami dan lakukan proses penyelidikan," ujar Kompol Hidayatullah, Selasa (12/11/2019).

Menurut Wakapolres, korban diketahui bernama Panji Pamungkasandi.

Disampaikan dia, atas penembakan tersebut, korban mengalami luka akibat ditembak di bagian tangan sebelah kirinya.

"Kalau berdasarkan laporan korban, bahwa pelakunya sendiri berinisial IN yang merupakan pejabat ASN di lingkungan Pemkab Majalengka," ucap dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ada Itikad Baik, Anak Bupati Majalengka Dilaporkan ke Polisi", https://regional.kompas.com/read/2019/11/12/22075021/tak-ada-itikad-baik-anak-bupati-majalengka-dilaporkan-ke-polisi.
Penulis : Kontributor Bandung, Agie Permadi
Editor : Dony Aprian

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved