Pengamat Effendi Gazali Samakan Pemilihan Sosok Menteri dengan 'Joker': Gak Bisa Bahagiakan Semua
Saat menjadi narasumber dalam acara 'Indonesia Lawyers Club', Selasa (29/10/2019), Effendi Gazali juga menyinggung tentang partai politik
Effendi menyebut film 'Joker' menggambarkan sosok pria yang menangis dan tertawa dalam waktu yang sama.
"Ini film betul-betul bisa memperlihatkan apa yang sedang dialami antara tertawa dan menangis itu kita tidak bisa tahu ya," kata Effendi.
Ia melanjutkan penjelasannya mengenai film 'Joker'.
"Adegan mukanya saja dia memasukkan tangan di dalam mulutnya itu ditarik kedua pipinya untuk tersenyum, tapi di situ ada tetesan air mata," imbuh Effendi.
Lebih lanjut Effendi menghubungkan antara Film 'Joker' dengan susunan kabinet baru.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang tak bisa menyenangkan semua orang.
"Nah saya mulai kasus demi kasus yang pertama, betul presiden tidak bisa membahagiakan semuanya," ujar Effendi.
Ia lantas mengutip pernyataan dari Hasto Kristianto, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Bahkan Hasto mengatakan Bapak Presiden bukan penjual es krim yang bisa membahagiakan semua orang," imbuhnya.
Terkait hal tersebut, Effendi kembali mengaitkan dengan film 'Joker'.
"Saya selalu kaitkan dengan 'Joker' ya, saya juga mengatakan pemimpin itu tidak boleh seperti (cerita) film 'Joker'," imbuh Effendi.
Lebih lanjut, Effendi mengutip satu pernyataan dalam film 'Joker'.
"'Joker' mengatakan, 'Kata ibuku tugasku adalah membawa tawa dan bahagia'," ujar Effendi.
"Enggak boleh pemimpin yang besar itu enggak boleh membagikan semua bahagia dan tawa."
Effendi lantas menyebut kabinet kali ini memang tak bisa membahagiakan semua pihak.